Ayo Gabung!

AYO GABUNG: Dokter_Mandiri_Sejahtera

Powered by us.groups.yahoo.com

Wednesday, January 30, 2013

Rumah Besar atau Rumah Kos?

Ada keinginan untuk menjadikan IDI sebagai "Rumah Besar" para dokter Indonesia. Sebagaimana halnya "Rumah Gadang" dalam komunitas Minang sepengetahuan saya mempunyai makna dalam dan sakral. Sebagai cikal-bakal keluarga besar, megah, berharga, terhormat dan akan jadi tempat kembali sanak keluarga yang berpencar jauh. Tali ikatan batin dengan tanah leluhur, asal muasal.

Mengingat kondisi saat ini banyak ketidakpuasan Anggota terhadap IDI dan semangat mencurahkan bantuan tenaga, pikiran dan harta dari Anggota untuk IDI yang makin menurun. Bahkan  mungkin  baru dijenguk kalau memerlukan rekomendasi praktik, saya khawatir IDI itu bukanlah "Rumah Besar" tapi mungkin hanya sekedar "Rumah Kost". Yang ditinggali saat ada perlu dan ada kepentingan saja, ditinggali sementara sebelum mendapat posisi yang baik, hanya sekedar nostalgia dan tak pernah berminat untuk membangun yang namanya "Rumah Kos" itu.

Pertanyaan saya cukup relevan: Apakah IDI itu "Rumah Besar" atau "Rumah Kos"?

Kerja Nyata PB IDI Menolong Orang Kebanjiran di Jakarta, Januari 2013

Selain mendirikan Posko Kesehatan, PB IDI menyediakan WTP (water treatment plant)  Mobile pada saaat banjir jakarta 17-25 Jan 2013.

Empat Unit instalasi Mobile milik PU / Cipta Karya , kejasama operasional antara PU , IDI , LAPI Indowater ITB, PAM Jaya, telah di operasikan di bebertapa lokasi: Kampung Melayu Jatinegara, Kalibata, Cawang/Kali Malang, Pluit dan Muara Karang,

Hasil air dari pengolahan WTP mobile, dengan sumber air baku dari air banjir, dengan turbidity sangat tinggi max 18.000 NTU, dan hasil dari pengolahannya adalah rata rata: Turbidity : 0.0 NTU, PH : 7.2, TDS : 110 - 151 ppm, chlorine: 0.2 ppm.

Kapasitas produksi opetasional rata rata antara 5 - 7.5 ltr/det atau setara 500.000 lt/hari - 750.000 ltr/ hari. Ke-4 WTP tersebut di operasikan dengan 10 orang .

Tuesday, January 29, 2013

Gaji dokter di Thailand dalam era universal coverage

Thailand sudah melaksanakan universal coverage sejak 12 tahun lalu. Dalam era BPJS Thailand ini gaji dokter di daerah rural sebesar Baht 70.000 atau sekitar Rp 21.000.000

Mengatasi Kekurangan Dokter Spesialis

Indonesia yang sangat luas dan berpenduduk terbanyak ke-4 di dunia membutuhkan banyak dokter spesialis. Namun mencetak dokter spesialis terkendala oleh biaya, waktu dan kesempatan masuk pendidikan yang kuotanya terbatas.
Dilain pihak dokter umum jumlahnya berlimpah (80.000) dan tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Ini potensi luar biasa untuk dimanfaatkan. Berikan kepada dokter umum pelatihan kompetensi yang berkualitas dan terpogram dengan baik. Akan sangat banyak menolong. Operasi katarak, operasi caecar, anestesi umum, intensive care, kosmetika medik, akupunktur medik, herbal medik, aspek tertentu penyakit dalam, anak, jantung, jiwa, dan lain sebagainya jadikan kompetensi tambahan dokter umum.
IDI harus memulai terobosan ini, jadikan "ultimate goal" kita: kepentingan pasien dan kepentingan nasional. Mari wujudkan pelayanan kesehatan Rakyat Indonesia yang bermutu dan merata hingga ke pelosok negri.

Monday, January 28, 2013

Panel VII - Raker IDI, 2 Feb 2013, Hotel Royal Kuningan, Jakarta

  • Penyajian Perencanaan Program Kerja Bidang Kerjasama dan Kemitraan (Dr. Ulul Albab)
  • Penyajian Perencanaan Program Kerja Bidang Koperasi dan Kesejahteraan Anggota (Dr. Kadarsyah)
  • Moderator: Dr. Prasetyo Widhi
Yang akan saya sampaikan:
  • Kewajiban dasar organisasi: Mengayomi, melindungi, mensejahterakan Anggota
  • Dasar Filosofis: Kesejahteraan berbasis Kodeki
  • Seorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.
  • Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien.
  • Kepentingan Pasien = Kesejahteraan Dokter
  • Kesejahteraan (material, sosial, spiritual)
  • Seimbang: Revenue - Expenses
  • Koperasi di seluruh Cabang:
    • 1. Bekerjasama dengan Kemenkop & UKM  2. Membentuk koperasi primer di seluruh cabang IDI (Koperasi Jasa) 3. Membentuk koperasi sekunder – “Induk Koperasi IDI Skdr
  • Tabungan Proteksi Profesi
  • Advokasi BPJS
  • Kontrak Kerja: 1. Rekomendasi IDI dikaitkan dengan kontrak kerja. 2. Standar kontrak kerja merupakan perlindungan Anggota (physician employment agreement)
  • Memberikan fasilitas gratis SKP: MKI, IDInews, IDIonline
  • Revisi Iuran
  • Fund-raising: 1. Uang pangkal. 2. Iuran Anggota. 3. Pengumpulan dana abadi. 4. Sumbangan anggota dan usaha-usaha lain yang sah dan tidak mengikat

  • Sunday, January 27, 2013

    Raker PB IDI 1-2 Februari 2013, Jakarta

    Hari Jum'at, 1 Februari 2013
    Akan dibahas Panel I: Isu strategis dan program PB IDI (Dr. Zaenal Abidin), MPPK (Dr. Pranawa), MKEK (Dr. Prijo Sidipratomo), MKKI (Prof. Errol Hutagalung).
    Paparan Dewan Penasehat (Prof. Farid Moeloek), Dewan Kehormatan (Prof. Zubairi Djurban).
    Hari Sabtu, 2 Februari 2013
    Panel II-VIII, saya akan berdiskusi di Panel VII.
    Reportase selanjutnya akan saya sampaikan.

    IDI DAN KOPERASI

    1. PB IDI 20012-2015 telah menetapkan dalam programnya:”Koperasi adalah Sokoguru Pelayanan Kesehatan di Indonesia”.
    2. Untuk pertama kalinya dalam struktur organisasi PB IDI dibentuk “Bidang Pengembangan Koperasi”.
    3. Sejak tahun 2001, PB IDI telah mendirikan Primer Koperasi Ikatan Dokter Indonesia (Primkop-IDI) dan bermaksud mendirikan koperasi primer di 326 Cabang IDI di seluruh Indonesia dan membentuk suatu koperasi sekunder sebagai langkah konkrit mewujudkan program: “Koperasi adalah Sokoguru Pelayanan Kesehatan Indonesia”.

    Sumber Pendanaan AMA Foundation

    Kalau lihat American Medical Association Foundation, sumber pendanaannya sangat bervariasi, antara lain:
    1. Cash: melalui online maupun langsung 
    2. Surat berharga: donasi saham, efek, obligasi, bond.
    3. Wasiat, asuransi, barang berharga (emas, berlian, dlsb)
    4. Nama, kenang2an, misalnya keluarga ABC memberikan Rp 10 milyar dan nama satu gedung diganti namanya jadi Gedung ABC.
    5. Charity Dinner, makan malam dengan Tokoh
    6. Hibah/wakaf: bangunan, tanah.
    7. Stationeries/ATK: label, surat, dlsb.
    8. Dana abadi.
    9. Pengecekan profile dokter
    10. Dan banyak lagi.
     Apakah IDI bisa?
     

    Saturday, January 26, 2013

    Raker PB IDI 1-2 Februari 2013

    Akan diselenggarakan Rapat Kerja PB IDI pada tanggal 1-2 Februari 2013 bertempat di Hotel Royal Kuningan, Jakarta. Nantikan reportasenya!

    Fund Raising PB IDI

    • Iuran anggota IDI amatlah kecil dan tidak memadai untuk keperluan organisasi. Menaikkan iuran anggota perlu mekanisme yang panjang yaitu melalui Muktamar dan akan mendapat tentangan keras. Apa yang telah IDI berikan kepada saya, enak saja menaikkan iuran anggota?
    • The show must go on. Harus dicari jalan keluarnya yang halal menurut AD/ART. Mengumpulan dana (fund-raising) adalah salah satu cara yang saya usulkan dan akan saya tempuh, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dana organisasi yang cukup besar.
    • Anggota membutuhkan komunikasi dan kemudahan mendapat SKP, sangat masuk akal bila MKI (Majalah Kedokteran Indonesia) dan IDI News dapat diperoleh setiap anggota secara teratur, apakah secara gratis atau sekedar mengganti ongkos cetak, ini harus diupayakan.

    Banjir Besar Jakarta 2013

    • Tim Tanggapm Bencana PB IDI sudah mendirikan posko kesehatan di Jakarta, Serang, Bekasi sejak hari pertama banjir 17 Januari 2013.
    • Bekerjasama dengan Lapi Indowater ITB membawa 3 unit mobil penjernih air menghasilkan setiap mobil 500.000 liter air bersih/hari. Diliput oleh berbagai media.
    • Ke depan agar lebih lagi akan dibentuk Pokja Permanen Peduli Air Bersih: IDI - LAPI ITB -PAM Jaya, pertemuan pertama tanggal 25 Januari 2013.
    • Sampah menjadi masalah saat banjir, perlu dipikirkan penyelesaiannya.
    • Juga toilet sangat penting.
    • Saya sedang mengupayakan adanya mobil unit bergerak sebagai posko kesehatan.

    PB IDI 2012 - 2015

    Saya diangkat menjadi Wakil Bendahara dan Ketua Bidang Pengembangan Koperasi dan Kesejahteraan Anggota dalam susunan organisasi PB IDI (Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia) Masa Bakti 2012 - 2015.
    Segala hal yang saya pikirkan, lihat dan kerjakan akan saya laporkan dalam blog ini sebagai mana halnya seorang jurnalis melihat berbagai kejadian dalam menjalankan pekerjaan itu.
    Tulisan ini adalah pendapat dan tanggungjawab pribadi sebagai salahsatu cara saya mengkomunikasikan segala hal dengan seluruh pembaca blog ini, terutama bagi teman sejawat Anggota IDI yang junlahnya saat ini 100.000 dokter.
    Mudah2an saluran komunikasi ini bermanfaat buat kita semua khususnya untuk kepentingan pasien dan kesehatan rakyat Indonesia.