Ada keinginan untuk menjadikan IDI sebagai "Rumah Besar" para dokter Indonesia. Sebagaimana halnya "Rumah Gadang" dalam komunitas Minang sepengetahuan saya mempunyai makna dalam dan sakral. Sebagai cikal-bakal keluarga besar, megah, berharga, terhormat dan akan jadi tempat kembali sanak keluarga yang berpencar jauh. Tali ikatan batin dengan tanah leluhur, asal muasal.
Mengingat kondisi saat ini banyak ketidakpuasan Anggota terhadap IDI dan semangat mencurahkan bantuan tenaga, pikiran dan harta dari Anggota untuk IDI yang makin menurun. Bahkan mungkin baru dijenguk kalau memerlukan rekomendasi praktik, saya khawatir IDI itu bukanlah "Rumah Besar" tapi mungkin hanya sekedar "Rumah Kost". Yang ditinggali saat ada perlu dan ada kepentingan saja, ditinggali sementara sebelum mendapat posisi yang baik, hanya sekedar nostalgia dan tak pernah berminat untuk membangun yang namanya "Rumah Kos" itu.
Pertanyaan saya cukup relevan: Apakah IDI itu "Rumah Besar" atau "Rumah Kos"?
No comments:
Post a Comment