Madrasah Ibtidaiyah (Islamic Elementary School), AIM Foundation, Puteran Village, Tasikmalaya, West Java, Indonesia |
Wacana, pikiran, pekerjaan, reportase dan laporan pandangan mata-cepat dari sudut pandang saya pribadi mengenai kegiatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan berbagai aktivitas pribadi. Ini hanya berupa pandangan pribadi tidak terkait dengan pihak manapun.
Ayo Gabung!
Sunday, June 24, 2012
New Building
Friday, June 15, 2012
Thursday, June 14, 2012
Monday, June 11, 2012
Era BPJS - Dokter Tenang, Rakyat Sehat
- Universal coverage = universal screening
- Kapitasi Rp 27.500/orang/bulan, 1 dokter 4.000 orang
- Dokter umum: Rp 20-30 juta/bulan, dokter spesialis 3-4 x dokter umum
- Kepemilikan layanan primer usaha bersama/koperasi
Sunday, June 10, 2012
Rapor Kesehatan Dewasa
RAPOR KESEHATAN | ||||
Nama: | ||||
1 | 2 | |||
Tanggal | ||||
BMI | 18,5 ~ 24,9 kg/m2 | Bila tinggi risiko sakit jantung, hipertensi, stroke, diabetes | ||
Ling. Perut | P: 85 cm, L: 90cm | Meski BMI bagus, kalau LP di atas normal berisiko sakit jantung, hipertensi, stroke, diabetes | ||
TD | 120/80 mmHg | Risiko stroke, serangan/gagal jantung, penyakit pembuluh darah tepi, pelebaran aorta (aneurisma), penyakit ginjal kronik | ||
LDL | 130 mg/dL | Pengapuran pembuluh darah koroner (ateroskeloris), serangan jantung, stroke, penyakit pembuluh darah tepi | ||
HbA1C | 4~6% | Menunjukkan kontrol gula darah dalam jangka waktu 2-3 bulan. Kontrol gula darah penting pada prediabetes/diabetes | ||
SGPT | 0~38 IU/L | Skrining terhadap problem hati seperti karena hepatitis virus, diabetes, bendungan jantung, kerusakan hati, saluran empedu, infeksi mononukleosis, gangguan otot (miopati) |
BPJS - Universal Coverage = Universal Screening
Wah saya bukan aktuaris, tapi pendapat saya universal
coverage mesti ditekankan pada preventif jadi primadonanya adalah universal
screening. Misalnya untuk 4.000 orang @ Rp 100.000/orang/tahun untuk universal
testing (tergantung umur dan risikonya), setidaknya dokter umum digaji Rp
400.000.000/tahun untuk pekerjaan preventif. Atau sebulan untuk
preventif/universal testing: Rp 33.000.000
Kalau dapat Rp 27.500/bulan/orang, 4.000 populasi (usulan
PB IDI ke BPJS), sebulan dapat: Rp 110.000.000.
Evidence based study-nya menunjukkan bahwa dengan
universal medical check-up/screening, maka jumlah biaya untuk orang sakit turun
50% pada kelompok yang check-up teratur.
Check-up-nya murah2 dibagi atas baru lahir, anak kecil,
anak sekolah, umur transisi (45 & 55 tahun), dewasa (BMI, Lingkar Pinggang,
Tensi, LDL, gula darah, SGPT), screening kanker (misalnya dengan IVA bukan
papsmear), imunisasi anak & dewasa. Bukan MCU yang silver, gold, platinum
yang juta2 itu.
Jadi kalau hitungan orang sakit ada 600 (15% dari 4,000), keluar
ongkos kuratifnya (obat, penunjang diangnostik, dlsb) turun 50%. Artinya: uang
buat dokter lebih banyak. Yang sekarang surplus klinik antara 16-22% dari
pendapatan, bisa jadi 30% atau 30% x (Rp 110.000.000 - Rp 33.000.000) = Rp
24.000.000.
Dokter bisa dapat uang preventif Rp 33.000.000 (kurang
biaya lab sederhana, radiologi/tidak semua) + Rp 24.000.000 setidaknya lebih
dari Panduan PB IDI.
Kesimpulan:
- Minta BPJS Rp 27.500/pasien/bulan, dengan 4.000 pasien
- Universal screening/check-up teratur diwajibkan oleh BPJS.
- Klinik layanan primer dimiliki dokter bukan kapitalis.
- Dokter tenang, Rakyat sehat.
- Insya Allah.
Saturday, June 09, 2012
Panitia Adhoc III - Komisi C
Sehubungan dengan pelaksanaan Muktamar
IDI XXVIII yang akan diadakan pada tanggal 20 – 24 November 2012 di Makasar
maka PB IDI telah membentuk Panitia Adhoc yang akan membantu menyiapkan materi
dalam Sidang Organisasi dengan mengacu pada hasil Mukernas IDI tahun 2011 di
Pekanbaru. Panitia Adhoc III - Komisi C akan mengadakan pertemuan:
Hari/tanggal: Selasa/12 Juni 2012. Pukul: 13.30 – 16:00 . Tempat: Ruang Rapat PB IDI
Jl. Dr. Samratulangi No. 29. Jakarta Pusat. Pimpinan Rapat: Dr. Sukman T Putra, Sp.A(K). Ketua Panitia Adhoc III - Komisi C
Hari/tanggal: Selasa/12 Juni 2012. Pukul: 13.30 – 16:00 . Tempat: Ruang Rapat PB IDI
Jl. Dr. Samratulangi No. 29. Jakarta Pusat. Pimpinan Rapat: Dr. Sukman T Putra, Sp.A(K). Ketua Panitia Adhoc III - Komisi C
Pertemuan Ketua Umum PB IDI dengan President KAHP
Tanggal 4 Juni 2012 di Jakarta berlangsung pertemuan antara Prof. Cho Han-ik President Korea Association of Health Promotion (www.kahp.or.kr) dengan Ketua Umum PB IDI Dr. Prijo Sidipratomo membahas tentang sistem medical check-up & screening (universal testing) di Korea sebagai bagian dari program preventif nasional Korea. Juga dijelaskan tentang program 3 tahun (2012-2014) tentang medical check-up untuk anak-anak kelas 1-2-3 di 10 SD di Banda Aceh.
Muktamar Dokter Indonesia ke-28, Makassar, November 2012
Untuk penyiapan materi Muktamar telah dibentuk Panitia Adhoc (SK PB IDI No. 2095/PB/A.4/05/2012). Terdiri dari Panitia Adhoc I: AD/ART & Tatalaksana Organisasi. Panitia Adhoc II: Pendidikan Kedokteran & CPD. Panitia Adhoc III: Pelayanan Profesi Kedokteran/Kesehatan. Panitia Adhoc IV: Etika, Disiplin & Hukum. Panitia Adhoc V: Kebijakan Organisasi (Fatwa & Deklarasi)
Panduan PB IDI, gaji dokter: Rp 20-30 juta/bulan
Barangkali banyak yang belum tahu bahwa PB IDI pada tahun 2008 telah menerbitkan "Panduan Kompensasi Dokter dan Jasa Medik", yang dari perhitungan di dalam Panduan tersebut untuk tahun 2011, gaji dokter adalah Rp 20-30 juta/bulan.
Muktamar Dokter Indonesia ke-28 makin dekat (Makassar,
Nov 2012), BPJS Kesehatan makin dekat (Jan 2014), perjuangkan perbaikan nyata
kesehatan rakyat dengan jaminan dokter tenang bekerja, laksanakan Panduan PB
IDI mengenai Kompensasi dan Imbal Jasa Dokter Indonesia.
Saya ingin menyatakan bahwa imbal jasa dokter Rp 20-30
juta/bulan itu wajar dan keadaan sekarang kita digaji sama dengan ratio gaji
buruh pabrik biskuit marie berbanding harga pokok pembuatan biskuit marie.
Ini hitungan bodo2an-nya:
Bila seandainya sekarang gaji dokter rata2 sebesar Rp 5
juta/bulan, maka 85.000 dokter x 12 bulan = Rp 5,1 trilyun.
Pengeluaran kesehatan total Indonesia (2011): 1% x GDP
(USD 823 milyar) = Rp 78 trilyun. Nisbah gaji dokter/total uang muter = 6,52%
(DOKTER) Untuk bikin 1 bungkus biskuit marie: biaya produksi = biaya bahan +
biaya buruh + biaya overhead pabrik. Biaya produksi = Rp 4.003. Biaya buruh =
Rp 382 atau nisbah-nya: 9,54% (BURUH PABRIK BISKUIT) Jadi, sangat mungkin Rp
20-30 juta/bulan dengan syarat obat rasional/murah, alkes murah, tidak ada
kolusi, komisi, mark-up, tender bodong, kongkalikong (hidup bersih
lahir/batin).
Thursday, June 07, 2012
Subscribe to:
Posts (Atom)