Kalau mengamati berbagai milis di kalangan dokter membuat hati miris. Begitu banyaknya ketidakpuasan terhadap IDI dan tampaknya kurang mendapat respons dari IDI sendiri. Ketidakpuasan ini juga menimbulkan kekesalan karena tidak berdaya. IDI tetap diperlukan oleh para dokter karena untuk dapat berpraktik disyaratkan mendapat "Rekomendasi IDI". Seolah tersandera.
Bagaimana memotong lingkaran setan ini. Yang paling arif adalah IDI memberikan benefit dulu pada para Anggota untuk memulihkan kepercayaan. Cara yang termudah adalah memberikan kemudahan akses mendapatkan SKP untuk perpanjangan STR. Yang tersedia saat ini adalah "Majalah Kedokteran Indonesia" yang bila berlangganan selama setahun bisa memperoleh sekitar 30 SKP. Coba berikan MKI secara gratis selama beberapa edisi.
Kalau ini terjadi, Anggota akan mendapat benefit dan kepercayaan terhadap IDI akan tumbuh kembali, tidak akan sulit untuk membayar sekedar ongkos cetak untuk edisi MKI berikutnya.
Persoalannya sekarang, untuk edisi gratis perlu biaya yang cukup besar. Perlu adanya pengumpulan dana (fund-raising) dari para dokter "upper class/kaya" dan simpatisan lain yang bermurah hati yang ingin membantu penerbitan MKI untuk para dokter di seluruh pelosok Indonesia melalui peningkatkan kemampuan ilmiahnya.
Adakah yang bisa membantu?
No comments:
Post a Comment