Ayo Gabung!

AYO GABUNG: Dokter_Mandiri_Sejahtera

Powered by us.groups.yahoo.com

Sunday, July 20, 2008

Pelatihan Biodiesel

Kemarin (19/7) saya seharian mengikuti pelatihan & praktikum biodiesel jarak pagar di IPB, Bogor.

Banyak masukan yang saya peroleh dari para pakar disana, yaitu:

  1. 1. Kebutuhan minyak bakar untuk masak masyarakat Indonesia sekarang adalah 62 juta barrel/tahun. Ini menyedihkan, rakyat berdesakan sampai pingsan mengantri minyak tanah yang mahal.
  2. 2. Program cuci tangan memerlukan air bersih dan sabun. Minyak jarak bisa dibuat sabun, saya sudah beli contohnya, sangat baik. Ini juga 30 juta rakyat miskin memerlukannya, 79% tidak mendapat air bersih (teknologi micro hydraulic ITB, sangat tepat: murah, mudah, hasil prima).
  3. Budidaya jarak pagar di lahan marginal atau tidak produktif (pinggir jalan, pematang sawah, halaman sekolah, kantor desa, polisi, koramil, alun-alun, kantor, pabrik, dlsb). Saya taksir di kota besar bisa 20% lahan yang tidur.
  4. Hasilnya: CJO (crude jathropa oil) ini setara minyak tanah tapi karena viskositasnya tinggi, perlu kompor tekan yang sekarang harganya masih Rp 150.000, ini harus diusahakan harga sama dengan tabung gas kecil yang dibagi gratis pemerintah. Buah dipipil pakai pisau, biji dijemur dengan sinar matahari, perlu mesin screw press, diendapkan, diambil CJO-nya. Tambahan adalah mesin cetak pelet atau briket saja.
  5. Melalui proses degumming dengan asam fosfat, CJO berubah jadi PJO (pure jathropa oil), sama seperti CJO, yang ini bisa dibuat sabun pedesaan. Mungkin perlu dicampur minyak kelapa yang juga bisa diproduksi desa. Kelebihan produksi bisa dijual.
  6. Kalau untuk biodiesel perlu proses esterifikasi dan transesterifikasi sehingga masuk ke standar minyak diesel/solar. Ini barangkali perlu industri yang lebih besar, barangkali oleh koperasi kabupaten. Kebutuhan untuk transportasi 200 juta barrel/tahun dan industri 50 juta barrel/tahun.
  7. Karena hidup 30 tahun dengan tinggi pohon 1-7 meter, jarak pagar juga cocok untuk konservasi air/penghijauan. Jadi kita menghijaukan lahan tidak produktif/marginal, mendapat pula kompos (dari daging buah) dan briket jarak pagar (ditambah arang sekam + kanji, dengan kalori 5.000 kal/kg dekat-dekat batubara muda, masih diatas ampas kina yang di KF, cuman 2.000 kalori/kg).
  8. Saya akan menanam untuk tahap pertama oleh rakyat desa sebagai contoh 3.000 biji dulu. Biji yang bersertifikasi sedang dalam proses di Sukabumi, kalau pengalaman baik saya inginnya membuat lab kultur jaringan, bisa kita kloning saja pohon jarak dompu yang terkenal produktif.
  9. Hitung-hitungan ekonomis secara kasar tampaknya masuk, kendala di lapangan belum tahu karena saya baru akan mulai tanam 26 Juli 2008 nanti.

Saya ringkaskan percobaan social development:

  1. Anti mengemis.
  2. Antirokok (mengumpulkan daya ekonomi/uang yang mubazir dibuang Rp 177 trilyun/tahun).
  3. Target pertama air bersih 100 liter/orang/hari, karena 79% tidak mendapat air bersih dan bisa menurunkan angka kematian anak/ibu 50%.
  4. Buat lubang biopori, sumur resapan, penghijauan khususnya lahan marginal/tidak produktif dengan jarak pagar.
  5. Mengganti energi minyak tanah dengan CJO.
  6. Mensukseskan program cuci tangan dengan membuat sabun dari PJO.
  7. Kelebihan uang dari kegiatan penghematan (antirokok, ganti minyak tanah) dan jualan sabun, kompos, briket mendorong usaha lain.
  8. Ditanamkan di pendidikan sehingga bisa menambal dana pendidikan yang tidak bisa dipenuhi Pemerintah/DPR yang dijanjikan konstitusi 20% itu.

No comments: