Ayo Gabung!

AYO GABUNG: Dokter_Mandiri_Sejahtera

Powered by us.groups.yahoo.com

Sunday, November 22, 2009

Sunday, October 18, 2009

Air Bersih untuk Gempa Sumbar


Yth. Prof. Suprihantono/Direktur Utama LAPI Indowater,

Kami mengucapkan banyak terima kasih atas budi baiknya memberikan kesempatan kepada IDI untuk memperkuat tim medis di lapangan dengan pasokan air bersih melalui mobil IPA yang Bapak bantukan.

Mobil IPA tersebut berangkat kemarin (7/10) dengan kapal TNI AL dan akan ditempatkan di Kayutanam (antara Padang dan Pariaman) yang merupakan salah satu Posko IDI. Memang idealnya IDI datang dengan paket lengkap termasuk air bersih. IDI bergerak paling cepat hanya dalam hitungan jam kami melalui IDI Cabang Padang dan Pariaman serta seluruh Cabang IDI di Wilayah Sumatera Barat telah siaga dengan bantuan medis. Kami mempunyai 330 Cabang di seluruh Indonesia dengan tenaga dokter lengkap, kalau saja ada 1 mobil unit di Pengurus Besar (PB IDI ) Jakarta akan sangat ideal, dapat kami mobilisasi dalam hitungan 1-2 hari ke seluruh wilayah Indonesia. Kami sedang memikirkan kearah itu, punya sendiri 1 unit.

Dengan budi baik Pak Rus, Prof. Indratmo semua dapat terlaksana dengan lancar, liputan juga cukup luas dan cepat karena di PB IDI berkumpul wartawan kesehatan dari media massa (cetak maupun elektronik). Dalam pelaksanaannya kami selalu konsultasi dengan Pak Rus dan Prof. Indratmo dan alhamdulillah cukup lancar, walaupun tentu disana-sini ada kekurangannya.

Terlampir 3 foto yang diambil di Kantor IDI sebelum mobil IPA berangkat ke Tanjung Priok, akan kami kabari perkembangannya. Bilamana ada alamat email Pak Dadi dari PU mohon saya diberitahu, ingin juga mengucapkan banyak terima kasih kepada beliau atas budi baiknya.

Kita sama-sama berdo'a agar saudara-saudara kita yang tertimpa musibah di Sumbar tetap diberi kekuatan dan lindungan Allah SWT.

Wassalam,
Kadarsyah
LAPORAN DARI SUMBAR:
KAWAN SUMBAR adalah singkatan dari Kerabat Relawan untuk Sumatera Barat yang dibentuk oleh 5 organisasi profesi yaitu Ikatan Dokter Indonesia (IDI),Ikatan Bidan Indonesia (IBI),Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI),Persatuan Dokter Gigi Indonesia dan Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia den beberapa LSM kesehatan juga bergabung seperti Bakornas Lembaga Kesehatan Mahasiswa Indonesia, Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI), Uplift dan Gabungan Pengusaha Farmasi dan lain-lain sepakat untuk membentuk suatu wadah yang akan menyalurkan bantuan kepada korban yang tertimpa bencana di Sumatera Barat.
Memasuki hari 10 tim KAWAN SUMBAR telah memberikan pelayanan kesehatan dengan mobil klinik di sejumlah tiitik di Kabupaten Pariaman diantaranya : Wilayah Pau Kambar, Sintuk, Sungai Limau, Ambung Kapur, Sungai Limau, Anduriang, Batang Gasan, Sungai Geringging dan melayani lebih kurang 3000 pasien.
Tim KAWAN SUMBAR juga berkoordinasi dengan pihak-pihak lainnya untuk pelayanan kesehatan seperti TVOne, ACT, KOPASSUS, IMC dan Dinas kesehatan setempat. TIM KAWAN terdiri dari 15 dokter, 4 perawat, 2 bidan dan 3 apoteker bertempat di Kampus INS, Kayu Tanam Jl Kayu Bukit Tinggi KM53 Kabupaten Padang Pariaman. Setiap harinya dibagi kedalam 4-5 tim dimana selain memberikan pelayanan kesehatan juga memberikan bantuan logistic untuk kebutuhan sehari-hari seperti makanan, selimut, tenda, perlengkapan mandi dan tidak juga tim memberikan penyuluhan supaya masyarakat tetap menjaga kesehatan walaupun mereka belum bisa hidup seperti biasa.
KAWAN SUMBAR bekerja sama dengan LAPI Indowater ITB, PU, Kodam Siliwangi dan Dharma Wanita Pusat juga memberikan bantuan air bersih melalui Mobil Penjernih Air Mikro Hidrolik, yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar yang terletak di Pariaman utara, Nagari Cubadak, dimana penempatan mobil tersebut dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat disekitarnya sedangkan untuk daerah yang agak sulit terjangkau dibantu dengan mobil tangki yang juga disediakan oleh PDAM yang akan mengantar air tersebut ke daerah yang membutuhkanMulai kemarin 15/10/2009, mobil IPA ditempatkan di Pariaman Utara, Nagari Cubadak Air, Kabupaten Padang Pariaman.

Udara Ruangan 100% Steril - VIROBUSTER


Udara Ruangan 100% Steril - VIROBUSTER


Thursday, October 01, 2009

Mahatma Gandhi

Untuk direnungkan, Mahatma Gandhi, ada 7 dosa sosial yang mematikan:
  1. Kekayaan tanpa kerja
  2. Kenikmatan tanpa nurani
  3. Ilmu tanpa kemanusiaan
  4. Pengetahuan tanpa karakter
  5. Politik tanpa prinsip
  6. Bisnis tanpa moralitas
  7. Ibadah tanpa pengorbanan

Friday, September 25, 2009

Pemerintah yang Berhasil

Menurut saya bila pemerintah dapat menunaikan 50% saja dari tugasnya, itu cukup berhasil. Tugas pemerintah untuk rakyatnya itu sederhana saja:
  1. Memberikan pendidikan dasar 9 tahun yang bermutu
  2. Menjamin kesehatan dasar
  3. Mencukupi kebutuhan transportasi umum, tidak ada macet
  4. Meniadakan pengemis, peminta-minta
  5. Memberi makan dengan gizi seimbang
  6. Memberi rumah sederhana layak huni
  7. Menjamin kebersihan, sampah terkelola, MCK cukup
  8. Tersedia air bersih
  9. Keamanan terjaga
  10. Menjaga Hak Azasi Manusia

Sunday, August 16, 2009

IGP-Exco 2010, 12-14 Maret 2010

"Indonesia General Practitioner Exhition & Conference 2010, insyaAllah akan diselenggarakan oleh PDUI tanggal 12-14Maret 2010"

Jenis: Workshop
Penyelenggara: PDUI
Waktu Mulai: 12 Maret 2010 jam 8:00
Waktu Selesai: 14 Maret 2010 jam 16:00
Lokasi: Jakarta Convention Center (JCC)

Tuesday, August 11, 2009

Makna Sebuah Titipan. WS Rendra (1935-2009)

Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milikku
Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya

Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya :
mengapa Dia menitipkan padaku ???
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ???
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ???

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
Kusebut itu sebagai ujian,
kusebut itu sebagai petaka
Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita

Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku
Aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
seolah semua"derita" adalah hukum bagiku
Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika :
aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku",
dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanya untuk beribadah.

"Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"..

Saturday, August 08, 2009

Muktamar Dokter Indonesia, Palembang, November 2009

Selasa, 17 November 2009 (JAKARTA)(tentative)
Pembukaan Muktamar Dokter Indonesia XXVII (MDI XXVII) dan Muktamar Ikatan Isteri Dokter Indonesia (Muktamar IIDI XVII) Di Istana Negara RI – Jakarta

Hari ke 1, Rabu 18 November 2009 (PALEMBANG)
Kehadiran peserta Muktamar Dokter Indonesia I XXVII (MDI XXVII) di Palembang

ACARA PB IDI
14:00 – 17:00 : 1. RAPAT PLENO PB IDI DIPERLUAS
Peserta :
1. PB IDI
2. Majelis–Majelis (MKKI, MKKI, MPPK)
3. IDI Wilayah
4. Perhimpunan (PDPP, PDSp,PDSm, PDP3K, PDSo)
5. IDI Cabang Palembang
17:00 – 19:00 : Persiapan acara Malam Selamat Datang

ACARA MUKTAMAR
19:00 – 22:00 : Malam Selamat Datang
1. Pengantar Oleh MC
2. Lagu Indonesia Raya
3. Hymne IDI – IIDI
4. Laporan Ketua Panitia Pelaksana Muktamar Dokter Indonesia XXVII
5. Sambutan– Sambutan
6. Doa
7. Pemberian Penghargaan
8. Hiburan
22:00 – Istirahat

Hari ke 2, Kamis, 19 November 2009
08:00 – 11:30 : Sidang Organisasi – Sidang Pleno I
1. Penetapan Kuorum
2. Penetapan Tata Tertib MDI XXVII
3. Penetapan Agenda MDI XXVII
11:30 – 14:00 : Lunch Symposia (Paralel)
14:00 – 17:00 : Diskusi Panel "Pendukung Tema"
17:00 – 19:00 : ISHOMA
19:00 – 22:00 : Sidang Organisasi – Sidang Pleno II
1. Penetapan Pimpinan Sidang Muktamar
2. Laporan Pertanggungjawaban PB IDI
3. Laporan Pertanggungjawaban MKEK
4. Laporan Pertanggungjawaban MKKI
5. Laporan Pertanggungjawaban MPPK
6. Pendemisioneran PB IDI, MKEK, MKKI, MPPK
7. Pimpinan Sidang menjelaskan persiapan Sidang–Sidang Komisi

Hari ke 3, Jum'at, 20 November 2009
08:00 – 12:00 : Sidang Organisasi – Sidang Komisi I
1. Komisi A : AD/ART IDI
2. Komisi B : Manajemen Organisasi/Kesekretariatan
3. Komisi C : Pendidikan
4. Komisi D : Keprofesian
5. Komisi E : Hukum, Disiplin dan Etika Kedokteran
6. Komisi F : Kebijakan Organisasi
12:00 – 13:00 : Sholat Jum'at
13:00 – 15:30 : Lunch Symposia (Paralel)
15:30 – 17:00 : Sidang Organisasi – Sidang Komisi II (lanjutan)
17:00 – 19:00 : ISHOMA
19:00 – 22:00 : Malam Keakraban

Hari ke 4, Sabtu, 21 November 2009
08:30 – 11:30 : Sidang Organisasi – Sidang Pleno III
Laporan masing–masing Komisi
11:30 – 14:00 : Lunch Symposia
14:00 – 17:00 : Sidang Organisasi – Pleno IV
Pemilihan Ketua Terpilih PB IDI
17:00 – 19:00 : ISHOMA
19:00 – 22:00 : Sidang Organisasi – Sidang Pleno IV
1. Pengukuhan Ketua Umum PB IDI, Ketua MKEK, Ketua MKKI dan Ketua MPPK
2. Serah Terima Jabatan
3. Penyerahan Hasil Muktamar Dokter Indonesia XXVII
4. Pidato Ketua Umum PB IDI Periode 2009 – 2012
5. Penutupan Muktamar Dokter Indonesia XXVII

Minggu, 22 November 2009
Rekreasi & Wisata Kuliner

Tuesday, July 28, 2009

Saksikan Pameran VIROBUSTER, 3-4 Agustus 2009, Hotel Menara Peninsula, Jakarta


KONAS PDKI VIII DAN PIT 2009, Bandung, 6 s/d 8 Agustus 2009

Acara : Hari I 6 Agustus 2009. Sarasehan Dokter Layanan Primer di gedung KOMPAS

Workshop :
- Teknologi informasi bagi tenaga medis
- Penanganan kedaruratan toxic
- Manajemen penghentian merokok
- Manajemen nyeri di pelayanan primer
- Pengembangan Klinik menjadi Klinik Dokter Keluarga

Hari II 7 Agustus 2009
Kuliah Umum I
- Kebijakan JAMKESMAS di propinsi Jawa Barat oleh Gubernur Jawa Barat

Seminar I SISTIM PEMBIAYAAN KESEHATAN
- Perkembangan kebijakan SJSN di Indonesia oleh Menko Kesra
- Sistim Pembiayaan Kesehatan saat ini di Indonesia oleh Depkes
- Dukungan Organisasi Profesi dalam mensukseskan SJSN BidKes oleh Ketua PB IDI
- Peran Asuransi Kesehatan Sosial dalam mendukung SJSN BidKes oleh PT Askes

Seminar II Penatalaksanaan Penyakit Kronis
- Deteksi dini Diabetes Mellitus dan penanganan oleh DLP oleh Prof Dr.dr. Sri Hartini K, SpPD-KE
- Deteksi dini Hipertensi dan penanganan oleh DLP oleh dr. S. Gondodipuro, SpPD-KGH
- Penanganan osteoarthritis dalam praktek DLP oleh dr. Budi Liem, M.Med

Seminar III Penatalaksanaan Penyakit Infeksi
- Penanganan pasien HIV oleh dr. Primal Sudjana, Sp.PD
- Deteksi dini dan penanganan TB pada anak oleh Prof.Dr.dr. Cissy Kartasasmita, SpA(K)
- Mengenal dan mewaspadai flu burung dan flu H1N1 oleh dr. Hadi Yusuf, Sp.PD

Seminar IV Tumbuh Kembang Anak
- Deteksi dini Kelainan Tumbang Anak Prof.(Em) Dr. Anna Alisyahbana, Sp.A
- Deteksi dini anak autis. dr. Dewi Hawani, SpA
- Penanganan anak sulit makan. dr. Yulia Suharlina

Seminar V Penatalaksanaan Penyakit Mata
- Deteksi Dini Diabetik retinopati. dr. Erwin, SpM
- Diagnosa dini dan penatalaksanaan katarak oleh DLP. dr. Budiman, SpM
- Diagnosa dini dan penanganan dini glaukoma oleh DLP. dr. Elsa, SpM

Hari III 8 Agustus 2009
Kuliah Umum II
- Peranan Jamkesda dalam mendukung yankes keluarga oleh Kepala DINKES Jabar
- Karier, Tugas dan Fungsi Dokter Keluargaoleh dr. Sugito Wonodirekso, PHK,PKK

Seminar VI Klinik Dokter Keluarga
- Manajemen rekam medis di praktek DLP oleh dr. Gatot Soetono, MPH
- Pelayanan Home Care oleh dr. Nita Arisanti, MSc-CMFM
- Komunikasi Dokter - Pasien oleh Dr.dr.Felix Kasim, MKes

Seminar VII Therapi
- Rasionalitas Therapi oleh dr. Zunilda D Sadikin, SpFK
- Akupunkur dalam praktek oleh dr. Tomi Hardjatno, MS
- Peran therapi herbal dalam pelayanan kesehatan oleh Prof. Dr.dr. Muchtan S. SpFK

Seminar VIII Penanganan Kasus Psikiatri
- Diagnosa dan penatalaksanaan gangguan psikosomatik oleh dr. E. Mudjaddid, SpPD
- Mental illness is a disease of the brain oleh dr. H. Syafari Soma,SpKJ
- Deteksi dini dan penatalaksanaan ketergantungan NAPZA oleh dr.Teddy Hidayat, SpKJ

Seminar IX Gaya Hidup
- Program berhenti merokok oleh dr. Praseno Hadi
- Pengendalian berat badan oleh dr.Samuel Oetoro, SpGK

Seminar X Aspek Hukum
- Kode Etik dan Kesejawatan. Prof. Dr.dr. Djamhoer M, SpOG(K)
- Standard Komptetensi Dokter. dr. M.Djauhari Widjajakusumah, PFK
- Aspek Hukum dalam kelalaian dan kesalahan tindakan medik. Prof. Dr. Veronika Komalawati, SH,MH

Seminar XI Makalah Bebas
- Konversi DPU-DK, Program Jaga Mutu dan CPD DK. dr.Sugito Wonodirekso, PHK PKK

BIAYA PENDAFTARAN KONAS : Rp. 500.000,- (Rp. 400.000,- sebelum 31 Juli 2009)

INFORMASI/CONTACT PERSON
Sekretariat : PDKI JAWA BARAT Jl. Ternate No. 2 Bandung 40115. Telp. 022-4221147, Fax. 022-4207737
* Sekretariat PDKI Jabar : 022-4221147/Fax. 0224207737
* Teguh : 0852-22640602
* Firman : 022-91292900
* Email :pdki.jabar@yahoo.co.id

Monday, July 13, 2009

Adaptasi dari 7 Prinsip Canadian Co-operative Association

Prinsip 1
Sukarela dan Terbuka
Tidak ada diskriminasi gender, sosial, ras, politik dan agama.

Prinsip 2
Demokratis
Dikontrol secara demokratis juga dalam setiap pengambilan keputusan dan kebijakan. Satu orang satu suara.

Prinsip 3
Partisipasi Ekonomi
Anggota membesarkan modal Koperasi secara demokratis, teratur melalui simpanan pokok dan simpanan wajib. Kompensasi terhadap modal terbatas. Surplus usaha (Sisa Hasil Usaha) dialokasikan untuk pengembangan koperasi, penambahan modal, memberi keuntungan kepada Anggota secara proporsional sesuai transaksinya dengan Koperasi, mendukung berbagai kegiatan yang disetujui Anggota,

Prinsip 4
Mandiri dan Merdeka
Koperasi organisasi mandiri (self-help) yang otonom, bila ada kerjasama dengan organisasi lain atau pemerintah atau ada penambahan modal dari pihak luar, Koperasi harus tetap menjaga kemandirian dan bebas, tidak kehilangan kontrol secara demokratis oleh Anggota.

Prinsip 5
Pendidikan, Pelatihan, Informasi
Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan kepada anggota, pengurus, karyawan sehingga mengerti betul jiwa dan praktik koperasi. Memberikan informasi kepada masyarakat luas, advokasi kepada pengambil keputusan, pemerintah, politisi, tokoh masyarakat.

Prinsip 6
Kerjasama Antar Koperasi
Baik lokal, regional, nasional maupun internasional.

Prinsip 7
Peduli Terhadap Masyarakat
Bekerja membantu pengembangan masyarakat dengan program yang disetujui Anggota, mempunyai sifat welas asih, kasih sayang

Sunday, July 12, 2009

Canadian Co-Operative Association

Statement on the Co-operative Identity
Co-operatives are based on the values of self-help, self-responsibility, democracy, equality, equity, and solidarity. In the tradition of their founders, co-operative members believe in the ethical values of honesty, openness, social responsibility, and caring for others. Seven principles guide co-operatives in putting their values into practice.

1st Principle
Voluntary and Open Membership
Co-operatives are voluntary organizations, open to all persons able to use their services and willing to accept the responsibilities of membership, without gender, social, racial, political, or religious discrimination.

2nd Principle
Democratic Member Control
Co-operatives are democratic organizations controlled by their members, who actively participate in setting their policies and making decisions. Men and women serving as elected representatives are accountable to the membership. In primary co-operatives, members have equal voting rights (one member, one vote), and co-operatives at other levels are also organized in a democratic manner.

3rd Principle
Member Economic Participation

Members contribute equitably to, and democratically control, the capital of their co-operative. At least part of that capital is usually the common property of the co-operative. Members usually receive limited compensation, if any, on capital subscribed as a condition of membership.
Members allocate surpluses for any or all of the following purposes: developing their co-operative, possibly by setting up reserves, part of which at least would be indivisible; benefiting members in proportion to their transactions with the co-operative; and supporting other activities approved by the membership.

4th Principle
Autonomy and Independence
Co-operatives are autonomous, self-help organizations controlled by their members. If they enter into agreements with other organizations, including governments, or raise capital from external sources, they do so on terms that ensure democratic control by their members and maintain their co-operative autonomy.

5th Principle
Education, Training, and Information
Co-operatives provide education and training for their members, elected representatives, managers, and employees so they can contribute effectively to the development of their co-operatives. They inform the general public— particularly young people and opinion leaders—about the nature and benefits of co-operation.

6th Principle
Co-operation Among Co-operatives
Co-operatives serve their members most effectively and strengthen the co-operative movement by working together through local, national, regional, and international structures.

7th Principle
Concern for Community
Co-operatives work for the sustainable development of their communities through policies approved by their members

Sunday, July 05, 2009

PRIMKOP IDI (berdiri: 17 Maret 2001)


Bagi Anggota IDI yang ingin menjadi Anggota PRIMKOP IDI silakan kirim email ke kadar@bdg.centrin.net.id untuk dikirimi formulir keanggotaan. Simpanan pokok Rp 100.000 dan Simpanan Wajib Rp 10.000/bulan, dibayar ke Bank Bukopin Rek. No. 1015730-01-0 a.n. PRIMKOP IDI setelah keanggotaan Anda disetujui.

Saturday, June 27, 2009

Primer Koperasi Ikatan Dokter Indonesia (PRIMKOP IDI)

Susunan Pengurus Primkop IDI 2009-2014

Dewan Penasehat
Ketua : Prof. DR. Dr. FA Moeloek, Sp.OG (Immediate Past President PB IDI) Anggota :
1. Prof. DR. Dr. Azrul Azwar, MPH
2. Dr. Kartono Muhammad
3. Dr. Abdullah Cholil, MPH
4. Prof. Dr. Sudarto Pringgotomo
5. DR. Dr. Fachmi Idris, M.Kes

Badan Pengawas
Ketua : Dr. Prijo Sidipratomo (President Elect PB IDI)
Sekretaris : Dr. Nurhidayat Pua Upa MARS
Anggota : Dr. Dyah Waluyo

Badan Pengurus
Ketua: Dr. Kadarsyah, MS
Wakil Ketua: Dr. Muchtaruddin Mansyur, MS, SpOK
Sekretaris: Dr. Daeng M. Faqih
Wakil Sekretaris: Dr. Andi Alfian Zainuddin
Bendahara: Dr. Nusye EZ Ismail, SpOK

Wednesday, June 10, 2009

SUAP

Tulisan menarik dari web Hizbut Tahrir: http://hizbut-tahrir.or.id/2008/07/22/suap-menyuap-dan-hukum-syara-terhadapnya/

Saya kutip:
Risywah (suap) secara terminologis berarti harta yang diperoleh karena terselesaikannya suatu kepentingan manusia (baik untuk memperoleh keuntungan maupun menghindari kemudharatan) yang semestinya harus diselesaikan tanpa imbalan.

Meskipun terdapat kemiripan, ada perbedaan mendasar antara suap dengan upah atau gaji (ujrah). Upah atau gaji diperoleh sebagai imbalan atas terlaksananya pekerjaan tertentu (yang semestinya) tidak harus dilakukan. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki mobil, dia tidak berkewajiban untuk mengantarkan orang lain ke tempat tertentu. Ketika dia diminta oleh orang lain untuk mengantarkan ke suatu tempat, maka imbalan yang diterima bisa disebut sebagai upah.

Rasulullah saw melaknat penyuap, penerima suap, dan perantaranya

Maka yang diharamkan itu bukan hanya satu pekerjaan yaitu memakan harta suap-menyuap, melainkan tiga pekerjaan sekaligus. Yaitu: penerima suap, pemberi suap, dan mediator suap-menyuap.

Tuesday, June 09, 2009

Draf Perjanjian Kemitraan

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

Perjanjian Kemitraan

Pada hari ini, tanggal ...... di ....... yang bertandatangan di bawah ini:

Nama lengkap:
Tempat, tanggal lahir:
Alamat:
No HP:
Tel:
Fax:
Email:
Selanjutnya disebut MITRA KESATU

Nama lengkap:
Tempat, tanggal lahir:
Alamat:
No HP:
Tel:
Fax:
Email:
Selanjutnya disebut MITRA KEDUA

Nama lengkap:
Tempat, tanggal lahir:
Alamat:
No HP:
Tel:
Fax:
Email:
Selanjutnya disebut MITRA KETIGA

Dengan itikad baik para mitra mengikatkan perjanjian sebagai berikut:

Pasal 1
Ruang Lingkup

Kemitraan ini mengumpulkan keahlian masing-masing mitra sehingga menjadi kekuatan sinergi dalam menjalan bisnis di bidang yang disepakati bersama. Untuk tahap awal adalah menjual produk enzim untuk bakery, pabrik biskuit dan sejenisnya. Usaha lain dapat dikembangkan asalkan tidak berupa usaha yang dilarang agama dan hukum negara.

Pasal 2
Badan Hukum

Badan Hukum yang dipilih adalah “Perkumpulan” yang disahkan dihadapan notaris, dengan nama: Perkumpulan Mitra .....

Pasal 3
Masa Kemitraan

Kemitraan ini berlaku seumur hidup hingga salah seorang mitra meniggal dunia, kemudian kemitraan otomatis bubar atau para mitra sepakat untuk membubarkan Perkumpulan.

Pasal 4
Uraian Tugas
Tugas dan peran masing-masing dicantumkan dalam uraian tugas yang jelas dan terinci yang dinilai dari waktu ke waktu.

Pasal 5
Hak Suara
Hak suara masing-masing mitra adalah sama dan diusahakan penyelesaian perbedaan pendapat dengan musyawarah.

Pasal 6
Tertib Keuangan
Untuk tertib keuangan akan dibuat buku laporan keuangan yang dipegang oleh salah satu mitra, tutp buku adalah tanggal 31 Desember setiap tahunnya.

Pasal 7
Keuntungan, Dividen
Tidak ada keuntungan/dividen yang dibagikan, bila mitra memerlukan dana maka mitra mengajukan kepada Perkumpulan menjual asetnya dan Perkumpulan akan segera menjual asetnya untuk dibagikan berdasarkan proporsi yang telah disepakati.

Pasal 8
Gaji
Para mitra tidak mendapat gaji dan hanya mendapat hasil penjualan aset dengan pembagian: Mitra Kesatu ...%, Mitra Kedua ....%, Mitra Ketiga ....%. Proporsi ini dapat diubah atas kesepakatan bersama. Pembagian bagi hasil di atas berlaku sejak .... hingga ....

Pasal 9
Modal
Untuk keperluan pertama kali dipandang perlu mitra menyetor modal sebesar .... dinar emas dan .... dirham perak. Mitra Kesatu ..... dinar, Mitra Kedua ..... dinar, Mitra Ketiga ..... dinar
ATAU
... tidak ada modal yang disetor oleh para mitra, bila diperlukan modal akan diperoleh dengan pinjaman tanpa bunga/riba atau pinjaman modal (bagi hasil) dari pihak yang memiliki modal.

Pasal 10
Pembubaran
Kemitraan bubar bila salah satu mitra meninggal dunia, Perkumpulan kemudian dibubarkan dan menjual seluruh asetnya untuk dibagikan sesuai Pasal 8 dan diserahkan kepada ahli warisnya. Bila mitra lain menyetujui maka ahli waris dapat menggantikan mitra yang meninggal dunia tersebut dan Perkumpulan tidak dibubarkan.

Pasal 11
Kesejahteraaan
Zakat, pajak, sadakah, wakaf, hibah, hadiah ditentukan secara bersama-sama oleh para mitra.

Semoga Allah memberkati perjanjian ini dan memberikan bantuan serta pertolonganNya.

MITRA KESATU MITRA KEDUA MITRA KETIGA




SAKSI-SAKSI:

Monday, June 08, 2009

Draf Perjanjian Kerja Pembantu Rumah Tangga

Tahun 1883, perbudakan (slavery) dilarang di semua wilayah British Empire. Saat ini di Indonesia (2009) masih banyak pembantu rumah tangga yang tidak terlindungi hak-haknya bahkan seperti "budak", menyedihkan. Saya coba buat draf perjanjian kerja pembantu rumah tangga agar adil dan silakan disempurnakan dan dilaksanakan di rumah tangga masing-masing.
***
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

Perjanjian Kerja Pembantu Rumah Tangga
Pada hari ini, tanggal .... di .... kami yang bertandatangan di bawah ini:
Nama lengkap:
Alamat lengkap:
Tempat, tanggal lahir:
HP No:
Tel:
Fax:
Untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

Nama lengkap:
Alamat lengkap:
Tempat, tanggal lahir:
HP No:
Tel:
Fax:
Untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Dengan itikad baik para pihak dengan ini mengikatkan diri dalam perjanjian sebagai berikut:

Pasal 1
PIHAK PERTAMA mempekerjakan PIHAK KEDUA sebagai pembantu rumah tangga di rumah beralamat di .......

Pasal 2
PIHAK PERTAMA memberikan upah bulanan sebesar .... dinar emas .... dirham perak (yang sesuai dengan upah minimum regional daerah ... yang berlaku tanggal ....). Upah bulanan ini akan diubah bilamana negara menetapkan perubahan upah minimum regional.

Pasal 3
Standar Dinar adalah: 1 Dinar = 4,25 gram emas 22 Karat. 5 Dirham (1 Khamsa); 14,95 gram perak 99,99% dengan sertifikasi yang berwenang dan yang nilai tukarnya dapat dilihat online pada www.wakalanusantara.com atau web yang sejenis sebagai pengganti bila website tersebut mengalami gangguan.

Pasal 4
PIHAK PERTAMA menyediakan tempat menginap, makan 3 (tiga) kali sehari, keperluan pribadi (cuci, mandi), biaya transpor pulang kampung setiap ... bulan dan menjelang hari lebaran setiap tahunnya.

Pasal 5
PIHAK KEDUA akan mengerjakan pekerjaan rumah tangga yaitu: membersihkan alat rumah tangga, menyapun dan mengepel lantai, membersihkan kamar, membersihkan kebun, memasak dengan waktu kerja 40 jam seminggu atau 8 jam sehari (5.00 pagi – 14.00 siang), dengan istirahat 1 (satu) jam diantaranya. Waktu kerja Senin – Jum’at jam 5.00 – 14.00. Bilamana PIHAK PERTAMA membutuhkan PIHAK KEDUA bersedia kerja dengan mendapat kompensasi .... Dirham/10 jam. Karena alasan kesehatan dan pribadi PIHAK KEDUA berhak menolak permintaan PIHAK PERTAMA untuk kerja lembur tersbut.

Pasal 6
PIHAK KEDUA berhak mendapat perlakuan layak, manusiawi dan sesuai dengan perundang-undangan perlindungan tenaga kerja serta harkat dan martabat PIHAK PERTAMA dari PIHAK PERTAMA.

Pasal 7
PIHAK KEDUA akan melindungi dan menjaga dengan baik serta tidak akan menggunakan tanpa hak/mencuri semua barang PIHAK PERTAMA.

Pasal 8
PIHAK KEDUA akan mendapat perawatan kesehatan dari PIHAK PERTAMA maksimal sebesar .... Dinar Emas .... Dirham Perak dalam waktu satu tahun yang dapat digunakan untuk membeli obat, berobat ke dokter, puskesmas, klinik, rumah sakit.

Pasal 9
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan saling menghormati sebagai masing-masing hak sebagai warga negara Repiblik Indonesia dan sebagai manusia bebas.

Pasal 10
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani dan berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang atas kesepakatan para pihak.

Pasal 11
Bilamana ada pelanggaran dan penyimpangan dari perjanjian ini, para pihak harus berusaha memperbaikinya dan bila tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, para pihak akan menyerahkan masalahnya kepada Pengadilan Negeri ....

Semoga Allah memberkati perjanjian ini dan memberikan bantuan dan lindunganNya kepada semua pihak.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,



SAKSI-SAKSI

Draf Perjanjian Utang Tanpa Bunga

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

Perjanjian Utang

Pada hari ini tanggal di , kami yang bertandatangan di bawah ini:

Nama lengkap
Alamat lengkap
HP nomor
Tel
Fax
KTP No
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

Nama lengkap
Alamat lengkap
HP nomor
Tel
Fax
KTP No
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Dengan itikad baik para pihak membuat perjanjian sebagai berikut:

Pasal 1
PIHAK PERTAMA memberikan utang kepada PIHAK KEDUA sebesar .................. Dinar Emas dan .................. Dirham Perak (nilai tukar saat ini/tanggal .................: Rp .....................sebagai tercantum dalam www.wakalanusantara.com) yang akan dikembalikan secara sebagian-sebagian atau seluruhnya paling lambat tanggal .............................

Pasal 2
PIHAK KEDUA menerima utang seperti yang dimaksud dalam Pasal 1 di atas dan akan menggunakan utang tersebut untuk keperluan .................................. yang sesuai dengan jalan yang diridai Allah dan tidak melanggar hukum negara.

Pasal 3
Standar Dinar adalah: 1 Dinar = 4,25 gram emas 22 Karat. 5 Dirham (1 Khamsa); 14,95 gram perak 99,99% dengan sertifikasi yang berwenang dan yang nilai tukarnya dapat dilihat online pada www.wakalanusantara.com atau web yang sejenis sebagai pengganti bila website tersebut mengalami gangguan.

Pasal 4
Tidak boleh ada riba dalam pengembalian utang ini dan tidak boleh ada agunan apapun.

Pasal 5
Tidak ada larangan bagi PIHAK KEDUA untuk memberikan tambahan di atas jumlah pelunasan utang kepada PIHAK PERTAMA asalkan dengan rida dan tanpa paksaan apapun.

Pasal 6
Bilamana PIHAK KEDUA ada kesulitan untuk mengembalikan utang pada PIHAK PERTAMA pada tanggal seperti yang dimaksud dalam Pasal 1, PIHAK KEDUA diwajibkan memberitahukannya kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 1 (satu) minggu sebelum jatuh tempo untuk mendapatkan keputusan dari PIHAK PERTAMA.

Pasal 7
PIHAK KEDUA telah membacakan perjanjian ini dihadapan PIHAK PERTAMA dan saksi-saksi

Pasal 8
Para Pihak dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan serta rida dalam menyetujui perjanjian ini, yang dibuat dalam 2 (dua) rangkap untuk Para Pihak dan 1 (satu) rangkap disimpan oleh Saksi.

Semoga Allah meridai perjanjian ini dan memberikan kemudahan dan pertolonganNya kepada semua pihak. KepadaNya kami berlindung dan memohon pertolongan.


PIHAK KESATU PIHAK KEDUA



.......................................... ...............................................

SAKSI-SAKSI:



........................................... ................................................. ............................................

Mobile Telemedicine System


Mobile Telemedicine System


Sunday, June 07, 2009

WORLD HISTORY 4.5 BILLION BC - 1991 AD. www.infoplease.com

ANCIENT HISTORY
4.5 billion B.C. Planet Earth formed.
3 billion B.C. First signs of primeval life (bacteria and blue-green algae) appear in oceans.
600 million B.C. Earliest date to which fossils can be traced.
4.4 million B.C. Earliest known hominid fossils (Ardipithecus ramidus) found in Aramis, Ethiopia, 1994.
4.2 million B.C. Australopithecus anamensis found in Lake Turkana, Kenya, 1995.
3.2 million B.C. Australopithecus afarenis (nicknamed “Lucy”) found in Ethiopia, 1974.
2.5 million B.C. Homo habilis (“Skillful Man”). First brain expansion; is believed to have used stone tools.
1.8 million B.C. Homo erectus (“Upright Man”). Brain size twice that of Australopithecine species.
1.7 million B.C. Homo erectus leaves Africa.
100,000 B.C. First modern Homo sapiens in South Africa.
70,000 B.C. Neanderthal man (use of fire and advanced tools).
35,000 B.C. Neanderthal man replaced by later groups of Homo sapiens (i.e., Cro-Magnon man, etc.).
18,000 B.C. Cro-Magnons replaced by later cultures.
15,000 B.C. Migrations across Bering Straits into the Americas.
10,000 B.C. Semi-permanent agricultural settlements in Old World.
10,000–4,000 B.C. Development of settlements into cities and development of skills such as the wheel, pottery, and improved methods of cultivation in Mesopotamia and elsewhere.

5500–3000 B.C. Predynastic Egyptian cultures develop (5500–3100 B.C.); begin using agriculture (c. 5000 B.C.). Earliest known civilization arises in Sumer (4500–4000 B.C.). Earliest recorded date in Egyptian calendar (4241 B.C.). First year of Jewish calendar (3760 B.C.). First phonetic writing appears (c. 3500 B.C.). Sumerians develop a city-state civilization (c. 3000 B.C.). Copper used by Egyptians and Sumerians. Western Europe is neolithic, without metals or written records.

3000–2000 B.C. Pharaonic rule begins in Egypt. King Khufu (Cheops), 4th dynasty (2700–2675 B.C.), completes construction of the Great Pyramid at Giza (c. 2680 B.C.). The Great Sphinx of Giza (c. 2540 B.C.) is built by King Khafre. Earliest Egyptian mummies. Papyrus. Phoenician settlements on coast of what is now Syria and Lebanon. Semitic tribes settle in Assyria. Sargon, first Akkadian king, builds Mesopotamian empire. The Gilgamesh epic (c. 3000 B.C.). Systematic astronomy in Egypt, Babylon, India, China.

3000–1500 B.C. The most ancient civilization on the Indian subcontinent, the sophisticated and extensive Indus Valley civilization, flourishes in what is today Pakistan. In Britain, Stonehenge erected according to some unknown astronomical rationale. Its three main phases of construction are thought to span c. 3000–1500 B.C.

2000–1500 B.C. Hyksos invaders drive Egyptians from Lower Egypt (17th century B.C.). Amosis I frees Egypt from Hyksos (c. 1600 B.C.). Assyrians rise to power—cities of Ashur and Nineveh. Twenty-four-character alphabet in Egypt. Cuneiform inscriptions used by Hittites. Peak of Minoan culture on Isle of Crete—earliest form of written Greek. Hammurabi, king of Babylon, develops oldest existing code of laws (18th century B.C.).

1500–1000 B.C. Ikhnaton develops monotheistic religion in Egypt (c. 1375 B.C.). His successor, Tutankhamen, returns to earlier gods. Greeks destroy Troy (c. 1193 B.C.). End of Greek civilization in Mycenae with invasion of Dorians. Chinese civilization develops under Shang Dynasty. Olmec civilization in Mexico—stone monuments; picture writing.

1000–900 B.C. Solomon succeeds King David, builds Jerusalem temple. After Solomon's death, kingdom divided into Israel and Judah. Hebrew elders begin to write Old Testament books of Bible. Phoenicians colonize Spain with settlement at Cadiz.
900–800 B.C. Phoenicians establish Carthage (c. 810 B.C.). The Iliad and the Odyssey, perhaps composed by Greek poet Homer.
800–700 B.C. Prophets Amos, Hosea, Isaiah. First recorded Olympic games (776 B.C.). Legendary founding of Rome by Romulus (753 B.C.). Assyrian king Sargon II conquers Hittites, Chaldeans, Samaria (end of Kingdom of Israel). Earliest written music. Chariots introduced into Italy by Etruscans.
700–600 B.C. End of Assyrian Empire (616 B.C.)—Nineveh destroyed by Chaldeans (Neo-Babylonians) and Medes (612 B.C.). Founding of Byzantium by Greeks (c. 660 B.C.). Building of the Acropolis in Athens. Solon, Greek lawgiver (640–560 B.C.). Sappho of Lesbos, Greek poet (fl. c. 610–580 B.C.). Lao-tse, Chinese philosopher and founder of Taoism (born c. 604 B.C.).

600–500 B.C. Babylonian King Nebuchadnezzar builds empire, destroys Jerusalem (586 B.C.). Babylonian Captivity of the Jews (starting 587 B.C.). Hanging Gardens of Babylon. Cyrus the Great of Persia creates great empire, conquers Babylon (539 B.C.), frees the Jews. Athenian democracy develops. Aeschylus, Greek dramatist (525–465 B.C.). Pythagoras, Greek philosopher and mathematician (582?–507? B.C.). Confucius (551–479 B.C.) develops ethical and social philosophy in China. The Analects or Lun-yü (“collected sayings”) are compiled by the second generation of Confucian disciples. Buddha (563?–483? B.C.) founds Buddhism in India.

500–400 B.C. Greeks defeat Persians: battles of Marathon (490 B.C.), Thermopylae (480 B.C.), Salamis (480 B.C.). Peloponnesian Wars between Athens and Sparta (431–404 B.C.)—Sparta victorious. Pericles comes to power in Athens (462 B.C.). Flowering of Greek culture during the Age of Pericles (450–400 B.C.). The Parthenon is built in Athens as a temple of the goddess Athena (447–432 B.C.). Ictinus and Callicrates are the architects and Phidias is responsible for the sculpture. Sophocles, Greek dramatist (496?–406 B.C.). Hippocrates, Greek “Father of Medicine” (born 460 B.C.). Xerxes I, king of Persia (rules 485–465 B.C.).

400–300 B.C. Pentateuch—first five books of the Old Testament evolve in final form. Philip of Macedon, who believed himself to be a descendant of the Greek people, assassinated (336 B.C.) after subduing the Greek city-states; succeeded by son, Alexander the Great (356–323 B.C.), who destroys Thebes (335 B.C.), conquers Tyre and Jerusalem (332 B.C.), occupies Babylon (330 B.C.), invades India, and dies in Babylon. His empire is divided among his generals; one of them, Seleucis I, establishes Middle East empire with capitals at Antioch (Syria) and Seleucia (in Iraq). Trial and execution of Greek philosopher Socrates (399 B.C.). Dialogues recorded by his student, Plato (c. 427–348 or 347 B.C.). Euclid's work on geometry (323 B.C.). Aristotle, Greek philosopher (384–322 B.C.). Demosthenes, Greek orator (384–322 B.C.). Praxiteles, Greek sculptor (400–330 B.C.).

300–251 B.C. First Punic War (264–241 B.C.): Rome defeats the Carthaginians and begins its domination of the Mediterranean. Temple of the Sun at Teotihuacán, Mexico (c. 300 B.C.). Invention of Mayan calendar in Yucatán—more exact than older calendars. First Roman gladiatorial games (264 B.C.). Archimedes, Greek mathematician (287–212 B.C.).

250–201 B.C. Second Punic War (219–201 B.C.): Hannibal, Carthaginian general (246–142 B.C.), crosses the Alps (218 B.C.), reaches gates of Rome (211 B.C.), retreats, and is defeated by Scipio Africanus at Zama (202 B.C.). Great Wall of China built (c. 215 B.C.).

200–151 B.C. Romans defeat Seleucid King Antiochus III at Thermopylae (191 B.C.)—beginning of Roman world domination. Maccabean revolt against Seleucids (167 B.C.).
150–101 B.C. Third Punic War (149–146 B.C.): Rome destroys Carthage, killing 450,000 and enslaving the remaining 50,000 inhabitants. Roman armies conquer Macedonia, Greece, Anatolia, Balearic Islands, and southern France. Venus de Milo (c. 140 B.C.). Cicero, Roman orator (106–43 B.C.).

100–51 B.C. Julius Caesar (100–44 B.C.) invades Britain (55 B.C.) and conquers Gaul (France) (c. 50 B.C.). Spartacus leads slave revolt against Rome (71 B.C.). Romans conquer Seleucid empire. Roman general Pompey conquers Jerusalem (63 B.C.). Cleopatra on Egyptian throne (51–31 B.C.). Chinese develop use of paper (c. 100 B.C.). Virgil, Roman poet (70–19 B.C.). Horace, Roman poet (65–8 B.C.).

50–1 B.C. Caesar crosses Rubicon to fight Pompey (50 B.C.). Herod made Roman governor of Judea (37 B.C.). Caesar murdered (44 B.C.). Caesar's nephew, Octavian, defeats Mark Antony and Cleopatra at Battle of Actium (31 B.C.), and establishes Roman empire as Emperor Augustus; rules 27 B.C.–A.D. 14. Pantheon built for the first time under Agrippa, 27 B.C. Ovid, Roman poet (43 B.C.–A.D. 18).

1-999 (A.D.) WORLD HISTORY

1–49 Birth of Jesus Christ (variously given from 4 B.C. to A.D. 7). After Augustus, Tiberius becomes emperor (dies, A.D. 37), succeeded by Caligula (assassinated, A.D. 41), who is followed by Claudius. Crucifixion of Jesus (probably A.D. 30). Han dynasty in China founded by Emperor Kuang Wu Ti. Buddhism introduced to China.

50–99 Claudius poisoned (A.D. 54), succeeded by Nero (commits suicide, A.D. 68). Missionary journeys of Paul the Apostle (A.D. 34–60). Jews revolt against Rome; Jerusalem destroyed (A.D. 70). Roman persecutions of Christians begin (A.D. 64). Colosseum built in Rome (A.D. 71–80). Trajan (rules A.D. 98–116); Roman empire extends to Mesopotamia, Arabia, Balkans. First Gospels of St. Mark, St. John, St. Matthew.

100–149 Hadrian rules Rome (A.D. 117–138); codifies Roman law, rebuilds Pantheon, establishes postal system, builds wall between England and Scotland. Jews revolt under Bar Kokhba (A.D. 122–135); final Diaspora (dispersion) of Jews begins.

150–199 Marcus Aurelius rules Rome (A.D. 161–180). Oldest Mayan temples in Central America (c. A.D. 200).

200–249 Goths invade Asia Minor (c. A.D. 220). Roman persecutions of Christians increase. Persian (Sassanid) empire re-established. End of Chinese Han dynasty.

250–299 Increasing invasions of the Roman empire by Franks and Goths. Buddhism spreads in China. Classic period of Mayan civilization (A.D. 250–900); develop hieroglyphic writing, advances in art, architecture, science.

300–349 Constantine the Great (rules A.D. 312–337) reunites eastern and western Roman empires, with new capital (Constantinople) on site of Byzantium (A.D. 330); issues Edict of Milan legalizing Christianity (A.D. 313); becomes a Christian on his deathbed (A.D. 337). Council of Nicaea (A.D. 325) defines orthodox Christian doctrine. First Gupta dynasty in India (c. A.D. 320).

350–399 Huns (Mongols) invade Europe (c. A.D. 360). Theodosius the Great (rules A.D. 392–395)—last emperor of a united Roman empire. Roman empire permanently divided in A.D. 395: western empire ruled from Rome; eastern empire ruled from Constantinople.

400–449 Western Roman empire disintegrates under weak emperors. Alaric, king of the Visigoths, sacks Rome (A.D. 410). Attila, Hun chieftain, attacks Roman provinces (A.D. 433). St. Patrick returns to Ireland (A.D. 432) and brings Christianity to the island. St. Augustine's City of God (A.D. 411).

450–499 Vandals destroy Rome (A.D. 455). Western Roman empire ends as Odoacer, German chieftain, overthrows last Roman emperor, Romulus Augustulus, and becomes king of Italy (A.D. 476). Ostrogothic kingdom of Italy established by Theodoric the Great (A.D. 493). Clovis, ruler of the Franks, is converted to Christianity (A.D. 496). First schism between western and eastern churches (A.D. 484).

500–549 Eastern and western churches reconciled (519). Justinian I, the Great (483–565), becomes Byzantine emperor (527), issues his first code of civil laws (529), conquers North Africa, Italy, and part of Spain. Plague spreads through Europe (542 et seq.). Arthur, semi-legendary king of the Britons (killed, c. 537). Boëthius, Roman scholar (executed, 524).

550–599 Beginnings of European silk industry after Justinian's missionaries smuggle silkworms out of China (553). Mohammed, founder of Islam (570–632). Buddhism in Japan (c. 560). St. Augustine of Canterbury brings Christianity to Britain (597). After killing about half the population, plague in Europe subsides (594).

600–649 Mohammed flees from Mecca to Medina (the Hegira); first year of the Muslim calendar (622). Muslim empire grows (634). Arabs conquer Jerusalem (637), conquer Persians (641).

650–699 Arabs attack North Africa (670), destroy Carthage (697). Venerable Bede, English monk (672–735).

700–749 Arab empire extends from Lisbon to China (by 716). Charles Martel, Frankish leader, defeats Arabs at Tours/Poitiers, halting Arab advance in Europe (732). Charlemagne (742–814). Introduction of pagodas in Japan from China.
750–799 Charlemagne becomes king of the Franks (771). Caliph Harun al-Rashid rules Arab empire (786–809): the “golden age” of Arab culture. Vikings begin attacks on Britain (790), land in Ireland (795). City of Machu Picchu flourishes in Peru.

800–849 Charlemagne crowned first Holy Roman Emperor in Rome (800). Charlemagne dies (814), succeeded by his son, Louis the Pious, who divides France among his sons (817). Arabs conquer Crete, Sicily, and Sardinia (826–827).

850–899 Norsemen attack as far south as the Mediterranean but are thwarted (859), discover Iceland (861). Alfred the Great becomes king of Britain (871), defeats Danish invaders (878). Russian nation founded by Vikings under Prince Rurik, establishing capital at Novgorod (855–879).

900–949 Beginning of Mayan Post-Classical period (900–1519). Vikings discover Greenland (c. 900). Arab Spain under Abd ar-Rahman III becomes center of learning (912–961). Otto I becomes King of Germany (936).

950–999 Mieczyslaw I becomes first ruler of Poland (960). Eric the Red establishes first Viking colony in Greenland (982). Hugh Capet elected King of France in 987; Capetian dynasty to rule until 1328. Musical notation systematized (c. 990). Vikings and Danes attack Britain (988–999). Otto I crowned Holy Roman Emperor by Pope John XII (962).

MILENNIUM MILESTONES
1066—Norman Conquest of Britain
1095—Pope Urban II calls for the Crusades
1100s—Angkor Wat is built
1206—Genghis Khan begins creation of largest land empire in history
1215—Magna Carta signed
1260—Chartres Cathedral consecrated
1271—Marco Polo begins travels to Asia
1273—Thomas Aquinas's Summa theologica
1300s—Renaissance begins in Italy
1347—Bubonic plague (Black Death) spreads in Europe
c.1387—Chaucer's Canterbury Tales
1399—Tamerlane begins last great conquest
1438—Incan Empire formed in Peru
1455—Gutenberg's movable-type printing press produces the Bible
1492—Columbus reaches the New World
1509—Michelangelo begins painting Sistine Chapel
1513—Machiavelli's The Prince
1517—Martin Luther initiates Reformation
1519—Aztec Empire at height as Spanish arrive
1520—Suleiman I “the Magnificent” presides over the Ottoman Empire's greatest period
1522—Magellan's expedition circumnavigates the globe
1543—Copernicus postulates a heliocentric universe
1582—Pope Gregory XIII reforms calendar
1603—Shakespeare's Hamlet
1605—Cervantes's Don Quixote, first modern novel
1609—Galileo makes first astronomical observations with a telescope
1637—Descartes publishes Discours de la méthode
1643—Taj Mahal completed
1664—Newton's theory of universal gravitation
1667—Milton's Paradise Lost
1684—Leibniz's calculus published
1690—Locke's Essay Concerning Human Understanding
1721—Bach completes the Brandenburg Concertos
1755—Johnson's Dictionary of the English Language
1760—Industrial Revolution begins in England
1762—Rousseau's The Social Contract
1764—Mozart (aged eight) writes first symphony
1769—Watt patents first practical steam engine
1776—U.S. Declaration of Independence; Adam Smith's Wealth of Nations
1787—U.S. Constitution signed
1789—French Revolution begins
1792—Wollstonecraft's Vindication of the Rights of Woman
1796—Jenner discovers smallpox vaccine
1808—Beethoven's Fifth Symphony
1815—Battle of Waterloo crushes Napoleon
1819—Bolívar defeats Spanish forces at Boyacá
1826—Niepce takes first photograph
1833—Slavery abolished in British Empire
1842—Long uses first anesthetic (ether)
1859—Darwin's On the Origin of Species; Lenoir builds first practical internal-combustion engine
1862—Pasteur's experiments lead to germ theory; Salon des Refusés introduces impressionism
1867—Japan ends 675-year shogun rule
1876—Bell patents the telephone
1879—Edison invents electric light
1880s—Europe colonizes African continent
1885—World's first skyscraper built in Chicago
1893—New Zealand becomes first country in the world to grant women the vote
1895—Lumiére brothers introduce motion pictures; Marconi sends first radio signals
1897—Herzl launches Zionist movement
1900—Freud's Interpretation of Dreams
1903—Wright brothers fly first motorized airplane
1905—Einstein announces theory of relativity
1907—Picasso's Les Demoiselles d'Avignon introduces cubism
1911—Rutherford discovers structure of atom
1913—Ford develops first moving assembly line
1914—World War I begins
1916—Sanger founds international birth control movement
1917—Lenin leads the Bolshevik Revolution
1918—Global “Spanish flu” epidemic
1922—Joyce's Ulysses published
1927—Farnsworth demonstrates working model of a television; Lemaitre proposes big bang theory
1928—Fleming discovers penicillin
1929—Hubble proposes theory of expanding universe; U.S. stock market crash precipitates global depression
1936—Keynes's The General Theory of Employment, Interest, and Money
1939—Hitler invades Poland; World War II begins
1942—Nazi leaders at Wannsee Conference coordinate “final solution to the Jewish question”
1945—Atomic bombs are dropped on Hiroshima and Nagasaki; first electronic computer, ENIAC, is built; Arab League launches modern pan-Arabism
1946—First meeting of U.N. General Assembly; Churchill's “Iron Curtain” speech marks beginning of cold war
1947—Gandhi's civil disobedience movement leads to an independent India
1949—Communist victory in China under Mao Zedong
1950s—Abstract expressionism introduced
1953—Watson, Crick, and Franklin discover DNA's structure
1954—Brown v. Board of Education begins unraveling of U.S. racial segregation
1957—Russia launches first satellite, Sputnik I
1959—Mary and Louis Leakey uncover hominid fossils
1969—Armstrong and Aldrin walk on the Moon; Internet (ARPA) goes online
1980—Smallpox eradicated
1981—Scientists identify AIDS
1989—Fall of Communism in Eastern Europe
1991—Breakup of Soviet Union; apartheid ends in South Africa

Wednesday, June 03, 2009

Software untuk Perguruan Tinggi, Sekolah, Perpustakaan


Tersedia software untuk kebutuhan perguruan tinggi, perpustakaan, sekolah, tata usaha kantor, pemeriksa lembar jawaban komputer, absensi finger scanner. Silakan kunjungi: www.suteki.co.id

Simposium Penelitian Bahan Obat Alami XIV, 11-12 Agustus 2009 (BPPT Jakarta)

Bersama ini disampaikan bahwa kami bermaksud menyelenggarakan Seminar Penelitian Bahan Obat Alami XIV tentang Pendayagunaan Produk Bahan Alami dalam Mengatasi Kanker pada :
Hari / Tanggal : Selasa – Rabu, 11-12 Agustus 2009
Tempat : Ruang Komisi Utama BPPT
Gedung BPPT II, Lantai 3
Jl. MH Thamrin No. 8, JAKARTA 10340

Simposium ini bertujuan:
v Untuk mengeksplorasi konsep-konsep ilmiah penanganan kanker melalui pemanfaatan produk alami.
v Untuk mendapatkan informasi keberhasilan penggunaan bahan alami dalam penanganan kanker.
v Untuk mendapatkan informasi potensi pasar produk alami khususnya untuk penyakit kanker.
v Memberikan masukan kepada pihak-pihak yang terkait dengan pendayagunaan produk bahan alami dalam sistem pelayanan kesehatan ditinjau dari aspek riset, penerapan, kelembagaan dan kebijakan.

Adapun biaya partisipasinya adalah sebagai berikut:
v Umum/Swasta : Rp. 600.000
v Pegawai Negeri : Rp. 500.000
v Mahasiswa : Rp. 300.000
v Makalah kedua dan seterusnya : Rp. 70.000

Pembayaran silahkan ditujukan ke rekening atas nama Yayasan Perhiba, Bank BNI cabang UNAIR, No Rekening 0046218313. Pendaftaran sebelum 13 Juli 2009 mendapat diskon 10%. Keterangan mengenai batas pengiriman makalah adalah sebagai berikut:

v Batas Penerimaan Abstrak : 17 Juli 2009
v Umum/Swasta : Rp. 600.000
v Batas Seleksi Makalah : 27 Juli 2009
v Batas Pendaftaran Diskon 10% : 13 Juli 2009
v Batas Pendaftaran : 27 Juli 2009

Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon dukungan dan keikutsertaan Bapak/Ibu pada Simposium tersebut serta membantu menyebarluaskan informasi/leaflet (yang terlampir). Mohon mengirimkan permohonan brosur melalui email (secara pribadii jika brosur tidak diunduh/tidak terlampir dalam email ini (terkait setting beberapa milis yang menolak attachment). Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi Ibu Fifit Juniarti (081316366153), Bapak Nizar (021 316 9535), Ibu Okti (081315021281) dan faks (021) 316 9505.

Atas nama Panitia Simposium Bahan Obat Alami XIV
Raafqi Ranasasmita, S.Si
Pusat Teknologi Farmasi dan Medika (TFM)
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Gedung Laptiab 1, Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang 15314
Telp (021) 756 0536 ext 121, Fax (021) 756 0536 ext 122
Email raafqi@yahoo.co.id

Monday, June 01, 2009

Kursus Analisis Kebijakan Menggunakan Model System Dynamics, Bandung, 27 - 31 Juli 2009.

Kursus Analisis Kebijakan Menggunakan Model System Dynamics akan diselenggarakan kembali di Bandung pada tanggal 27 - 31 Juli 2009.

Instruktur : 1. Dr. Ir. Muhammad Tasrif , 2. Ir. Teten W. Avianto, MT.

Info selanjutnya: Nunuk R. Telepon / Fax : 022-2511828

Sunday, May 31, 2009

Hak Milik Pribadi atas Harta/Kekayaan

===> Tidak bersifat mutlak ada pembatasannya
===> Diperoleh dari:
o Bekerja
o Warisan
o Jaminan sosial
o Pemberian negara (landreform, dll)
o Tolong menolong: hadiah, hibah, sedekah
===> Harus memanfaatkannya, tidak boleh menelantarkan harta (misalnya: tanah tidak produktif)
===> Harta digunakan agar beredar dan ada pemerataan, melalui:
o Zakat
o Nafkah
o Hadiah, sedekah, infak
===> Harta diharamkan untuk:
o Maksiat (pelacuran, minuman keras, narkoba, dlsb)
o Membeli barang haram/melanggar hukum
o Untuk menyuap
o Judi
o Tindakan kriminal/kejahatan
o Berfoya-foya
o Kikir
===> Pengembangan dan pemanfaatan harta melalui kerjasama bisnis:
o Persekutuan/kongsi
o Kerjasama pemilik modal dan pengelola
o Buruh
o Brokerage
===> Basis bimetalik (alat tukar emas/dinar, perak/dirham, uang kertas dengan backup 100% emas/perak), diharamkan riba

Saturday, May 30, 2009

Email Dinar Emas & Dirham Perak kepada Pak Zaim Saidi & Pak Abdarrahman Rachadi

TANGGAL 11 MEI 2009
Assw.w.

Saya senang sekali mendapat informasi yang mencerahkan dari Pak Zaim Saidi dalam wawancara di Q-TV beberapa waktu lalu. Sudah lama jadi pemikiran saya untuk mengangkat harkat ekonomi rakyat miskin. Yang mudah dilakukan adalah menahan agar daya ekonomi rakyat tidak tersedot keluar yaitu melalui penghentian merokok. 21% pengeluaran rakyat miskin untuk rokok, artinya kalau tidak merokok anak-anak akan mendapat gizi dan pendidwikan yang lebih baik. Alhamdulillah, MUI sudah mengharamkannya untuk beberapa kondisi.

Yang menjadi pikiran lain adalah tergerusnya nilai uang karena inflasi, saya pernah baca buku mengenai hal ini lupa judulnya tapi pengarangnya menamakan diri Mazhab Ekonomi Austria, bagus sekali. Wawancara Pak Zaim di Q-TV membuka pikiran saya bahwa di Indonesia sudah ada yang mempraktikannya, karena itu saya googling untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan hari ini (11/5) mengunjungi Wakala Sauqi di Bandung. Menarik sekali.

Bila saya ingin menjadi wakala agar dinar dirham ini lebih cepat beredar luas, bagaimana caranya? Mohon penjelasan.

Selanjutnya saya kira electronic payment yang di back-up 100% dual metallic ini sangat prospektif untuk menuju masyarakat yang berkeadilan.

Saya tunggu jawabannya.

Salam hangat,
Kadarsyah

TANGGAL 16 MEI 2009
Asw. Pak Abdarrahman, Pak Zaim,

Senang sekali dapat bertemu tadi sore (16/5) di Jakarta dan mendapat banyak ilmu, mudah-mudahan jadi amal ibadah Bapak-Bapak sekalian. Sebagaimana tadi saya sampaikan dalam diskusi tadi sore (16/5) saya akan banyak ngercokin Bapak-Bapak dengan banyak tanya-tanya.

Insya Allah akan saya pelajari kiriman formulirnya dan mengembalikan secepatnya.

Wassalam,
Kadar

TANGGAL 17 MEI 2009
Ass. Pak Zaim, Pak Abdarrahman,

Sekali lagi saya ucapkan selamat atas pencapaian Bapak2 dalam 10 tahun terakhir ini. Strateginya sangat jelas dan workable menurut saya, hanya menunggu waktu saja. Ada beberapa pertanyaan dan catatan dari saya, yaitu:

1. Repository
Bagus sekali kalau pegadaian dan ini sangat strategik kalau dapat segera terwujud karena akan menjadi pertanyaan semua orang mengenai faktor keamanan ini. Kalau boleh saya ingin ikut Bapak2 bila bertemu dengan pihak pegadaian, mohoin dikabari waktu dan tempatnya.

2. Struktur harga.
Bagaimana struktur harga persisnya, secara umum dari diskusi ada biaya sekitar 4-5%. Bagaimana persisnya?
Harga emas: 100%
Minting: ....%
Wakala Induk: ....%
Wakala: ...%
Saya akan coba cari informasi, kalau minting dikerjakan di luar negeri bagaimana? Apa harga bisa lebih murah? dengan volume saat ini sekitar 4000 dinar/bulan = 16 kg/bulan.

3. Duplikasi
Prinsip sistem keuangan ini adil dan bisa menyelesaikan masalah kita. Artinya ini dari Islam untuk dunia, siapapun yang melihat hal ini sebagai suatu keadilan akan menduplikasikannya. Di Indonesia selain WIN dan Gerai Dinar, siapa lagi yang mengembangkan hal yang sama. Standar koin mengacu kepada WITO, apakah Gerai Dinar mengeluarkan koin sendiri ataukan koin WIN?
Saya rasa perlu juga dikembangkan kelompok untuk yang non-muslim yang juga mendapat ketidakadilan yang sama dengan kita yang muslim. Perbedaannya yaitu yang muslim ada unsur ibadah dan yang non-muslim murni keuangan bimetallic. Tapi secara keseluruhan akan sinergi, misalnya koin kita keluarkan dengan gambar kepulauan Indonesia.
Apakah WIN mendorong kelompok Islam lain mengembangkan sistem keuangan yang berkeadilan ini, misalnya kelompok NU, Muhammadiyah yang basis massanya banyak.

4. Pengantaran elektronik.
Selain m-Badar apakah ada programmer yang juga mengembangkan hal yang sama, misalnya m-banking-nya BCA, apakah ada kerjasama. Apakah ada standar industri tertentu untuk pengantaran elektronik ini, yang mirip PCI standard-nya online payment? Saya akan coba menelurusuri hal ini.

5. Pendekatan Walisongo
Saya setuju sekali dengan ide Pak Zaim yaitu kita mendekatinya dengan gaya/metode Walisongo dengan mencoba mengindonesiakan istilah terlebih dahulu yang paling simpel. Selanjutnya lambang/simbol juga mengindonesia. Jawara contoh yang sangat bagus.

6. Exercise pribadi:
* Akan mempelajari lebih banyak lagi via internet maupun buku2.
* Akan mengirimkan formulir Perwakilan WIN agar punya pengalaman riil.
* Coba memikirkan dan melaksanakan, paling tidak di lingkungan saya sendiri (komunitas dokter Indonesia), 5 poin pokok itu:
*** Bimetallic, lengkap dengan repository, penghantaran elektronik.
*** Pasar (fisik dan elektronik), Jawara.
*** Caravan.
*** Gilda (mungkin koperasi produsen dengan modifikasi, hal ini memungkinkan karena koperasi fleksibel bagaimana anggota saja).
*** Kontrak kerja: Kongsi (manusia, uang, manusia/uang), titip modal.

Mohon jawabannya, saya banyak nanya Pak. Sukses selalu, Allah SWT semoga melindungi dan memberi jalan.

Wassalam,
Kadar

Ass.

Saya mulai baca web-nya Shaykh Abdalqadir, bagus, tajam namun menurut selera pribadi saya kurang cocok pilihan bahasanya. Keras. Untuk khalayak Indonesia, feeling saya perlu modifikasi.

Wassalam,
Kadar

Ass. Pak Zaim,

Yang sekarang ada di masyarakat kita yang mungkin mendekati pasar terbuka, barangkali:

* Pasar tumpah
* Pasar kaget
* Pasar depan mesjid hari jum'at
* Bazaar/Festival

Tinggal sedikit pengaturan: jangan mengganggu ketertiban umum, sampah jangan menggunung, kebersihan dijaga, jangan ada yang ngecak tempat.

Kalau yang mall atau pasar tradisional atau toko-toko yang ada sekarang tinggal dimasukkan ke dalam Jawara.

Di kedua tempat tersebut harus ada wakala sebagai distributor alat tukarnya.

Ini dulu Pak, mohon komentar.
Salam,
Kadar

Ass. Pak Zaim,

Gilda/Kongsi/Koperasi Produksi

Yang telah diterangkan prinsip kongsi adalah:

* uang dengan uang
* manusia dengan manusia
* manusia+uang dengan manusia+ uang.

Kasus yang saya hadapi:

Sekelompok dokter ada sekitar 20 orang mempunyai kompetensi, kemampuan dalam pelayanan jasa medis (layanan primer). Saya dorong untuk membentuk koperasi, karena ini akan mengikat kebersamaan, secara hukum paling mudah dibanding PT.

Akan membentuk klinik dokter keluarga sekitar 10 KDK di sekitar Cikarang. Rata-rata Rp 400 juta/unit dengan operational cost untuk 6 bulan pertama. Sekara ada PT besar dan punya modal yang dapat financing semuanya hanya saja posisi dokter sebagai buruh, yang saya merasa hal ini tidak adil. Sehingga pola ini saya stop dan saya ingin kemitraan yang equal.

Dengan hasil diskusi kita kemarin, ide saya jadinya begini (mohon komentarnya):

1. Koperasi dokter mengikat 20 orang dokter + nanti ada pemupukan kapital melalui berbagai mekanisme (simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, donasi, hibah) -- ini manusia + uang.

2. Si PT tadi, berarti diwakili pegawainya menjadi bagian dari kongsi ini dengan keahlian marketing dan manajemen plus bawa uang -- ini manusia + uang.

Jadilah sekarang kongsi/gilda antar manusia+uang dengan manusia+uang. Teknisnya mungkin diwujudkan dalam badan hukum PT yang tidak ada saham tidur yang merupakan joint venture antara PT + Koperasi. kemudian semuanya diwujudkan dalam AD/ART + RUPS.

Ini barangkali yang memungkinkan dalam kondisi saat ini, jiwanya sudah ketangkep tapi adakah trap dalam model kongsi semacam ini?

Salam,
Kadar

TANGGAL 18 MEI 2009
Ass.

Saya mulai menulis di weblog saya: www.kadarsyah.co.nr hal-hal yang menuju kemakmuran yang berkeadilan. Seiring dengan adanya pemahaman tambahan akan selalu saya laporkan dalam weblog tersebut.

Salam,
Kadar

Ass. Pak Zaim,

Tanya lagi Pak. Zaim.

1. Kalau hubungan kerja sekarang bagaimana? PT memiliki pabrik dan buruhnya, apakah buruh dikenal dalam sistem kita ini.

2. Masalah distribusi:
* Misalkan Unilever punya pabrik di Surabaya, menghasilkan Rinso 1.000.000 kantong/hari.
* Dia distribusikan lewat katakanlah Tigaraksa ke seluruh Indonesia. Tigaraksa dapat 7% untuk biaya distribusi dari harga jual.
* Kemudian sampai di Bandung, masuk ke distributor kecil, dia ambil lagi 5%.
* Mungkin beberapa rantai distribusi lagi.Samapilah ke tokon pengecer.
* Konsumen membeli Rinso, menanggung biaya distibusi yang cukup besar. Dengan system caravan apakah maknanya mengurangi biaya distribusi? atau bagaimana.

Salam,
KD

TANGGAL 19 MEI 2009
Ass. Pak Abdarrahman, Pak Zaim,

Landasan perbankan syariah saat ini masih sama dengan bank konvensional, berdiri di atas sistem yang tidak adil (bunga). Ketidakpasan yang saya rasakan:

* Ketika deal dengan bank syariah yang saya alami sendiri aromanya sama saja dengan bank konvensional namun berbau kultur arab.
* Pemilik bank syariah di Indonesia adalah PT (Muamalat, Mega, sebentar lagi BCA) dan bank luar negeri yang notabene biasa mengelola bank konvensional juga hebat-hebat: HSBC Amanah, Stanchart, Citibank.

Jadi pendapat bahwa bank syariah juga riba saya sepenuhnya dapat mengerti. Yang jadi pertanyaan saya, bagaimana responsnya ketika memahami bimetallic system ini? Mungkin Bapak-bapak pernah diskusi dengan praktisi/teoritikus bank syariah sekarang.

Mohon budi baiknya untuk membalas emails saya, Insya Allah saya ingin belajar dan menimba ilmu dari Bapak-bapak dan sekaligus akan mengamalkannya sedikit-sedikit sekuat kemampuan.

Wassalam,
Kadar

Ass. Pak,

Nampaknya perlu dicermati juga perpajakan kita Pak. Ini ada presentasi dari Muhaimin Iqbal di web portalnya ekonomi syariah mengenai gold coin:
VAT on Dinar as per UU no 18/2000 which not exempt Dinar from VAT (compared with EU directive no 1998/80/EC of 12 October 1998 which exempt gold Coin from VAT).

Ass. Pak,

Tampaknya beli emas dan cetak di luar tidak memungkinkan, jadi memang paling ekonomis di dalam negeri saja.

Saya cek di tarif bea masuk, demikian:

Koin Perak. HS Code: 7118.10.10.00, bea masuk (general) 5%, CEPT (tarif AFTA) 5%, PPn 10%, jadi total 25%.

Koin Emas. HS Code 7118.90.10.00. bea masuk 0%, CEPT 0%, PPn 10%. Total 10%.

Wassalam,
Kadar

Why we should bring back the Gold Standard
Mar 23, 2009

For some reason, there are a lot of people out there who can't stand the gold standard. Maybe their hostility is in reaction to the large (and growing) number of gold bugs who think the worst day in history was August 15, 1971. But since I'm an economist, not a psychoanalyst, all I can really do is patiently explain how silly the anti-gold arguments are, rather than speculate on the motives of their authors. For today's article I will focus on a recent Bloomberg piece with the suggestive title, "Gold Standard Fans Yearn for Great Depression."

Gold is volatile?!

Early in his essay, the Bloomberg commentator Michael Sesit gives a rapid-fire sequence of flaws with the barbarous relic:
"A return to the gold standard, where countries peg their currencies to a given quantity of the metal and thus to one another, is a bad idea. Gold-based monetary systems are overly rigid and restrictive, possess a deflationary bias and can be volatile. They make long-term inflation dependent on the pace of mining output in places such as China, South Africa and Russia."
Let's take these one at a time. To criticise a monetary system based on gold as "rigid" only makes sense if you believe that printing green pieces of paper makes a country richer. After all, the only rigidity enforced by the gold standard is on the central bank's use of the printing press. Requiring the government to maintain a fixed dollar/gold exchange rate is "restrictive" in the same way that the Bill of Rights limits the discretionary power of the feds.
So yes, if Mr. Sesit thinks that the government does a good job centrally planning the economy with injections of new paper money, then I can see why he would consider the gold standard a bad idea. But let me ask you this: would you trust your next-door neighbour to use a legal-tender printing press "responsibly"? Now what about the people in DC? If we're going to be foolish enough to give them a printing press in the first place, don't you think it's a good idea to put some strict rules in place?

What's so bad about falling prices?

Sesit's next point is that the gold standard has a "deflationary bias." So what? That's one of its virtues, that the purchasing power of the dollar doesn't fall or might actually increase over time. Even mainstream macro-economists — whether neo-classical or New Keynesian — have come to realise over the last few decades that long-term predictability in monetary policy has definite advantages, and that in the long run, the best thing the monetary authorities can do is provide a currency with stable purchasing power.
So you tell me: looking at the graph below of the Consumer Price Index, when was the value of the dollar stable and predictable, and when was it really volatile? In which environment could businesses and investors confidently make long-term decisions? Remember that FDR took away private citizens' right to redeem dollars for gold in 1933, and then Nixon finally removed even the ability of central banks to do so in 1971.

As the chart above makes fairly clear, US prices (measured in dollars) exploded after Nixon formally closed the gold window. And what the chart above doesn't reveal — since it only goes back to 1913 — is how stable US prices were throughout its early history, compared to the 20th century. To get a sense, consider the following chart showing the price of gold (measured in US dollars per ounce) over a long stretch of time:

Remember, Mr. Sesit is warning us that under the gold standard, things were very volatile.
Let me deal with a possible objection: the opponent of the gold standard might look at the above chart and say, "Well of course the dollar-price of gold is stable under a gold standard; that's true by definition! The problem is that this enforced stability means that other parts of the economy get jerked around because of the arbitrary handcuffs placed on the central bank."
But the historical record does not support this (typical) claim. I always remind people who tout the stabilising virtues of central banks that the Great Depression started fifteen years after the Federal Reserve opened its doors. Whether you subscribe to the Austrian theory (see this and this) that the Fed pumped up the stock market with artificial credit in the 1920s, or whether you subscribe to the Friedmanite theory that the Fed pushed on the brakes too hard in the late 1920s and then didn't inflate enough in the early 1930s, either way you are blaming the Great Depression on the botched policies of the Federal Reserve.
In contrast, throughout its previous 150 or so years, the American economy had managed to do just fine without the Federal Reserve "fine tuning" the money supply. Yes, there were occasional panics (the term they used before "depression") when the major economic powers adhered to the classical gold standard, but these business cycles paled in comparison to the Great Depression.

What about those foreign gold producers?

As for entrusting our money supply to gold miners in China, Russia, and South Africa, so what? When it comes to money, the great danger is a massive inflation. That's the only way you can really destroy an economy: through flooding it with more and more paper money so that prices start rising at runaway rates.
One of the prime virtues of using gold as money is that the annual output is a small fraction of the total world stockpile. We never need fear that prices — if they were expressed in terms of gold ounces — would rise at Zimbabwean rates. The absolute worst that could happen is that all of the major gold producers decide to stop operations in order to punish the United States. Note that they couldn't simply refrain from selling to American buyers: because gold is even more fungible than oil, the gold exporting countries would need to cut off all of their buyers if they wanted to punish Americans. Now how long could they afford to do that?
Unlike oil or other commodities intended for use in production, when gold is used as a money, a given amount can always "do the job." It's true that a sudden interruption in the growth of the world stock of mined gold would put downward pressure on prices, if those prices are quoted in gold ounces. But soon enough people would adjust, and would factor in the new trend to their expectations. There were plenty of long stretches in world history where genuine economic prosperity went hand in hand with gently falling prices. In any event, could those mischievous gold miners in Russia do anything like this to our money supply?

A Gold Standard won't work because it will be violated

Sesit concludes with an odd argument:
"What's more, a gold standard isn't the panacea its advocates claim. A central bank's ability to adhere to it is only as strong as the population's willingness to endure the pain associated with enforcing the system.
"Countries periodically abandoned the gold standard during times of war — Britain during World War I, for example — and free-spending Latin American countries were repeatedly forced to exit the system in the late 19th century. The Bretton Woods System collapsed in 1971 when the costs associated with fighting the Vietnam War forced President Richard Nixon to suspend the convertibility of dollars into gold.
"If you don't have faith in central bankers or politicians to ride herd over inflation, why would you trust them to keep a country on a gold standard for more than a short period of time?"
I'm not sure how to answer this. It's true, I don't trust central bankers to stick to a gold standard; that's why I think the government should get out of the money industry altogether. Suppose we were starting in an initial state of pure laissez-faire in money and banking, and someone said, "Hey I know! Let's give this Princeton professor — what was your name, sir, was it Ben? — a printing press, but be very stern that he can't overdo it and allow the gold price to rise more than 1% from the day he starts. Does that sound like a good idea?" In response, I would obviously say, "No, that seems rather risky. I think we should stick to the current system, where the market determines how much new money is brought into the economy through gold production."
But that's not where we're starting. If we're going to have a central bank, it makes a lot of sense to put in place rigid restrictions on it. Notice you could use Sesit's argument for any recommendation to restrain inflation. For example, Milton Friedman famously recommended that the central bank announce a fixed rate of growth in the money stock. Well gee whiz, Dr. Friedman, if you don't trust the central bank to responsibly exercise discretionary policy, how can you trust them to stick to a fixed rate of growth?
And the same thing applies to the Bill of Rights, too. If you can't trust the politicians to respect freedom of speech, why would they respect the First Amendment?

Gold Standard: conclusion

In closing, let me admit that a hardcore libertarian really could say that it is a waste of time to defend the gold standard, or even the Bill of Rights for that matter. Maybe they really are diversions, little gimmicks that the politicians can use to fool a gullible public into thinking they are safe.
But that is clearly not what Sesit is arguing in his Bloomberg piece. No, he is arguing that the gold standard is a bad idea because it keeps the central bankers from using all the latest, cutting-edge macro models to fine-tune the economy.
Rather than his proposal, I would far prefer the classical gold standard. It's true that the government can always renege on its pledge to maintain a fixed peg to gold, but at least everybody would know exactly when the government cheated. You would at least avoid absurdities such as the present crisis, in which people are actually praising the Fed for pumping in unprecedented amounts of new money in order to "help."
• This article was written by Robert P. Murphy for the Mises Institute, and was first published on 16 March 2009

TANGGAL 20 MEI 2009
Ass. Pak,

Terima kasih atas update informasinya via web WIN mengenai 5 pilar dan Mesjid Demak.

Saya coba sosialisasikan Dinar Dirham dalam Koperasi Online Dokter Indonesia (KODI) dengan memindahkan sebagian ke Dinar. Kemudian dibagi dengan 4 desimal. Kalau sudah mulai terbiasa kemudian akan menuju ke transaksi. Sementara repository saya pegang (SDB), sebaiknya memang pegadaian agar lebih luas dan terinstitusionalisasi.

Contoh salah satu rekeningnya:


Saya mulai tulis introduksi dalam web-saya mengenai saripati ekonomi berkeadilan ini. Akan terus di-update seiring dengan pemahaman dan pengamalannya. Insya Allah. www.kadarsyah.co.nr

Salam,
Kadar

TANGGAL 21 MEI 2009
Ass.

Senang sekali mendapat kiriman tulisan Pak Zaim di web mengenai 5 Pilar. Bagus sekali. Semoga Allah SWT membalas kebaikan Pak Zaim yang menyebarkan pencerahan ini.

Dari kondisi riil dunia abad 21 ini dengan segala kompleksitasnya, menurut saya diperlukan langkah bertahap yang bersifat transisional agar sistem ekonomi nir-riba yang adil ini dapat berjalan mayoritas. Inilah sumbangan Islam pada dunia, rahmat bagi seluruh alam.

Saya sisip-sisipkan poin-poin kondisi transisi pikiran saya itu dalam kerangka tulisan Bapak yang saya sitir inti-intinya. Mohon maaf bila tidak berkenan.

Salam,
KD

TANGGAL 22 MEI 2009
Ass. Pak Zaim, Pak Abdarrahaman,

Senang sekali melihat berbagai kegiatannya di web, semoga Allah SWT membalasnya, ada perpustakaan , ada makan siang gratis, dlsb. Selamat.

Saya masih belum begitu jelas masalah peminjaman modal (qirad) itu.

Di bidang saya, yang sederhana ada teman-teman 20 orang mau buat RS biaya sekitar Rp 50 milyar.
* Teman-teman itu bergabung dalam tim kebersamaan (semuanya dokter bedah), ini okay kayaknya, suatu gilda dengan punya tenaga/kompetensi/keahlian tapi tidak punya uang.
* Ke bank sulit karena harus ada kolateral.
* Cara yang sedang ditempuh mencari investor yang kemudian di awal memiliki saham mayoritas, kemudian mengembalikan investasinya dengan tingkat bunga tertentu namun ada hak option. Bisa buyback saham hingga mencapai mayoritas tim kebersamaan tersebut.

Kalau membaca tulisan Pak Zaim, situasinya menjadi demikian:
* Tim kebersamaan sebagai suatu gilda, okay kayaknya (Ini Agen).
* Mencari investor yang meminjamkan dalam bentuk dinar/dirham senilai Rp 50 milyar.
* Agen bekerja dari awal hingga operasional (2 tahunan) dan kemudian tiap tahun mulai menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk pembayaran dinar/dirham investasi tadi. Katakanlah dalam 8 tahun dinar/dirham senilai Rp 50 milyar tadi dikembalikan.
* Kemudian baru tahun ke 11 (2+8) baru menghasilkan keuntungan dan sudah bebas pinjaman modal, misalnya pembagian 50:50, sampai berapa tahun pembagian keuntungan ini, ada batasnya atau selamanya.

Mohon kabarnya.

Salam,
Kadar

TANGGAL 22 MEI 2009
Ass. Pak,

Wah masih banyak pr saya, mesti baca banyak. Insya Allah akan saya terus belajar.
Terima kasih atas infonya.

Salam,
KD

Terima kasih banyak Pak atas infonya. Al Muwatta yang dari web-nya USC cukup lengkap, namun saya masih agak susah mencernanya. Jadi saya mulai A-B-C nya dulu kayaknya Pak.
Salam,KD

TANGGAL 23 MEI 2009
Ass. Pak Zaim, Pak Abdarrahman,

Terima kasih atas kiriman tulisannya mengenai Muhibah Dinar Dirham. Makin menguatkan padangan saya bahwa Arab Saudi tidak layak lagi menjadi contoh kita, begitu banyak petrodolar yang diparkir di bank-bank AS, haji yang 2 juta orang itu tidak menghasilkan order kambing atau buah-buahan misalnya untuk Indonesia , beasiswa belajar anak bangsa hampir semuanya dari AS, Eropa, Jepang dengan uang petrodolar melimpah semestinya bantuan beasiswa mesti banyak, pendeknya saya kecewa berat sama Arab Saudi dan antek-anteknya.

Saya berpikir kita jangan Arab-centris, sebaiknya jadilah Indonesia-centris, Indonesia adalah negara dengan umat lam terbesar di dunia, kaya bahan alam, posisi dalam lintas benua, demokrasi terbesar, majemuk berbagai etnis dan agama, konstitusi modern, penghormatan HAM, sekarang Pak Zaim, Pak Abdarrahman sudah meletakkan dasar paling fundamental Ekonomi Berkeadilan yang merupakan sumbangan Islam pada dunia (rahmatan lil alamin).

Maju terus Pak, saya akan selalu menjadi bobotoh ekonomi berkeadilan di Abad 21 ini.
Salam,
Kadar

TANGGAL 24 MEI 2009
Ass. Pak,

Saya terus da'wah Ekonomi Berkeadilan ini dengan 5 pilar-nya (walaupun saya masih newbie) baik secara offline maupun online via www.kadarsyah.co.nr
Hasilnya lumayan, ada kelompok dokter kebidanan di Jakarta yang mulai tertarik dan mungkin akan mulai coba praktikan IGD.
Wassalam,
Kadar

Ass. Pak,

Alhamdulillah telah saya baca web Gerai Dinar, indah sekali ada 2 yang aktif menegakkan lima pilar itu: WIN dan Gerai Dinar. Untuk mempercepat proses barangkali Indonesia perlu ratusan yang seperti WIN dan wakala/gerai-nya ribuan, Insya Allah Indonesia lebih makmur dan adil.

Apakah sudah Bapak ajak organisasi Islam besar seperti Muhammadiyah dan NU untuk mendirikan lembaga seperti WIN ini untuk kalangan mereka sendiri. Bisa dicoba Pak kalau belum, kalau sudah apakah ada resistensi dari mereka.

Salam,
KD

TANGGAL 25 MEI 2009
Senang mendengar Dinar, Dirham Eropa. Kalau wilayah terekspos Islam di masa lalu: Spanyol, Portugal, Sisilia, Bosnia, Masedonia, Bulgaria, Albania, Rumania dan di titik pusat Eropa: Jerman (Aus der Mitte Europas/At the Heart of Europe), kita buat lingkaran dan jari-jari rodanya bentuknya akan begini, kira-kira (terlampir).

Mengenai Indonesia sendiri dalam waktu dekat-mendatang Abad 21 ini saya meyakini ada 4 wilayah agregasi yaitu:
1. Selat Malaka (Aceh, Sumut, Riau, Jambi, Batam, Singapore, Malaysia, Thailand).
2. Pulau-pulau Trisakti (Sumbagsel, Jawa, Nusa Cendana).
3. Borneo (Kalimantan, Sabah, Serawak, Brunei)
4. Pasifik (Intim, Australia, PNG, pulau-pulau seperti Fiji, Samoa, Vanuatu, Solomon, Nauru, dkk)

Jadi pengembangan Dinar, Dirham juga harus masuk di jantung 4 wilayah geo-ekono-politik Nusantara baru itu. WIN juga harus membidik kesana.

Salam sukses.
Salam,
Kadar

TANGGAL 26 MEI 2009
Ass. Pak,

Saya periksa daftar Wakala, masih berkumpul Jawa. Bagaimana cara pengiriman dinar/dirham secara fisik saat ini? Lewat pos, kurir/tiki, dlsb. Mohon info.
Salam,
KD

Terima kasih infonya, apakah pengiriman via RPX dicover asuransi kehilangan.
Salam,
KD

Ass. Pak,

Mohon info kalau pengiriman ke Perancis dengan RPX bagaimana? Biaya, asuransi, duty? Saya tertarik untuk yang Mesjid Demak.
Salam,
KD

TANGGAL 27 MEI 2009
Ass. Pak,

Senang sekali mendapat informasi pertemuan Bapak2 dengan Pak Umar di KL. Sukses selalu.Mohon komentarnya, saya sesuai janji mulai baca-baca yang gampang-gampang dulu lah. Ada buku Asas-Asas Ekonomi Islam, M. Sholahuddin. Analisa saya begini:
1. Persoalan mata uang emas/perak, jelas demikian (uang kertas tanpa back-up bimetallic itu tidak benar).
2. Badan hukum di Indonesia ada: PT, Yayasan, CV, Koperasi, Perkumpulan.PT tidak cocok.
==> Yayasan, CV kayaknya okay.
==> Koperasi ada yang metamorfosa menjadi Koperasi Syariah, mungkin okay.
==> Perkumpulan yang mungkin cukup fleksibel menampung jenis-jenis kontrak bisnis yang cocok dengan Islam itu, karesa bisa diatur berdasarkan kesepakatan AD, ART-nya, yang prinsipnya:
* Perkumpulan 2 orang atau lebih dimana:
** manusia - manusia
** manusia+ uang - manusia + uang.
** pemilik modal + pengelola
==> Buruh/Pegawai okay
** ada kontrak kerja lengkap
** perlindungan buruh
==> Broker okayUntuk pengembangan harta kekayaan berarti sudah cukup baik di Indonesia, hanya mungkin PT saja yang tidak tepat. WIN sendiri apa badan hukumnya?

Untuk distribusi kekayaan cukup banyak, sayangnya umat Islam di Indonesia mayoritas miskin, Cara yang sudah berjalan: zakat, infak, wakaf, sedekah, hibah, waris. Lembaganya pun cukup bagus dan banyak: Bazis, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, dlsb.
Salam,
Kadar

Ass. Pak,
Terima kasih email-nya. Saya baca webnya www.koperasisyariah.com ternyata:
==> Repository okay
==> Asuransi syariah okay.

Yang mengganjal fatwa MUI tentang Murabahah sama saja dengan bank konvensional dengan bahasa arab. Mengapa tidak membicarakan bimetallic system, apakah ada perbedaan pandangan atau bagaimana? Apa kurang pemahamannya atau bagaimana, posisi MUI penting juga menurut saya.

Kalau bisa di Indonesiakan saja istilah-istilahnya kalau tidak ada cari di bahasa daerah. Tidak banyak yang bisa bahasa arab mungkin lebih banyak yang bisa bahasa inggris orang indonesia itu.

Salam,
KD

Ass. Pak,

Saya merasa semua kontrak bisnis modern sejalan dengan Islam ini hal universal kecuali perseroan terbatas. Yang lain-lain etika, good governance sama saja. Yang esensial menurut saya bimetallic system. Tapi yang dasar ini tidak didebatkan secara keras, jadi seperti bicara kulit-kulitnya saja.

Sampai dengan saat ini logika saya mendukung bimetallic ini, ini fondamen. Yang lain adaptasi saja semua instrumen yang ada di zaman ini dan sesuaikan dengan kondisi kultural kita.

Salam,
Kadar

TANGGAL 28 MEI 2009
Ass Pak,

Ini pemikiran saya yang terus bergulir:

1. Praktik bisnis sudah setua peradaban manusia. Islam menyempurnakan. Kemudian setelah Islam yang dominan adalah Barat dan sekarang masuk ke globalisasi artinya di Abad 21 sudah jadi milik bersama, milik umat manusia.

2. Praktiknya universal dan salahsatunya terwujud dalam good corporate governance yang dipraktikan di negara beradab (transparansi, keadilan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian).

3. Jadi kita gunakan saja yang ada dan kita kurangi saja yang tidak cocoknya:
* Sistem uang yang diback-up bimetallic 100%, okay.
* persekutuan modal dalam bentuk PT, tidak.
* Jangan masuk ke yang haram: judi/spekulasi, minuman keras, daging babi, pelacuran.

Yang lain sama saja, semua juga sudah beradab, universal.

Salam,
Kadar

Pak Zaim,
Terima kasih atas kirimannya saya sudah speed reading makalahnya, sangat jelas gambaran teoritiknya.
Apa yang sudah Bapak dan kawan-kawan kerjakan luar biasa yaitu memperkenalkan dinar-dirham (ini fondamen), sedangkan ke-4 lainnya menurut hemat saya perlu masa transisi.
Strateginya:
* Perluasan informasi, promosi, propaganda, dakwah, debat, wacana, konflik idea sampai ada kristalisasinya dan masyarakat luas mulai memahami.
* Menjinakkan kapitalis dan menguncinya sehingga tidak banal kalau mungkin mempersempit ruang gerak dengan mengalihkan ke gerakan koperasi, sehingga katakanlah rationya: kapitalis 1/3, sosialis 1/3, koperasi 1/3.
Dengan internet, siapa tahu kita bisa memperpendek kembalinya sistem kapitalis/sosialis ke sistem yang berkeadilan dan bisa dicapai kurang dari 300 tahun.
Salam,
Kadar

Thanks atas comment-nya.
Mengapa asuransi tidak bisa syariah, ada clue-nya.
Salam,
KD

Terima kasih Pak Zaim, Pak Abdarrahaman atas pencerahan dan informasinya. Saya terus melaksanakan sejak pertemuan kita pertama di Jakarta (16/5) yang lalu. Saya terus belajar dan yang lebih penting: Just Do It!
Skenario saya dalam kerja nyata dan pemikiran teoritis akan seperti terlampir ini.
Kalau Bapak2 ada waktu, tolong saya dikirimi draf kontrak-nya untuk saya pelajari.
Salam,
Kadar

Terima kasih kirimannya. Nurman Kholis dari Depag berarti sedikit lagi ke MUI, mudah2an 30 tahun lagi MUI bisa keluarkan fatwa haram uang kertas yang tidak dibackup 100% bimetal sama seperti haram rokok (walaupun partial) yang perlu 30 tahun agar MUI bergerak.
Salam,
KD

Ass Pak,

Saya sedang membaca Ilusi Demokrasi-nya Pak Zaim, menarik, belum selesai.
Sementara secara praktis saya akan mengambil jalan: Asimilasi Plus (yaitu sistem bimetalik sebagai fondamen-nya, yang lain diadaptasi kecuali yang nyata-nyata tidak adil). Lebih realistis.
Salam,
Kadar

TANGGAL 29 MEI 2009
Terima kasih banyak Pak zaim atas masukkannya.
Saya sendiri berpendapat bahwa demokrasi dapat diterima, ini hasil perkembangan sejarah peradaban manusia yang cukup panjang dimana Islam juga pernah memberikan kontribusinya. Lembaga legislatif dan Amirat/Sultanat juga hanyalah tafsir/pemahaman manusia yang tidak luput dari kesalahan. Legislatif seperti yang dijalankan dalam sistem demokrasi adalah hasil banyak orang dibanding dengan Amirat yang lebih terbatas bahkan mungkin personal, probabilitas kesalahannya lebih besar. Bila lembaga legislatif dapat menghalalkan riba demikian juga lembaga Amirat dapat menghalalkan riba karena sama-sama persepsi manusia juga.

Dengan demikian saya masih menganggap demokrasi adalah yang terbaik dan koreksinya yaitu tadi pada bimetallic system, kekuasaan modal dan lain-lain hal yang dirasa tidak adil yang perlu kita koreksi.

Banyaknya perbedaan dalam Islam adalah juga rahmat, kita bisa lihat bermacam aliran: Sunni, Syiah, Ahmadiyah, NU, Muhammadiyah, Wahabi, Islam Liberal dan banyak lagi. Alhamdulillah.

Salam,
Kadar