Ayo Gabung!

AYO GABUNG: Dokter_Mandiri_Sejahtera

Powered by us.groups.yahoo.com

Sunday, November 09, 2008

Daftar Harga Software untuk Praktik Dokter

Daftar kisaran harga software untuk praktik dokter/klinik/rumah sakit*:

1. Praktik dokter: Rp 2,5 juta - 3 juta
2. Poliklinik: Rp 5 juta - 25 juta
3. Rumah sakit: > Rp 100 juta

*) Harga tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu,

Hubungi: Refki == email: refki.ryan@gmail.com

IT-Tools Para Dokter Modern


Wednesday, October 29, 2008

Global Healthcare Network - A peer to peer collaboation between medical professionals

The Network Solution
  1. Kerjasama langsung (peer to peer) diantara para dokter secara internasional melewati batas –batas negara
  2. Para dokter dapat meningkatkan kemampuannya untuk memberikan hasil terbaik bagi pasiennya
  3. Sistem pertukaran data kesehatan elektronik melalui internet memenuhi standar HIPAA
  4. Pasien dapat dirujuk ke spesialis yang tidak tersedia atau tidak terjangkau di daerah setempat
  5. Pasien yang dirujuk mendapat tambahan keuntungan berupa asuransi komplikasi pembedahan
  6. Dokter dapat memperluas pelayanannya dengan memberikan pelayanan pra-pasca operasi bagi pasien yang dirujuk

Informasi lebih lanjut:
Dr. Kadarsyah, MS
HP: 0878 211 56317
Email: kadar@bdg.centrin.net.id
Web: www.kadarsyah.co.nr

Global Healthcare Network - A solution to highest standard of medical care


Monday, October 27, 2008

Kaji Virus Lewat Alquran, Mahasiswa Aceh Juarai Lomba

Banda Aceh, CyberNews. Harapan T (23), mahasiwa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh yang menganalisis virus anti HIV dari tinjauan Alquran, menjuarai lomba karya tulis ilmiah Islam nasional yang berlangsung di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Karya ilmiahnya berjudul "Analisis potensi pemanfatan buah delima (punica granatum sebagai pembunuh virus (virusid) dan anti HIV I yang resisten nucleotida dan non nucleotide berdasarkan tinjauan ilmiah dan Al-Quran," dipilih sebagai makalah terbaik oleh dewan juri lomba.

"Kami dari unsur akademi Fakultas Kedokteran Unsyiah menyatakan bangga dan terharu atas prestasi yang diraih Harapan T," kata dosen Fakultas Kedokteran Unsyiah Darussalam dr. HM Andalas SPoG di Banda Aceh, Minggu (26/10).

Lomba karya tulis yang diselenggarakan forum ukhuwah lembaga dakwah Fakultas Kedokteran SeIndonesia ini diikuti oleh seluruh Fakultas Kedokteran di Indonesia, dengan dewan juri antara lain Prof DR Marsetyawan, DR Muhammad Tarqib, SpBS dan DR Jamal A.Aziz MAg."Dewan Juri sangat tertarik dengan penyajian dari mahasiswa Harapan T. Apalagi, sampai saat ini belum ada jawaban pasti untuk obat penyakit AIDS," terang Andalas.

Sejauh ini buah delima memang sering digunakan untuk mengobati penyakit demam berdarah, namun belum ada pihak yang melakukan penelitian ilmiah dengan jumlah sample besar terhadap buah ini. "Kita berharap kedepan Harapan mau melakukan riset lanjutan tentang peran buah delima untuk mengobati seseorang yang terkena HIV/AIDS," ujar Andalas.

Dosen pembimbing Harapan T itu menjelaskan, mahasiswanya ini telah dua kali membawa harum nama Fakultas Kedokteran Unsyiah, etelah sebelumnya menjuarai lomba karya ilmiah wilayah Jawa dan Sumatra 2007, dan Unsyiah berjanji untuk memperhatikan bakat Harapan lebih serius lagi.

"Kami ingin Harapan T bisa memperkuat almamaternya kelak setelah menyelesaikan pendidikannya," kata Andalas yang menyebut pencapaian Harapan T ini akan mengharumkan pendidikan tinggi di Aceh.
(Ant /CN05)

Thursday, October 23, 2008

System Dynamics Training, Bandung, 24-28 Nov 2008

Bersama ini kami sampaikan bahwa Kursus Analisis Kebijakan Menggunakan Model System Dynamics kembali akan diselenggarakan di Bandung pada tanggal 24 - 28 November 2008 dengan Instruktur :
1. Dr. Ir. Muhammad Tasrif
2. Ir. Teten W. Avianto, MT.

Bagi Bapak / Ibu yang berminat dapat menghubungi
Ibu Nunuk R.
Telepon : 022-2511828
Fax. : 022-2511828 Ext. 17
Email : sysdyn_course@yahoo.com

Community Development - Maintaining Clean Water Storage in Puteran Village, Tasikmalaya, West Java, Indonesia


Wednesday, October 22, 2008

Express Medical Assistance Pte Ltd (EMA)

Registered & incorporated in Singapore since 1995, we are in the business of emergency medical assistance, offering specialist medical advice, assistance, evacuation & repatriation in the Asia-Pacific Region.

EMA is a pioneer integrated assistance provider in Singapore which owns & operates a dedicated aeroplane with an experienced cabin crew. For over 10 years, we have provided the highest quality medical care to our patients, & have maintained a reliable & trustworthy reputation.

Daniel Lim
Marketing Manager
mobile: +65 97908800
Express Medical Assistance (EMA)
office: +65 68353566 fax: +65 68353577
dan@EMAasia.com www.EMAasia.com
#15-05 Mt Elizabeth Medical Centre, 3 Mt Elizabeth, Singapore 228510
&
Chiron Flight Services Pte Ltd
office: +65 64830660 fax: +65 64830990
flightoperations@chiron.com.sg www.Chiron.com.sg
Building 152, Piccadilly Road, #01-12, East Camp, Seletar Airport, Singapore 797665

Friday, September 26, 2008

Arizona Heart Institute enters into alliance with Novena in Singapore

Singapore, Sept 17, 2008: Arizona Heart Institute, Phoenix, Arizona USA, via its international development arm Arizona Heart International, has partnered Singapore-based Novena Heart Center to provide cardiovascular services to patients in Singapore and the Southeast Asia region.

"Arizona Heart Institute has been on the forefront of advancing the field of cardiovascular medicine and we are excited to bring our clinical expertise to patients in Singapore and the surrounding region," said Dr Edward B. Diethrich, founder and medical director of Arizona Heart Institute and Arizona Heart Hospital.

The new alliance will provide for a greater scope of cardiac services to patients in the region, plus provide access to state-of-the-art cardiac procedures.

"We are proud to be in partnership with Arizona Heart Institute in developing and providing cardiac services to patients in Singapore and the region. Arizona Heart Institute has pioneered many innovative programs including the Diethrich Program that uses lifestyle modification techniques to prevent occurrence of cardiac events. We hope that through this partnership, we can leverage the research and clinical experience of Arizona Heart Institute to provide the best available care for cardiac patients in the Asia-Pacific region," said Mr Kenneth Ng, co-founder of Novena Heart Center.
"Arizona Heart International is quite fortunate to be partnering with Novena Heart Center in the establishment of our first venture in Southeast Asia. Our common goal is to provide a true multi-disciplinary approach to cardiovascular disease while focusing on delivering the highest quality care which is consistent with Arizona Heart Institute's almost 40 year history," said Mr Tad Diethrich, chief executive officer of Arizona Heart International.
© BioSpectrum Bureau

Saturday, August 09, 2008

Bukan Bangsa Paria

Setelah Jepang di panggung dunia, sekarang Cina dengan Olimpiade yang dibuka pada 8.8.8.8 PM, bangsa besar Asia kedua di panggung dunia, ketinggian ilmu, teknologi, lintasan sejarah, budaya, kemakmuran, martabat. Sebentar lagi dengan kekuatan ilmu, teknologi, sejarah, budaya, kemakmuran, martabat, Bangsa India akan masuk deretan bangsa mulia mungkin pada tanggal: 5.5.50.5 PM. Jangan putus asa, kerja keras bangsa Asia ke-4 dengan penduduk 500 juta jiwa, Bangsa Indonesia, akan menjadi bangsa raksasa Asia ke-4 yang jadi bangsa mulia bukan lagi bangsa paria pada Olimpiade di Palangkaraya (Ibukota Indonesia nanti, pas tengah-tengah Indonesia) tanggal: 9.9.99.9 AM.

Selamat kemerdekaan ke-63: 17.8.1945 - 2008.

Friday, August 08, 2008

Renungan Menjelang HUT Kemerdekaan ke-63

Setelah Kebangkitan Nasional ke-100 terlewati kemarin-kemarin sekarang kita menjelang HUT RI ke-63. Ini sekedar renungan sekilas yang tanpa pendalaman referensi:

1. Sepotong wilayah kepulauan di khatulistiwa menarik perhatian kelompok manusia dari Yunan, Cina selatan untuk bermigrasi yang disitu sudah ada penduduk manusia purba di Sangiran. Homo erectus yang mungkin ujung evolusi dari spesies sebelumnya. Belum ada Indonesia.

2. Bercampur, kawin-mawin, beranak-pinak membangun kampung-kampung, kota-kota, kebudayaan dan di dalamnya pastri ada sistem kesehatan. Tidak mungkin tanpa sistem kesehatan yang baik Pulau Jawa menjadi pulau yang padat, fertilitas tinggi dan tingkat kematian menurun. Ada brahmana, usada, dukun, jamu, dukun patah tulang, dukun beranak cikal bakal ortopedi, obsgin.

3. Muncul kerajaan-kerjaan besar dengan teknologi tinggi, logistik, kapal besar, panah api, strategi perang, ketentaraan yang mutakhir, raja-raja kuat dan ambisius, universitas yang besar, pusat budaya, ekspedisi, kita kuat dengan berbagai imperium: Sriwijaya, Majapahit, Aceh, Ternate, Mataram dan banyak lagi. Majulah kita, bangsa paling beradab. Pasti dokternya canggih, tidak mungkin ekspedisi besar tanpa dukungan sistem pelayanan kesehatan yang luar biasa. Ini perjalanan armada besar ke Melayu, Siam, Kamboja, Papua, Pasifik, Australia bukan pergerakan tentara di sekitar Batujajar.

4. Datanglah bangsa Eropa di abad 16, Belanda, Portugis, Inggris dengan kapal yang lebih besar, teknologi dan organisasi dagang yang lebih maju, teknologi perkebunan, jalur dagang Eropa - Nusantara melalui Tanjung Harapan dikuasai. Mereka masuk lebih dalam kira-kira 1/2 bulatan dunia. Kita saat lampau sudah mencapai jantung Afrika masuk dari Madagaskar. Saat itu, kapal-kapal kita masih belum bisa masuk ke Eropa, mungkin kapalnya kurang besar.

5. Berkolaborasi dengan oknum lokal: raja, bupati, demang Belanda bisa menguasai sebagian besar pulau-pulau, walaupun setiap saat tidak pernah sepi dari perlawanan. Jadilah klaim Hindia Belanda dari Sabang - Merauke. Gap semakin besar, ketentaraan, pendidikan, perkebunan, kota, jalan kereta api, jalan Daendles, teropong bintang Boscha, pabruik kina, pasar rempah di Eropa. Belanda makin maju rakyat terjajah makin terpuruk: sekolah terbatas, semua birokrasi sistem peradilan dikuasai asing, makan cukup sebenggol sehari, tidak ada kemerdekaan. Kemudian protes Multatuli yang mendorong politik balas budi. Mulailah sebagian anak-anak kelompok kolaborator asing (ningrat) bisa sekolah, mengenyam pendidikan, pergi ke Eropa melihat dunia baru, banyak membaca, banyak belajar.

6. Sesak dada, ingin perubahan dan menyusul bangsa-bangsa Eropa, timbul kesadaran senasib, muncul kata Indonesia. Ada kebangkitan nasional yang dipelopori dokter didikan Belanda, pergolakan politik terus berjalan berkulminasi pada 17 Agustus 1945. Harapan mengatur diri sendiri, menuju masyarakat makmur, adil, beradab, menjadi pengawal perdamaian dunia, bermartabat, teknologi dan ilmu sejajar dengan bangsa lain.

7. Waktu berjalan, sekarang 2008. Mimpi itu porak poranda: penindasan, korupsi, KKN, orang miskin di simpang-simpang jalan, sekolah sulit, mutu melorot, tawuran, main hakim sendiri, angkutan parah, macet dimana-mana, sampah menggunung, beras antri, minyak tanah antri, air bersih susah, KLB diare, demam berdarah, tbc, kusta, pendapatan rendah, daya beli kurang, negera kategori miskin di dunia, anggota DPR, Menteri, Gubernur, Bupati, MA, Jaksa, Polisi, Tentara, Lurah rame-rame korupsi berjamaah, sogok menyogok, pelayanan kesehatan jauh dari memuaskan, di bidang ilmu tidak ada yang di puncak Nobel, silakan diperpanjang daftarnya.

8. Tetap ada harapan, tetap ada cahaya kita melihat tanda-tandanya. Koruptor diborgol, pake pakaian pesakitan, dihukum mati, sudah ditulis konstitusi 20% anggaran pendidikan, masih banyak anak bangsa yang berhati baik, bekerja keras ingin agar bangsa kita ada di atas roda pedati sejarah. Yang jahanam saya rasa sedikit paling juga 25 juta orang (10%), jaga kita para dokter jangan masuk ke dalam kelompok yang 25 juta itu. Tumpas habis yang 25 juta itu.Ubahlah sifat:
  • Munafik
  • Tidak bertanggungjawab
  • Feodal
  • Takhayul
  • Watak lemah
  • Mental menerabas.
Kita, anak cucu kita akan membalikan jalan sejarah, arus balik dari nusantara ke delapan penjuru dunia dengan cipta, karya, karsa yang gemilang di abad 21 ini.Selamat ulang tahun Republik Indonesia ke-63. Mengibarkan Sang Saka dalam nurani, tekad dan perbuatan yang Berani & Bersih.

Community Self-Development: Yayasan Amal Ikhlas Mandiri

Istilah "Community Development" menurut saya kurang tepat karena ada rasa bahasa bahwa ada yang mengembangkan dan ada yang dikembangkan. Seolah-olah masyarakat itu bodoh, malas, tidak beradab dan yang memberi psosisinya di atas. Ini salah. Masyarakat pintar, pekerja keras dan bukan pengemis pada dasarnya.

Berikut kegiatan Yayasan Amal Ikhlas Mandiri di Desa Puteran, Kecamatan Pagerageung, Tasikmalaya yang dibiayai masyarakat sendiri dan sedikit dorongan donatur (uang, pikiran, tenaga, fasilitas, bahan bangunan):

PENDIDIKAN UMUM:
  1. Pos PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). 2006
  2. Playgroup. 2006
  3. Taman Kanak-kanak/Raudathul Atfal. 2004
  4. Madrasah tsanawiyah/SLTP. 1984.

PENDIDIKAN AGAMA:
  1. Pengajian umum. 2003
  2. Pengajian khusus. 2008
  3. Madrasah Diniyah Al-Wardah/tingkat SD. 1984
  4. Madrasah Diniyah Al-Ikhlas/tingkat SD. 2003
  5. Madrasah Diniyah Wustho/tingkat SLTP. 2008
KURSUS:
  1. Paket B. Kelas VIII. Program Dinas Pendidikan. 2007.
  2. Kursus komputer. 2007.
  3. Kursus bahasa Inggris. 2007.
KESEHATAN:
  1. Penyuluhan: air bersih, cuci tangan, antirokok, narkoba, gizi. 2006.
  2. Khitanan. 2003.
  3. Pengobatan gratis. 2003.
  4. Pemberian gizi tambahan. 2003.
  5. Pemberian sembako. 2003.
  6. Mengurus orang sakit ke RS. 2003.
EKONOMI & KESEJAHTERAAN:
  1. Pembuatan air bersih 0,3 liter/detik, revitalisasi mata air Cikawung. 2008.
  2. Sumur resapan, lubang biopori. 2008.
  3. Pengumpulan dana beras perelej (1 sendok beras/keluarga/hari). 2008.
  4. Usaha dodol eluk. 2003.
  5. Usaha tanam jarak. 2008.
SIKLUS KEGIATAN MANDIRI:

Mandiri/tidak mengemis --> Pengumpulan dana/antirokok/beras perelek --> Kebutuhan primer/air bersih --> Konservasi air/sumur resapan/lubang biopori/tanam jarak --> Kegiatan ekonomi --> Peningkatan pendapatan --> Investasi pendidikan --> Mandiri/tidak mengemis.

Saturday, August 02, 2008

The Wallace Institute: Khazanah DNA Manusia Indonesia Oleh Kadarsyah dan J. Hilgers

Naskah tulisan ini diselesaikan sekitar tahun 2004, arsipnya dapat dilihat di http://www.plattelandalliantienederland.nl/johilgers/
Kita bergembira karena Wallaceae Institute sekarang telah berdiri di Universitas Hasanuddin, Makassar. Berikut saya copy dalam blog ini sebagai penghormatan atas wafatnya teman baik saya Dr. Jo Hilgers tanggal 29 Desember 2007 di Leusden, Belanda:

*****
Antara tahun 1854 1862 seorang ilmuwan Inggris Alfred Russel Wallace (1823 - 1913) melakukan ekspedisi di nusantara (Indonesia dan Semenajung Malaya) mengumpulkan berbagai binatang. Terkumpul sebanyak 125.660 spesimen yang terdiri atas 310 mamalia, 100 reptilia, 8.050 burung, 7.500 kerang, 13.100 lepidoptera, 83.200 coleoptera dan 13.400 insekta lainnya.

Dari koleksi tersebut, Wallace melihat kesamaan jenis binatang antara zona barat dengan jenis binatang Asia dan zona timur dengan Australia. Kedua zona tersebut dipisahkan oleh suatu garis imajiner yang sekarang kita kenal sebagai Garis Wallace. Garis imajiner ini terletak antara Bali dan Lombok memanjang ke utara membelah Kalimantan dan Sulawesi. Zona barat dikenal juga zona Indo-Malayan (Jawa, Sumatera, Kalimantan) dengan jenis binatang Asia semisal monyet, harimau, gajah. Sedangkan zona timur (Papua dan beberapa pulau sekitarnya) dengan binatang marsupial (kanguru, kuskus) sama seperti binatang benua Australia. Di antara kedua zona tersebut terdapat zona transisi dimana terlihat binatang unik yang tidak ada di belahan Asia maupun Australia misalnya babi rusa, anoa di Sulawesi.

Dari koleksi Wallace tersebut yang sekarang tersimpan di British Museum, London, ribuan peneliti dalam rentang waktu 100 tahun menghasilkan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan yang mengantar kita ke arah era bioteknologi di abad ini. Dimulai dari koleksi kemudian berkembang ke taksonomi, anatomi, fisiologi, biologi sel dan kemudian biologi molekul hingga bioteknologi seperti yang kita kenal sekarang. Dampak bioteknologi di bidang kedokteran antara lain berkembangnya diagnostik molekuler yang sangat akurat untuk berbagai penyakit, pembuatan obat/vaksin bioteknologi yang lebih efektif dengan efek samping yang lebih rendah, perkembangan terapi gen dan terapi regeneratif yang memanfaatkan sel induk serta berbagai perkembangan lain yang menakjubkan.

Keanekaragaman genom manusia Indonesia sudah kita sadari pentingnya. Lembaga Biologi Molekul Eijkman di Jakarta yang lahir pada tahun 1992 aktif melakukan kegiatan penelitian dengan memanfaatkan besarnya sumber daya genetik manusia (SDGM) Indonesia ini. Selain di Lembaga Eijkman, saat ini koleksi SDGM Indonesia tersebar di berbagai universitas, rumah sakit pendidikan, lembaga penelitian baik di dalam maupun di luar negeri dan di beberapa lembaga penelitian swasta seperti yang kami kerjakan di PT Sanbe Farma, Bandung (Lihat website riset: www.ihdreg.com). Atas ketekunan dan kerja keras para pakar kita: Prof. Sangkot Marzuki (Jakarta), Prof. Abdul Salam Sofro (Yogyakarta), Prof. Sultana Hussein (Semarang) dan pakar lainnya di seluruh Indonesia telah terkumpul sejumlah besar koleksi DNA manusia yang meliputi berbagai jenis penyakit genetik seperti kebutaan, ketulian, kencing manis, penyakit darah talasemia, sindroma fragile-X, penyakit kardiovaskular, kanker keturunan dan lain-lain. Namun demikian masih lebih banyak lagi yang harus kita kumpulkan.

Koleksi DNA Manusia Indonesia

Indonesia dengan luas wilayah 5,2 juta kilometer persegi, dihuni oleh 220 juta manusia tersebar di 13.600 pulau dan terdiri dari 656 etnik/subetnik mulai dari etnik dengan populasi puluhan juta manusia maupun yang hanya beberapa ratus orang saja.

Koleksi lengkap SDGM ini merupakan dasar strategis penemuan gen penyakit, aplikasi medik yang ujungnya penciptaan produk. Saat ini sudah diketahui sekitar 30.000 50.000 gen. Dari koleksi SDGM kita, diperkirakan akan ditemukan sekitar 3.000 4.000 mutasi baru pada gen resesif dan ratusan untuk gen dominan. Mungkin perlu waktu puluhan tahun untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan ini. Berbagai negara seperti Norwegia, Inggris, Cina, Singapura giat memperbesar koleksinya dan punya program nasional masing-masing. Negara-negara maju dengan kekuatan ekonomi raksasanya sudah barang tentu lebih dulu terjun ke arena yang sangat menjanjikan ini. Koleksi awal dapat dimulai dengan menyatukan semua koleksi yang tersebar di berbagai pusat penelitian, universitas, rumah sakit pendidikan di Indonesia maupun luar negeri. Untuk menambah koleksi dapat dimulai dengan mengirim ekspedisi ke berbagai daerah sebagaimana dikerjakan Wallace lebih seratus tahun lampau. Dalam tahun 2003, Dr. Amin Soebandrio (Kementerian Ristek, Jakarta) sudah mulai memasukkan SDGM ini dalam aktivitas eksplorasi keanekaragaman hayati. Koleksi nasional ini sebaiknya dipayungi Undang Undang Perlindungan Sumber Daya Genetik Manusia (UU-PSDGM) yang kabarnya sedang disiapkan.

Bila nanti terwujud, kami mengusulkan namanya: The Wallace Institute. Sebagai sandingan The Eijkman Institute yang sudah kita punya. Kedua institut tersebut akan menjadi monumen bangsa di bidang ilmu pengetahuan. Dari keduanya akan mengalir hasil penelitian yang mendorong perkembangan ekonomi melalui penciptaan paten, produk diagnostik dan obat-obatan serta berbagai teknologi kedokteran lainnya. Christiaan Eijkman pemenang hadiah Nobel 1929 untuk penemuan mengenai hubungan kekurangan vitamin B1 dengan beri-beri bekerja di Indonesia, namanya telah kita abadikan. Sangat pantas bila Alfred Russel Wallace yang juga bekerja di Indonesia (1854 1862) namanya kita abadikan dalam lembaga riset bioteknologi kedokteran prestisius yang mengoleksi semua SDGM kita.

The Wallace Institute diharapkan mempunyai koleksi DNA terlengkap dari SDGM Indonesia untuk berbagai penyakit genetik dan akan menarik para ilmuwan seluruh dunia untuk bekerja bahu-membahu menemukan gen baru untuk menjawab tantangan dunia kedokteran di masa mendatang. Pada akhirnya akan mendorong penciptaan produk, peningkatan ekonomi bangsa yang berbasis ilmu pengetahuan dengan peluang bisnis milyaran dolar.

dr. Kadarsyah, MS dan Dr. J. Hilgers. Sanbe Biotech and Research Division, Bandung, Indonesia

Masyarakat mandiri, makmur, beradab

Cita-cita pembangunan Indonesia di abad 21 ini adalah menjadikan manusia Indonesia yang: produktif, kreatif, humanis, peduli lingkungan, well-informed, mandiri dan tahu batas kemampuan diri, tidak gagap teknologi (JB Mangunwijaya, Soedjatmoko, Slamet Iman Santoso, BJ Habibie).

Dalam masyarakat membangun dirinya sendiri langkahnya sederhana dan telah dilakukan:

  1. Menghilangkan mental "mengemis"
  2. Anti-rokok sehingga ada akumulasi uang untuk kegiatan produktif dan mencegah pemborosan
  3. Pencarian air bersih yang merupakan kebutuhan esensial manusia beradab
  4. Konservasi air bersih melalui penghijauan, lubang biopori, sumur resapan
  5. Ekonomi desa bergerak karena ada kapital dan manusianya sehat sentosa
  6. Uang yang terkumpul diinvestasikan untuk pendidikan khususnya pendidikan anak
Ini salah satu contoh yang sudah berjalan:

YAYASAN AMAL IKHLAS MANDIRI


1) Yayasan Amal Ikhlas Mandiri didirikan oleh Keluarga H. Mahmudin Kosasih, SH.
2) Lokasi: Kampung Tabrik, Desa Puteran, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya.
3) Prinsip:

  • Amal bersandarkan pada Agama Islam
  • Ikhlas dari semua pihak
  • Mandiri, tidak tergantung orang lain, tidak mengemis/meminta-minta.


4) Amal usaha keagamaan & pendidikan:

  • Masjid Al-Ikhlas
  • Pengajian rutin
  • Pendidikan Anak Usia Dini (Juara II Se-Priangan Timur tahun 2008).
  • Raudatul Athfal
  • Pengajian Diniyah
  • Tsanawiyah
  • Kursus PAUD


5) Kegiatan kesehatan:

  • Penyuluhan kesehatan, gigi, antirokok, cuci tangan, aman berkendaraan.
  • Pemberian obat cacing rutin tiap 6 bulan.
  • Pengobatan massal
  • Khitanan massal.
  • Rujukan: Operasi mata (Kokon, 5 tahun) oleh Tim Bedah RS Mata Cicendo Bandung, Prof. Dr. Nila F. Moeloek, SpM (Ketua Dharma Wanita Persatuan, Jakarta), Dr. Kunti, SpM (RSU Tasikmalaya).
  • Operasi kepala di Bagian Bedah Saraf RSHS, Bandung (Dr. MZ Arifin, SpBS)


6) Air bersih & penanaman/konservasi air:

  • Menghidupkan kembali mata air, filter, bak pengumpul, pipa distribusi, pompa, reservoir. Kerjasama survey/desain: PT LAPI Indowater ITB (Dr. Ir. Rusnandi Garsadi, MSc, Wachyu, BE).
  • Disiplin membuang sampah dan tersedia tong sampah: Bersih = Iman.
  • Pembuatan sumur resapan
  • Pembuatan lubang biopori .
  • Perbenihan jarak untuk penghijauan agar mata air terus mengalir/terjamin ketersediaan
  • Rencana penghijauan dengan penanaman pohon jarak di lahan tidak produktif.
  • Paguyuban air bersih


7) Dana mandiri masyarakat:

  • Mengumpulkan dana sehat melalui beras perelek 1 sendok, 1 keluarga tiap hari. Dikumpulkan setiap Sabtu oleh murid-murid.
  • Pembuatan dodol.


8) Rencana ke depan:

  • Pembuatan minyak jarak mentah, briket untuk pengganti minyak tanah.
  • Pembuatan sabun dari minyak jarak murni
  • Penambahan bangunan Diniyah
  • Rehabilitasi bangunan Tsanawiyah
  • Pendirian bangunan & kegiatan kursus keterampilan mekanik/bengkel dan elektronika.

Haram Rokok

Sekali lagi kita berwacana tanpa tindakan nyata, sebagai cerminan watak lemah, hipokrit, tidak bertanggungjawab, feodal, percaya takhayul, mental menerabas (Mochtar Lubis, Koentjaraningrat), ini laporan Kompas 1/8/08, hal 19:

  • 40,7% rumah tangga miskin mempunyai pengeluaran rutin untuk rokok.
  • Rokok menyedot 12,43% pengeluaran keluarga miskin, jauh lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk sumber protein, biaya kesehatan, pendidikan.
  • Tarif cukai rokok Indonesia 37% paling rendah dibanding Thailand, Malaysia, Filipina, Vietnam
  • Rp 113.089/bulan, pengeluaran rumah tangga perokok.
  • 37.460.582 rumah tangga perokok di Indonesia, terbesar kelima di dunia.
  • Petani tembakau kurang dari 2% dari total petani.
  • Area pertaniannya terkonsentrasi relatif mudah dialihkan ke tanaman lain.
  • Dari sisi industri, 77% adalah industri besar.
  • Tenaga kerja industri rokok hanya 1,16% dari total tenaga kerja industri.

Tunggu apalagi, rokok bukan hanya masalah kesehatan tapi politik pemiskinan bangsa Indonesia. Ayo lawan!

Wednesday, July 30, 2008

Savon de Bandung, info & pemesanan: kadar@bdg.centrin.net.id

SEDIKIT CERITA TENTANG SABUN
  • Sabun sudah dikenal sejak Zaman Romawi (1500 SM) berfungsi menghilangkan kotoran yang menempel di badan kita.
  • Mencuci tangan dengan sabun dapat menurunkan 50% kejadian penyakit diare, dapat menurunkan angka kematian bayi dan anak.
  • Sabun alami (savon naturelle) dibuat dari minyak atau lemak dicampur dengan alkali yang disebut proses saponifikasi yang menghasilkan sabun (75%) dan gliserin (25%).
  • Savon de Bandung adalah sabun alami yang dibuat dari minyak nabati terpilih: minyak kelapa, sawit, jagung, zaitun melalui proses saponifikasi yang higienis dan diberi pengharum alami, tanpa pewarna dan pengawet buatan.
  • Savon de Bandung melalui proses pemeraman (curing period) selama paling sedikit 4 minggu agar menjadi lembut, pembentukan gliserin optimal dan alkali hilang.
  • Savon de Bandung membersihkan dari kuman jahat, menyejukan kulit, mengharumkan badan serta menyehatkan.
  • Savon de Bandung tidak mencemari lingkungan (tanah dan sumber air bersih) serta 100% terurai alami (biodegradable).

Informasi & pemesanan hubungi: kadar@bdg.centrin.net.id

Produk komersial hanya bisa diperoleh via pemesanan lewat email dan tersedia mulai September 2008. First Order First Serve.

Cara pemesanan:

  1. Pesan/info via email: kadar@bdg.centrin.net.id
  2. Konfirmasi jumlah, harga, waktu, ongkos kirim
  3. Pembayaran via BCA
  4. Pengiriman barang via Tiki

One spoon of rice a day - Village health fund


Tuesday, July 29, 2008

Cikawung Spring Water



In July 2008, we revitalized and protected Cikawung Spring Water in Tabrik, Puteran Village, Pagerageung, Tasikmalaya. Estimated debit 0.3 liter/second for drinking water around 100 household in the village.

We built sand filter chamber and 7 m3 water reservoir to be distributed to villagers.

Self-reliant is the key, no need government money and support, people knows best.

Steps of community development:

  1. Self-reliance mentality
  2. Stop smoking and collect smoking money for their community activities.
  3. Find clean water and distribute
  4. Conserve the water source by planting the village with Jatropha curcas (physic nut, jarak pagar) and produce CJO for household need and soaps for hand washing to reduce water-borne diseases.
  5. Establish village cooperative group for clean water and energy
  6. Leverage village economic
  7. Invest for kids education

Wednesday, July 23, 2008

SEMINAR "POLA ASUH ORANG TUA BAGI OPTIMASI BAKAT SI KECIL

Info Seminar "POLA ASUH ORANG TUA BAGI OPTIMASI BAKAT SI KECIL"dengan pembicara :Dr. Reni Akbar Hawadi (Kepala Pusat Keberbakatan Fakultas Psikologi UI) dan dr. Attila Dewanti, Sp. A

Akan diselenggarakan pada:
Hari: SABTU, 26 Juli 2008
Jam: 09.00 s/d 13.00 WIB
Tempat: ARJUNA BOUTIQUE, Jl. Ciumbuleuit, Bandung

Biaya seminar sebesar Rp 50.000 (Lima Puluh Ribu Rupiah) per peserta dan mendapatkan Coffee break, lunch dan seminar kitBagi peserta yang beruntung disediakan DOOR PRIZE.

Keterangan lebih lanjut Hubungi:
YAYASAN SURYA KANTIJl. Terusan Cimuncang No. 9 Bandung
Phone: 022-7232368
E-mail: ysk@bdg.centrin.net.id

Diana (0811238642)
Tien (0811222152)

Sunday, July 20, 2008

Pelatihan Biodiesel

Kemarin (19/7) saya seharian mengikuti pelatihan & praktikum biodiesel jarak pagar di IPB, Bogor.

Banyak masukan yang saya peroleh dari para pakar disana, yaitu:

  1. 1. Kebutuhan minyak bakar untuk masak masyarakat Indonesia sekarang adalah 62 juta barrel/tahun. Ini menyedihkan, rakyat berdesakan sampai pingsan mengantri minyak tanah yang mahal.
  2. 2. Program cuci tangan memerlukan air bersih dan sabun. Minyak jarak bisa dibuat sabun, saya sudah beli contohnya, sangat baik. Ini juga 30 juta rakyat miskin memerlukannya, 79% tidak mendapat air bersih (teknologi micro hydraulic ITB, sangat tepat: murah, mudah, hasil prima).
  3. Budidaya jarak pagar di lahan marginal atau tidak produktif (pinggir jalan, pematang sawah, halaman sekolah, kantor desa, polisi, koramil, alun-alun, kantor, pabrik, dlsb). Saya taksir di kota besar bisa 20% lahan yang tidur.
  4. Hasilnya: CJO (crude jathropa oil) ini setara minyak tanah tapi karena viskositasnya tinggi, perlu kompor tekan yang sekarang harganya masih Rp 150.000, ini harus diusahakan harga sama dengan tabung gas kecil yang dibagi gratis pemerintah. Buah dipipil pakai pisau, biji dijemur dengan sinar matahari, perlu mesin screw press, diendapkan, diambil CJO-nya. Tambahan adalah mesin cetak pelet atau briket saja.
  5. Melalui proses degumming dengan asam fosfat, CJO berubah jadi PJO (pure jathropa oil), sama seperti CJO, yang ini bisa dibuat sabun pedesaan. Mungkin perlu dicampur minyak kelapa yang juga bisa diproduksi desa. Kelebihan produksi bisa dijual.
  6. Kalau untuk biodiesel perlu proses esterifikasi dan transesterifikasi sehingga masuk ke standar minyak diesel/solar. Ini barangkali perlu industri yang lebih besar, barangkali oleh koperasi kabupaten. Kebutuhan untuk transportasi 200 juta barrel/tahun dan industri 50 juta barrel/tahun.
  7. Karena hidup 30 tahun dengan tinggi pohon 1-7 meter, jarak pagar juga cocok untuk konservasi air/penghijauan. Jadi kita menghijaukan lahan tidak produktif/marginal, mendapat pula kompos (dari daging buah) dan briket jarak pagar (ditambah arang sekam + kanji, dengan kalori 5.000 kal/kg dekat-dekat batubara muda, masih diatas ampas kina yang di KF, cuman 2.000 kalori/kg).
  8. Saya akan menanam untuk tahap pertama oleh rakyat desa sebagai contoh 3.000 biji dulu. Biji yang bersertifikasi sedang dalam proses di Sukabumi, kalau pengalaman baik saya inginnya membuat lab kultur jaringan, bisa kita kloning saja pohon jarak dompu yang terkenal produktif.
  9. Hitung-hitungan ekonomis secara kasar tampaknya masuk, kendala di lapangan belum tahu karena saya baru akan mulai tanam 26 Juli 2008 nanti.

Saya ringkaskan percobaan social development:

  1. Anti mengemis.
  2. Antirokok (mengumpulkan daya ekonomi/uang yang mubazir dibuang Rp 177 trilyun/tahun).
  3. Target pertama air bersih 100 liter/orang/hari, karena 79% tidak mendapat air bersih dan bisa menurunkan angka kematian anak/ibu 50%.
  4. Buat lubang biopori, sumur resapan, penghijauan khususnya lahan marginal/tidak produktif dengan jarak pagar.
  5. Mengganti energi minyak tanah dengan CJO.
  6. Mensukseskan program cuci tangan dengan membuat sabun dari PJO.
  7. Kelebihan uang dari kegiatan penghematan (antirokok, ganti minyak tanah) dan jualan sabun, kompos, briket mendorong usaha lain.
  8. Ditanamkan di pendidikan sehingga bisa menambal dana pendidikan yang tidak bisa dipenuhi Pemerintah/DPR yang dijanjikan konstitusi 20% itu.

Thursday, July 17, 2008

Langkah-langkah Residensi Kedokteran di Amerika Serikat

Mengingat jelas dan bagusnya uraian mengenai residensi kedokteran dari suatu milis, saya posting kembali mudah-mudahan bermanfaat bagi yang ingin melanjutkan studi spesialisasi dan bekerja di Amerika Serikat.

*****

Biaya yang harus keluar untuk belajar ke Amerika. Selain biaya tiket dan keimigrasian:

  • Biaya ujian USMLE (United States Medical Licensing Examination)sekitar 700 hingga 1.200 USD.
  • Untuk biaya dari tiba di Amerika, ujian USMLE, dan hingga diterima residensi dapat menghabiskan kurang lebih 30.000 USD.

Langkah Pertama:

  • USMLE Step 1 Sama seperti kita saat menghadapi EBTANAS, UAN, atau SMPTN, untuk ujian USMLE pun ada semacam bimbel alias bimbinganbelajar yaitu Kaplan Course.
  • USMLE ini adalah ujian untuk mendapatkan lisensi untuk praktik kedokteran di Amerika Serikat. (Untuk informasi lebihlanjut, dapat mengunjungi tautan www.usmle.org).

Ada 3 macam ujiannya:


USMLE Step 1, Step 2, dan Step 3, yang dilakukan secara terpisah.

  • USMLE Step 1 adalah ujian ilmu sains dasar. Jika kita sudah selesaipre-klinik, kita dapat mengambilnya. Materi yangdiujikan adalah ilmu anatomi, ilmu perilaku, biokimia, mikrobiologi,patologi, farmakologi, fisiologi, genetika, ilmu penuaan (aging),immunologi, ilmu gizi, biologi sel dan molekuler. Ujiannya akan terdiri dari 336 butir soal pilihan ganda dan dikerjakan dalam 7 jam.
  • USMLE Step 2, Ujian Klinis USMLE Step 2 adalah ujian pengetahuan kedokteran (clinical knowledge, CK) dan kemampuan kedokteran (clinical skill, CS). Pesertanya harus sudah lulus dari fakultas kedokteran (bergelar dokter atau MD, Medical Doctor). Yang diujikan adalah materi ilmu penyakit dalam(interna), ilmu kebidanan dan penyakit kandungan (obstetrik ginekologi), ilmu kesehatan anak (paediatri), ilmu kedokteran pencegahan (preventive medicine), ilmu kedokteran jiwa (psikiatri), dan ilmu bedah (surgery). Pada ujian CK diujikan materi-materi diatas dalam bentuk soal berpilihan ganda. Ujian CSnya bermodel seperti OSCE (Objective Structured Clinical Examination) dengan 11 hingga 12 pos-pos stasiun. Di sini kita harus mampu untuk melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik pada pasien yang telah distandarisasi selama 15 menit dan memikirkan diagnosa diferensial selama 10 menit.


Yang dinilai dalam Ujian USMLE Step 2 CS adalah:

  • Proses bagai menghadapi pasien: Pengumpulan data medis, Dokumentasi
  • Kemampuan komunikasi dan interpersonal: Kemampuan bertanya
  • Kemampuan berbagi dan menyampaikan informasi
  • Sikap dan hubungan yang profesional
  • Mampu berbahasa Inggris dengan baik

Selanjutnya, USMLE Step 3 yang bersifat fakultatif bagi para residen, namunUSMLE Step 3 perlu bagi mereka yang menginginkan untuk meraih visa H1.


Visa-Visa


Ada dua macam visa yang salah satunya harus dipegang oleh mahasiswa kedokteran asing dalam proses belajar di Amerika Serikat:

  • Visa H1 adalah visa pekerja non-imigran, yang dapat diperpanjanghingga 6 tahun, dan harus meminta green card.
  • Sedangkan Visa G1 adalah visa pekerja pertukaran (exchange-visitor worker visa). Untuk informasi lanjutdapat menanyakan ke kedutaan besar Amerika Serikat atau badan keimigrasian.


Pengajuan Residensi

  • Setelah lulus USMLE yang diperlukan, maka kita akan mendaftarkan diri kelembaga pendidikan untuk residensi. Ada 3 hal lagi yang perlu disiapkan yaitu:
  • Surat pengantar dekan (dean's letter) yang menginformasikana siapa kita, nilai-nilai (IPK, Indeks Prestasi Komulatif atau GPA, Grade PointAverage), aktivitas (misalnya, mengikuti Badan Eksekutif Mahasiswa atau Senat Mahasiswa) selama di fakultas kedokteran, surat pernyataan diri (personal statement) seperti surat motivasi, dan pelampiran bila kita memiliki penghargaan, publikasi, atau penelitian.
  • Pengalaman meneliti, memresentasikan, menulis, atau memublikasi hasil karya dapat merupakan sebuah poin tambahan.


Sesi wawancara:

  • adalah waktu yang sangat tepat untuk memperlihatkan siapa diri kita, misalnya sikap profesional, ramah, cerdas, sopan, baik dalam berbahasa, dan lainnya.
  • Walaupun nilai USMLEnya sempurna, bila memperlihatkan presentasi yang buruk saat wawancara, akan tetap ditolak.

Berapa Lama Residensi?

  • Berminat mengambil interna, dapat dijalani dalam masa 3tahun.
  • Obs-gyn sekitar 4 tahun
  • orthopedik 4 tahun, dan lainnya.
  • Menjadi seorang kardiolog, kita harus mengambil residensi interna dahulu, baru kemudian belajar lagi kardiologi selama 3 tahun.
  • Bila kita ingin belajar lebih lanjut lagi, maka masa belajar dapat ditambah lagi. Begitupun dengan ilmu bedah plastik yang harus lulus bedah umum terlebih dahulu.

Macam Residensi:

  • Ada 3 macam residensi di Amerika yaitu, university-based, community-based,dan campuran keduanya.
  • Bila university-based maka kita akan residensi dirumah sakit universitas dan biasanya lebih ditekankan pada riset.
  • Tipe community-based, peserta residensi akan menjalani proses belajar di rumah sakit non-universitas, sehingga lebih banyak menghadapi tindakan praktis yang ditemui sehari-hari sebagai praktisi medis.
  • Bidang spesialisasi yang sulit di Amerika kini adalah bidang bedah (terutama bedah plastik), ilmu penyakit mata (oftalmologi), dan ilmu penyakit THT (otolaringologi).
    Untuk yang berpenghasilan yang tinggi, yaitu seperti bedah plastik.
  • Masalah yang dahulu sempat muncul di residensi Amerika adalah jam kerja yang terlalu lama, terutama para dokter bedah. Namun sekitar 2 tahun belakangan ini sudah diterbitkan peraturan bahwa jam kerja tidak boleh lebih dari 80 jam. Masa kerja sudah dijamin oleh pemerintahnya.

Tuesday, July 15, 2008

Teknologi Inovatif: Ruangan 100% Steril Sekarang Menjadi Kenyataan - Virobuster Steritent

Infeksi Nosokomial atau HAI

Infeksi yang didapat dari perawatan atau HAI (Health-care Associated Infection), disebut juga infeksi nosokomial (asal kata Yunani = “di rumah sakit”) . Walaupun beberapa kejadian tidak menyebabkan kematian, namun menyebabkan pasien dirawat lebih lama, akibatnya pasien membayar lebih mahal. Mutu pelayanan di Rumah Sakit dapat terpengaruh karena pasien bertambah sakit akibat infeksi nosokomial.

Infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh selama dalam perawatan di rumah sakit yaitu infeksi yang baru menunjukkan gejala setelah 48 jam pasien berada di rumah sakit baru.

Mengapa terjadi di rumah sakit?

Rumah sakit merupakan suatu tempat dimana orang yang sakit dirawat dan ditempatkan dalam jarak yang sangat dekat. Tetapi, rumah sakit selain untuk mencari kesembuhan, juga merupakan depot bagi berbagai macam penyakit yang berasal dari penderita maupun dari pengunjung yang berstatus karier. Kuman penyakit ini dapat hidup dan berkembang di lingkungan rumah sakit, seperti; udara, air, lantai, makanan dan benda-benda medis maupun non medis.

Cara transmisi mikroorganisme dapat terjadi melalui darah, udara baik droplet maupun airbone, dan dengan kontak langsung. Di Rumah Sakit dan sarana kesehatan lainnya, infeksi dapat terjadi antar pasien, dari pasien ke petugas, dari petugas ke petugas, dari petugas ke pasien dan antar petugas.

Seberapa sering terjadi HAI?

Dari seminar yang diselenggarakan Depkes baru-baru ini terungkap, infeksi nosokomial di rumah sakit mencapai 9% (variasi 3 – 21 %) atau lebih 1,4 juta pasien rawat inap di rumah sakit seluruh dunia. Infeksi rumah sakit terus meningkat (AI Varado 2000). Tingkat infeksi nosokomial berkisar dari 1% di beberapa negara Eropa dan Amerika sampai 40% di Asia, Amerika Latin dan Afrika Sub-Sahara (Lync dkk 1997).

Sebagai gambaran besarnya masalah, dapatlah dilihat data di bawah ini :

  • Angka kejadiannya adalah 6% dari semua penderita yang dirawat di rumah sakit di Amerika.
  • Biaya tambahan yang diperlukan adalah $ 1800 setiap harinya.
  • Empat hari adalah rata-rata tambahan hari perawatan bagi penderita yang mengalami infeksi nosokomial.
  • Angka kematian infeksi nosokomial sebagai penyebab langsung adalah 20.000 orang pertahunnya dan 60.000 orang meninggal, dengan infeksi nosokomial sebagai penyebab penyerta.

Flu burung, bioterorism, MRSA, ancaman penyakit infeksi yang mengerikan

Tidak dapat dipungkiri akhir-akhir ini berbagai penyakit infeksi cukup mengancam masyarakat dan juga cukup meresahkan. Berbagai jenis infeksi yang mengerikan seperti berbagai jenis infeksi yang baru diketahui misalnya infeksi Flu burung, HIV / AIDS, Ebola, SARS dan infeksi lama yang semakin virulen, misalnya tuberkulosis yang resisten terhadap pengobatan.

Ancaman bioterorism dengan kemungkinan melepas berbagai mikroba antraks, cacar, pes, ebola dan berbagai kuman yang mengerikan memerlukan kesiapan (preparedness).

Salah satu jenis infeksi nosokomial yang saat ini berbahaya dan mulai banyak menyerang adalah MRSA (meticillin-resistant Staphylococcus aureus)/superbugs. Di Amerika Serikat sendiri hampir 2,3 juta orang di AS kemungkinan besar menjadi carrier MRSA tanpa menimbulkan gejala dan tanda-tanda sakit. US Control for Infection and Diseases, sendiri memperkirakan hampir 90.000 kasus MRSA menyebabkan infeksi serius dan 17.000 menyebabkan kematian setiap tahunnya di Amerika Serikat.

Di Indonesia sendiri belum ada data yang pasti tentang kasus MRSA di RS di Indonesia. Sementara di literatur lain menjelaskan, kuman yang resisten terhadap antibiotika semakin lama semakin banyak. Diantara isolat yang diteliti Lab. Mikrobiologi Klinik FKUI ditemukan bahwa MRSA (Methycillin Resistant Staphylococcus Aureus) dari tahun ke tahun selalu meningkat (Warsa, 2004).

Kebijakan Pemerintah

Telah ada Keputusan Menteri Kesehatan No. 270/Menkes/III/2007 mengenai pedoman Manajerial PPI di rumah sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya dan Keputusan Menkes No. 381/Menkes/III/2007 mengenai Pedoman PPI di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya. Hal itu menunjukkan komitmen yang kuat dari pemerintah untuk menjalankan program pencegahan dan pengendalian infeksi.

Untuk menjamin keamanan dan keselamatan pasien di rumah sakit, Departemen Kesehatan RI meluncurkan program NICE (No Infection Campaign and Education). Depkes juga telah menetapkan 5 rumah sakit sebagai pusat pelatihan regional pencegahan dan pengendalian infeksi yaitu RSUP H. Adam Malik Medan, RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung, RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, RSUP Sanglah, Denpasar.

Departemen Kesehatan telah memiliki kebijakan nasional dengan diterbitkannya Selain itu, pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan salah satu unsur dari Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang selanjutnya akan dimasukkan dalam persyaratan akreditasi tingkat dasar enam pelayanan rumah sakit,

Salah satu pilar menuju patient safety adalah merevitalisasi program pencegahan dan pengendalian Infeksi di RS (PPI RS). Melalui program ini, diharapkan infeksi nosokomial (infeksi yang didapat dan atau timbul pada waktu pasien dirawat di rumah sakit) dapat ditekan serendah mungkin, sehingga masyarakat dapat menerima pelayanan kesehatan secara optimal.

Cara pencegahan dan pengendalian

Salah satu strategi yang sudah terbukti bermanfaat dalam pengendalian infeksi nosokomial adalah peningkatan kemampuan petugas kesehatan dalam metode Universal Precautions atau dalam bahasa Indonesia Kewaspadan Universal ( KU ). Dasar KU adalah cuci tangan secara benar, penggunaan alat pelindung, desinfeksi dan mencegah tusukan alat tajam, dalam upaya mencegah transmisi mikroorganisme melalui darah dan cairan tubuh.

Strategi inti meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dalam KU adalah dengan pelatihan KU merupakan langkah strategis dalam peningkatan kemampuan petugas / SDM.

Mungkinkah kita menciptakan udara ruang 100% steril?

Apakah bisa udara ruangan 100% bebas kuman? Dengan teknologi sekarang misalnya dengan HEPA filter tidak semua dapat dihilangkan & tersaring, virus yang dibawah 0,1 mikron dapat lolos (ukuran virus berkisar antara 20 – 400 nanometer/ 0.02 – 0.4 mikron).

Terciptanya ruang yang 100% bebas kuman selalu menjadi dambaan semua pihak yang bekerja dengan situasi tekanan berat akibat infeksi. Kualitas udara makin menurun dan sebelumnya belum ada satu teknologi yang dapat mengatasi hal ini.

Kondisi pasien yang dalam keadaan status imunologi menurun misalnya transplantasi, luka bakar luas, HIV/AIDS, dalam radioterapi/kemoterapi, pasien flu burung, SARS, anthrax, tbc dan banyak lagi kondisi pasien yang memerlukan ruang isolasi yang ideal yang 100% bebas kuman selain ruang operasi, ruang sterilisasi, laboratorium dengan Biosafety level/BSL-3. Saat ini, kondisi udara 100% bebas kuman telah menjadi kenyataan, teknologi inovasi berupa alat yang dikenal sebagai Virobuster Steritent.

Teknologi inovatif Virobuster Steritent

Berupa suatu sistem modular pintar (smart modular systems) yang akan mematikan semua mikroba dengan sekali lewat melalui suatu tabung Virobuster. Aliran udara dan semua hal (baik internal maupun eksternal) dikontrol oleh microchips canggih.

Peralatan tersebut sangat mudah dipasang, sederhana dan dioperasikan semudah kita mengoperasikan AC, dengan metode plug & play. Aman untuk manusia, hewan dan lingkungan.

Udara yang mengalir melalui tabung Virobuster bilamana mengandung mikroba (mengandung DNA atau RNA) akan disinari dengan sinar ultraviolet (UVC, germicidal) dengan intensitas dan waktu tertentu sehingga terjadi cross-linked pada DNA atau RNA mikroba tersebut dan akibatnya mikroba 100% mati, efektif untuk semua mikroba: fungi, bakteria, virus. Semua hal ini diatur/dikontrol oleh microchips canggih yang ditanam dalam sistem tersebut.

Hanya membutuhkan tenaga listrik yang kecil, dapat dipindah-pindahkan, dikemas dalam 2 buah koper yang kokoh. Teknologi dasarnya dikenal sebagai UVGI (Ultraviolet Germicidal Irradiation). Terdiri atas sebuah tenda dan 1 atau 2 buah Virobuster, satu sistem ini disebut Virobuster Steritent.

Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, Virobuster Steritent akan hadir di Indonesia, semoga dapat membantu menyelesaikan masalah besar yang dihadapi rumah sakit dalam upaya mendapatkan ruang bebas mikroba 100% untuk kepentingan perawatan berbagai pasien yang membutuhkannya. Semoga.
..........
* Disarikan dari berbagai tulisan dan product information Virobuster Steritent

Sunday, June 29, 2008

Program Cuci Tangan

Sangat baik sekali kalau terus menggalakkan program cuci tangan ke seluruh masyarakat, dapat menurunkan banyak penyakit infeksi. Cara yang sederhana tapi banyak manfaat di segi kesehatan. Bagus.

Hanya saja program ini bisa juga berdampak ekonomi masyarakat dan melestarikan sumber air baku. Caranya:
  1. Kalau mengunakan sabun yang sekarang banyak kita dapatkan, itu mengandung berbagai bahan kimia, petroleum dan lain-lain yang tidak ramah lingkungan. Dibuat oleh industri besar dimana rakyat diposisikan sebagai konsumen saja.
  2. Kalau kita mau mendorong industri kecil pembuatan sabun alami sangat bagus sekali, pembuatan pun sangat sederhana minyak kelapa/sawit/jagung + NaOH, diberi pewarna alami (bubuk kakao warna coklat, wortel merah, kunyit kuning), wangi alami (melati, sirih, cengkeh, teh, dlsb). Dibuat di rumah saja/PKK. Ini tidak mencemarkan sumber air baku kita.
  3. Dan jangan lupa pasar dunia untuk personal care ini US$ 120 milyar (2002), ini raksasanya: P&G US$ 17,9 milyar. Unilever US$ 12,1 milyar. Sebagian tentunya diperoleh dari pasar Indonesia (250 juta) yang mereka kuasai.
  4. Ini resep sabun natural yang mudah dibuat, teknologi sangat kuno: minyak/lemak + alkali = saponifikasi (silakan googling):
  • 250 g Minyak Sawit
  • 140 g Minyak Kelapa
  • 100 g Minyak Jagung
  • 75.5 g NaOH – Natrium hidroksida + 210 g Air (hati-hati penanganannya 'caustic', pake sarung tangan + google).
  • 10 cc fragrance (alami) + pewarna (alami)
  • Cetak, diamkan 24 jam, potong-potong, diamkan kembali 4 minggu (untuk buang alkalinya). Bungkus dengan kertas recycle, simpan, pakai atau jual.

Kalau tidak salah kerjasama IDI dengan Lifebouy. Siapa tahu nanti kerjasamanya IDI dengan Induk Koperasi Desa Sehat.

Saya berencana mencobanya, tentu sedikit diferensiasi dengan menambahkan betaglukan (dari yeast yang sudah dilakukan rekayasa genetik, kemudian difermentasi dan dipanen, alat/keahlian-nya banyak di Indonesia, sementara beli dulu yang sudah jadi). Khasiat: imunomodulator, antiinfeksi. Kalau buatan luar negeri sampo 200 cc dengan betaglukan harganya sekitar US$ 9 (Rp 80 ribuan). Kalau berhasil buat sabun alami, nanti saya bisa ikut dagang hari jumat di milis fk-unpad ini sambil mempopulerkan program cuci tangan.

Pesan moralnya:

Setiap program kesehatan coba cari peluang bisnisnya untuk rakyat. Kalau tidak kita jadi konsumen terus-terusan yang makin miskin dan cuma nantinya bermental pengemis. Minta bantuan sana-sini.

Saturday, June 28, 2008

Kemandirian Masyarakat

Saya coba experiment di masyarakat dan cukup berhasil, tahapannya:
  1. Mental mandiri.
  2. Pengumpulan daya ekonomi (uang) via antirokok.
  3. Pemenuhan kebutuhan dasar air.
  4. Pemeliharaan air via:
    a. sumur resapan
    b. lubang biopori.
    c. penghijauan dengan jarak pagar (Jatropha curcas).
  5. Peningkatan pendapatan melalui bisnis energi (biodiesel).
  6. Koperasi/usaha bersama.

Sekarang baru sampai tahapan 4 b.
Tanggal 19 Juli 2008 saya akan ikut kursus di IPB mengenai bisnis biodiesel (minyak jarak mentah/CJO + transesterifikasi).

Ini laporan yang saya sampaikan pada milis fk-unpad:

  1. Aplikasi dilaksanakan di kampung di Jawa Barat yang saya cukup punya akses.
  2. Dimulai dengan orang, yang paling tidak diduga punya kemurnian jiwa. Saya mulai dari lingkungan mesjid (Mungkin bisa juga di kelompok pengajian, majlis ta'kim, gereja, padepokan, dlsb).
  3. Prinsip pertama kemandirian, anti mental pengemis/BLT/dlsb. Karena rakyatnya miskin dan terbiasa meminta ini sangat membingungkan. Darimana uang?
  4. Selanjutnya antirokok, uang rokok dikumpulkan dan setiap hari 1 keluarga menyisihkan 1 sendok beras dikumpulkan tiap sabtu oleh anak-anak sekolah (masjid tersebut punya PAUD, Raudathul Atfhal/TK, Diniyah/SD, Madrasah tsanawiyah/SMP. Sangat sulit, tapi antirokok tidak bisa diserahkan pada keputusan masing-masing tapi harus ada paksaan dari kelompok (baca tulisan Roby Muhammad di Kompas, saya lupa tanggalnya. Kalau tidak salah dia adiknya Dr. Kiki Lukman yang peneliti fisika di Universitas AS). Benar sekali, dalam 2 minggu bisa terkumpul hampir Rp 700.000. Uang kesehatan untuk rokok di Indonesia Rp 177 trilyun/tahun (setoran orang miskin ke para pabrik rokok). Kita hentikan.
  5. Kemudian diarahkan kepada kebutuhan yang sangat mendasar yaitu air. 157 juta orang Indonesia (79%) tidak mendapat air bersih. Dengan uang tadi merevitalisasi mata-air, membuat bak penampung, filter zeolith, pompa Alcon, perpipaaan, bak reservoir. Karena telah tumbuh kemandirian: tanah diwakafkan oleh mereka, gotong-royong, maintenance dari uang antirokok & beras 1 sendok (beras perelek, dalam bahasa Sunda).
  6. Sekarang menjaga air akan sustainable yaitu dengan menanam air sudah dilaksanakan sumur resapan dan lubang biopori (hasil penelitian IPB) serta penghijauan.
  7. Penghijauan digunakan pohon jarak pagar (Jatropha curcas), yang cepat dipanen (6 bulan), tahan 20-50 tahun, ditanam dilahan marginal/tidak produktif. Ini baru mulai.
  8. Biji jarak bisa untuk mengganti minyak tanah. Komsumsi BBM untuk rumah tangga tahun 2007 di Indonesia: 62 juta barrel. Yang sekarang pemerintah megap-megap.Tahapannya: biji jarak matang dipetik (5-6 kg/pohon/tahun, rendemen 35% CJO = crude jatropha oil). Dipipil. Kemudian di pres keluar CJo. Ini bisa untuk masak, kulit pipilan tadi bisa dipres dibuat briket juga bisa untuk masak. Kalau mau dilanjutkan dan sudah punya uang bisa jadi biodiesel setelah melalui proses transesterifikasi, kira-kira 95% solar. Kalau kebutuhan sudah terpenuhi, bisa dijual karena bisnis energi tidak pernah turun/rugi sama seperti dengan bisnis air.
  9. Nah, disinilah mulai penguasaan kapital/alat produksi melalui pendirian Koperasi yang merupakan jalan tengah antara marxis/komunis dan kapitalis. Menuju Demokrasi Politik, Demokrasi Ekonomi.

Persoalan kesehatan akan mulai teratasi karena air bersih, pendapatan dari energi sekaligus penghijauan, penanaman air dan mental bukan pengemis lagi. Yang lain menyusul: penyuluhan, asuransi kesehatan, tenaga kesehatan, sarana kesehatan, obat, dlsb yang sering kita diskusikan di milis ini, karena rakyat sudah kaya, cukup makan dan mandiri-punya harga diri.

Bagi teman yang berkesempatan di desa sebagai dokter bagus juga kalau coba menjadi "Agent of Change".

Monday, June 16, 2008

IDI Bandung’s New Office


On Tuesday, June 10, 2008, Indonesian Medical Association Bandung Branch (IDI Kota Bandung) opened its new office at Kompleks Setrasari Mall Blok C1 No. 51, Bandung. Picture: Dr. Tri Wahyu (Chairwoman of IDI Bandung) cut the tumpeng rice (a simple opening ceremony) as a symbol of a good hope.
Three (3) levels small building, will be utilized for: Level 1 – Reception, secretarial services. Level 2 - office, training room (capacity 20 persons). Level 3 – training room (capacity 60 persons).
IDI Bandung has 2,700 members (doctors) who serve 2 million people of Bandung City and need continues training/up-grading. Therefore, IDI Bandung needs new office to accommodate the growing needs for training & up-grading and other secretarial services to serve doctors community in Bandung area.
IDI Bandung needs IDR 850,000,000 for building and equipments, and got loan from bank for the first payment of the building. Within one year ahead, IDI Bandung will seek fund from any donors that concerns with doctors training and health services.
On June 12, 2008, with help of my friend I visited Mrs. Tati Bakrie’s office in Jakarta and accepted by her secretary Ms. Maureen. Today (6/16), Ms. Maureen phoned me and informed that Mrs. Tati Bakrie has forwarded our massage to Bakrie Untuk Negeri Foundation to be followed it up. I hope that Bakrie Corporation as one of the biggest company in Indonesia wishes to support IDI Bandung and its 2,700 doctors in Bandung area.

Self-reliance & Compassion Endeavor Foundation



Several years ago, I and my family established a humanitarian organization called Yayasan Amal Ikhlas Mandiri (literally means: “Self-reliance & Compassion Endeavor Foundation”).

We encourage village people in Desa Puteran, Kecamatan Pagerageung, Ciawi, Tasikmalaya to help themselves through several activities that facilitates by the Foundation, such as:
  1. Play group school (Pendidikan Anak Usia Dini, below 5 years). This school won the runner-up prize of all East Priangan Regency’s play group competition 2008.
  2. Kindergarten (Raudatul Athfal)
  3. Elementary school (Diniyah)
  4. Secondary school (Madrasah tsanawiyah).
  5. Now, we are building a construction for clean water, we are preserving an old-unused spring water around 1 kilometers from the village. Preserving, collecting, pumping, storage and distributing clean water through a self-help clean water group.
  6. Collects one spoon of rice from every family a day, then sell the rice and save the money for “Village Health Fund”.
  7. Conserve rain water by building infiltration well and biopori holes.
  8. Built a women group to produce and sell a traditional sticky taffy (“dodol” in Bahasa Indonesia) made of sticky rice, palm sugar, coconut milk, vanilla and finished with sun-dried banana leaf wrapping. Very delicious and rich of healthy nutrition.

If you wish to join this endeavor, please do not hessitate to contact me at: kadar@bdg.centrin.net.id

Saturday, June 14, 2008

Soon, Virobuster Steritent in Indonesia


Enraf Nonius Projects has appointed PT Quanta Prima Indonesia, Jakarta to distribute Virobuster Steritent in Indonesia.

Thursday, June 12, 2008

MENUJU KANTOR SEKRETARIAT MANDIRI - IDI KOTA BANDUNG

PENDAHULUAN
Ikatan Dokter Indonesia Cabang Kota Bandung hingga saat ini belum memiliki gedung kesekretariatan sendiri. Ruang sekretariat yang ada saat ini berupa ruangan yang dipinjamkan dari RS Hasan Sadikin, Sehubungan dengan peningkatan peran serta kualitas dokter. pengurus IDI Kota Bandung berupaya merintis pembangunan serta pengadaan gedung sekretariat IDI Kota Bandung yang baru. Gedung sekretariat yang memadai ini sangat diperlukan guna menangani seluruh kegiatan dokter yang tergabung dengan IDI kota Bandung.

TUJUAN
Menyelenggarakan pengumpulan dana (fund raising) dari para dokter anggota IDI Kota Bandung, dan sponsorship (perusahaan farmasi dan alat kesehatan) serta pihak - pihak terkait IDI Kota Bandung.

SUSUNAN PANITIA
Kegiatan fund raising ini diketuai langsung oleh Ketua IDI Kota Bandung, DR. dr. Tri Wahyu Mumi SpBTKV (K), MHKes. Susunan panitia selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.

WAKTU PELAKSANAAN
Fund raising pembangunan sekretariat IDI Kota Bandung ini diselenggarakan selama 1 (satu) tahun sejak bulan Maret 2008

BENTUK PERAN SERTA
Bagi anggota dan sponsor yang akan berpartisipasi pada kegiatan fund raising ini dapat ikut berpartisipasi dengan bentuk partisipasi dalam lampiran 2.

SEKRETARIAT
Ikatan Dokter Indonesia Cabang Kota Bandung
Kompleks Setrasari Mall Blok C1 No. 51, Bandung
Dana yang dibutuhkan Rp 850.000.000,00 rupiah (lihat lampiran)

CONTACT PERSON:
dr. Ahyani Raksanagara MKes Telp :0816622196
dr. Rita V,MM Telp: 0811214978 .
dr. Pupu Sari R Telp 08157110745
dr. Astrid FK., M.Kes Telp 081321322258
Ibu Iyus Telp 2038895

REKENING PEMBANGUNAN SEKRETARIAT IDI

Transfer rnelalui rekening Bendahara a.n. Dr.Hj.Pupu Sari:
· Bank Mandiri Cabang RSHS No. Rek. 132.00.0561062-2 atau
· Bank BNI Cabang ITB NO.Rek 0132873442 atau
· Bank BCA Cabang BTC No. Rek 5140146066

PENUTUP
Melalui proposal ini diharapkan kegiatan fund raising pembangunan serta pengadaan sekretariatan IDI dapat terlaksana. Segala sesuatu dalam proposal ini dapat dilengkapi lebih lanjut disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Karni sangat rnengharapkan partisipasi aktif dari sernua pihak.

LAMPIRAN 1. SUSUNAN PANITIA FUND RAISING
Ketua: DR.dr.Tri Wahyu Murni,SpB,SpBTK(K),MHKes
Sekretaris I: Dr. Ahyani Raksanagara, MKes
Sekretaris II: Dr.Nirmala Kesumah, MHA
Bendahara I: Dr. Rita Verita S,MM
Bendahara II: Dr. Pupu Sari

Bidang Dana Usaha
· Dr. Nurdjaman SpS(K)
· Dr. Farhan SpRad,MHKes
· Dr. Kadarsyah
· Dr.Rudi K ,SpAn
· Dr. Dadang R, SpBD
· Dr. Hasrini SpKJ

Bidang PublikAsi
· Dr.A.Hussein SK, SpKN
· Dr.Udeng Daman P,MKM
· Dr. Trias, SpKN
· Dr. Hasymi Anwar

Thursday, June 05, 2008

THALCON - Thalassemia Screening Test in Bandung (As of June 5, 2008)

  1. Dr. Yena M. Yuzar, SpOG. RSB Limijati, Jl. RE Martadinata No. 33-39. Tel 022-4207770; 0815 600 8771.
  2. Dr. Alamsyah, SpOG. RSIA Tedja, Jl. RE Martadinata and Apotek Kasih Bunda, Komp. Ruko Harmoni, Jl. Terusan Jakarta no. 181. Tel. 022-4267700.
  3. Dr. Anna Amaliah Haris. Apotek Hikmah. Jl. Raya Cibeureum
  4. Dr. Nurlailinah. Apotek Hikmah, Jl. Raya Cibeureum
  5. Dr.Reymond / Bidan Ida. Jl.Cibaduyut Raya no.373.
  6. Dr.Ayi. Klinik Samudera Jl.Cicalengka Raya ( Cicalengka ) hp.081224043414.
  7. Dr.Indri, SpOG. RS Santosa, hp.08112032025.
  8. Dr.Miryanti, SpPK. RS Ibu & Anak Astana Anyar, hp.0858611147486.

Prevent thalassemia, test your blood.

Monday, June 02, 2008

SUBVERSI EKONOMI - ROKOK, PETISI - MUI Keluarkan Fatwa Rokok Haram

Rokok bukan hanya mengganggu kesehatan tapi bagi kita Indonesia sudah merupakan subversi ekonomi, menyengsarakan rakyat, menyuruh setor uang orang miskin kepada pabrik rokok sekaligus membunuhnya pelan-pelan dengan kecanduan nikotin. Tindakan moral yang sangat kuat adalah meminta MUI mengeluarkan fatwa haram rokok.

Saya kutip jahanamnya rokok yang saya kutip dari Kompas:

3 Juni 08, halaman 6.
  1. Pemilik pabrik rokok = 5 terkaya di Indonesia.
  2. Jumlah perokok: 35,5% kalangan miskin, 32,8% kalangan kaya.
  3. 11% penghasilan orang miskin untuk rokok, 9% golongan kaya.
  4. Rp 122,7 trilyun biaya mengobati sakit karena rokok, Rp 16,5 trilyunpendapat negara dari cukai rokok.
  5. Rp 1,6 trilyun uang orang miskin Indonesia (dividen) Phillip Morrrismengalir ke Amerika Serikat melalui HM Sampoerna.
  6. Perlindungan rakyat oleh Pemerintah terhadap ganasnya rokok, PemerintahIndonesia terburuk di dunia, sama dengan: Guinea Bissau, Malawi, Eritrea.
  7. Timor Leste lebih baik melindungi rakyatnya terhadap rokok dibandingIndonesia.
  8. Cukai Indonesia untuk rokok terkecil (2%) sedangkan di Thailand 7%.

30 Mei 2008, halaman K.
  • Jawa Barat, perokok umur > 10 tahun, 2007: 11.207.117 orang, 2006: 10.124.117 perokok.
29 Mei 2008, halaman 13.
  1. 61% anak jalanan (10-18 tahun) perokok aktif, laki-laki 66%, perempuan 27%.
  2. 20% pendapatan untuk beli rokok (penghasilan kurang Rp 20.000/hari).
  3. Belanja rokok keluarga miskin 10 batang/hari.
  4. Perbulan belanja rokok keluarga miskin Rp 150.000, lebih besar dari BLT yang hanya Rp 100.000/bulan.

30 Mei 2008, halaman 41

  1. Indonesia satu-satunya negara Asia Tenggara yang belum mereatifikasi WHO FCTC (Framework Convention on Tobacco Control).
  2. Perokok Indonesia: 55 juta perokok.
  3. Konsumsi rokok Indonesia 2006: 172 milyar batang.
  4. Perokok dewasa di atas >15 tahun. 34,4%
  5. Implentasi FCTC article 11: Pictorial Health Warning di bungkus rokok tidak di Indonesia, padahal rokok Indonesia yang diimpor ada.

Sebagai landasan legitimasi moral, saya rasa minta segera MUI keluarkan fatwa haram rokok sebelum semakin hancur perekonomian dan kesehatan kita bersama khususnya orang miskin.

Alasan MUI belum mengeluarkan fatwa, antara lain banyak petani yang bakal kehilangan pekerjaan. Padahal, upah para petani tembakau itu kecil banget. Perusahaan rokok yang benar-benar paling diuntungkan.

Alasan kasian terhadap petani tembakau tadi tidak relevan karena bisa tetap jadi petani tembakau tapi berupa molecular farming (membuat protein dari tobacco yang GMO), lihat: http://www.molecularfarming.com/tobacco.html

Pemerintah dan DPR sudah tidak bisa diharapkan. Jadi satu-satunya harapan adalah sanksi moral berupa fatwa MUI itu.

Banyak fatwa ulama mengharamkan rokok (Iran, Mesir, Turki, Siria), ini cuplikan dari Wikipedia:

The fatwa issued against smoking of tobacco contain similar arguments. Islamic law prevents Muslims from contributing to their own harm. Many argue that smoking violates this because of the negative health effects, such as lung cancer, that it causes. Similarly, second hand smoke can hurt those around the smoker, meaning that a Muslim is endangering his family as well. Scholars also argue that smoking is, like gambling, a useless waste of money. Creditable hadiths report that Muhammad said that being wasteful in spending will anger Allah. All these arguments indicate to many that smoking of tobacco, and other substances as well, is prohibited to Muslims.

Apa ada yang bisa menyusun draf petisi untuk MUI mengenai fatwa pengharaman rokok ini? Nanti kita edarkan di internet, yang setuju taruh namanya. Kalau 1.000 orang mengajukan petisi mungkin ada gaungnya, tidak dianggap enteng oleh MUI. Ini upaya kita terakhir. Kalau gagal juga, siap-siap menjadi negara gagal.

MENGENAL TALASEMIA

Cerita mengenai talasemia
Apakah talasemia itu? Adalah penyakit keturunan (genetik) dimana terjadi kelainan darah (gangguan pembentukan sel darah merah). Sel darah merah sangat diperlukan untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh tubuh kita.

Pada penderita talasemia karena sel darah merahnya ada kerusakan (bentuknya tidak normal, cepat rusak, kemampuan membawa oksigennya menurun) maka tubuh penderita talasemia akan kekurangan oksigen, menjadi pucat, lemah, letih, sesak dan sangat membutuhkan pertolongan yaitu pemberian transfusi darah. Bila tidak segera ditransfusi bisa berakibat fatal, bisa meninggal.

Setelah ditransfusi, penderita talasemia menjadi segar kembali. Kemudian darah yang sudah ditransfusikan tadi setelah beberapa waktu akan hancur lagi. Kembali terulang penderita kekurangan oksigen, timbul gejala lagi, perlu transfusi lagi, demikian berulang-ulang seumur hidup. Bisa tiap minggu penderita memerlukan transfusi darah, bahkan bisa lebih sering. Jadi seperti di ceritera Drakula, kalau sudah menghisap darah menjadi segar lagi.

Celakanya, darah yang ditransfusi terus-menerus tadi ketika hancur akan menyisakan masalah besar yaitu zat besi dari darah yang hancur tadi tidak bisa dikeluarkan tubuh. Akan menumpuk, kulit menjadi hitam, menumpuk di organ dalam penderita misalnya di limpa, hati, jantung. Penumpukan di jantung sangat berbahaya, jantung menjadi tidak bisa memompa lagi dan kemudian penderita talasemia meninggal.

Untuk membuang zat besi dalam tubuh ada obatnya yaitu desferoksamin, ada yang disuntikkan dan ada yang diminum. Namun harganya mahal sekali. Sehingga untuk perawatan seorang penderita talasemia dibutuhkan biaya yang banyak sekali yaitu sekitar Rp 250.000.000/tahun. Untuk mempertahankan hidupnya, keluarga yang kaya sekalipun bisa menjadi miskin. Uang sebesar itu untuk transfusi, obat pengambil zat besi, obat-obat penunjang lain, pemeriksaan laboratorium, dan berbagai keperluan perawatan talasemia.

Anak penderita talasemia kadang sudah mulai ditransfusi pada awal-awal kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan terganggu, pucat, lemah. Mukanya menjadi tidak normal, hidung menjadi pesek, mata menjauh karena pertumbuhan tulang tengkorak terganggu, mukanya khas yang di dunia kedokteran dikenal sebagai muka (facies) Cooley.
Perut membuncit karena limpa, hati membesar, bahkan kadang-kadang perlu limpanya diangkat karena membesar tadi.

Talasemia tidak menular dan dapat dicegah
Talasemia bukan penyakit menular, tapi dapat dicegah. Mengapa dapat dicegah? Karena penderita talasemia dilahirkan dari ibu dan ayah pembawa sifat talasemia, kedua orang tua tersebut normal-normal saja tidak menunjukan gejala talasemia sedikitpun.

Bila ibu pembawa sifat menikah dengan ayah pembawa sifat maka kemungkinan 25% anaknya menderita talasemia, 50% menjadi pembawa sifat lagi dan hanya 25% yang normal.
Oleh karena itu, untuk mencegah lahirnya seorang bayi talasemia, seorang ibu yang pembawa sifat jangan menikah dengan ayah yang pembawa sifat juga.

Apakah kita ada peluang punya anak talasemia?
Benar sekali, kita punya peluang sangat besar punya anak menderita talasemia karena kita di Indonesia berada di daerah yang jumlah pembawa sifatnya sangat banyak yaitu antara 6-10% dari jumlah penduduk. Dari satu survey di sebuah fakultas kedokteran di Indonesia ternyata 5,9% mahasiswanya adalah pembawa sifat talasemia.

Karena itu sangat bijaksana apabila kita sebelum menikah sudah mengetahui apakah kita pembawa sifat atau bukan, baik laki-laki maupun perempuan perlu mengetahuinya.Mencegah itu jauh lebih baik daripada mengobati.

Wanita pembawa sifat jangan menikah dengan pria pembawa sifat. Kalau pun ngotot akan menikah janganlah punya anak, dan selalu dalam pengawasan dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

Kita perlu memeriksakan diri dan melakukan tes yang disebut tes skrining talasemia. Pemeriksaannya sangat mudah dan biayanya pun murah dapat dilakukan di tempat praktik dokter yang telah ikut program tes skrining ini.

Pemeriksaannya hanya sedikit ujung jari ditusuk, darah diambil setetes, kemudian di tes dan waktunya pun sangat singkat, kurang dari 10 menit. Pemeriksaan itu dikenal dengan nama tes skrining talasemia dengan Thalcon-OF.

Bila hasilnya negatif, kemungkinan sangat besar kita bukan pembawa sifat. Tapi bila positif, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan di laboratorium. Apakah ada penyakit lain ataukah memang benar pembawa sifat talasemia.

Dimana saya dapat diperiksa tes talasemia
Keterangan lebih lanjut mengenai dokter-dokter yang telah tersedia tes skrining talasemia – Thalcon-OF, dapat menghubungi Marketing Executives CMP:

Anton Fitrianto. HP 022-91214547
Irfan Yanuar. HP 022-91661156
Tessa G. HP. 022-70296921

Kantor CMP:
Jalan Sukahaji No. 69, Bandung.
Tel. 022-2013845



Jangan kita mewariskan generasi yang lemah.
Indonesia bebas talasemia! Periksakan diri kita dengan tes skrining talasemia yang mudah, cepat, tersedia di praktik dokter dan murah.

Tuesday, May 27, 2008

Green Fuel - Jathropha curcas (jarak pagar)


Just for fulfilling my curiosity, today (5/27) I planted one tree of Jathropha curcas in front of my house in Bandung, our next source of energy. Green energy, biofuel.

Thursday, May 22, 2008

Prevent thalassemia, test your blood



Now available: Thalcon-OF - thalassemia screening test, simple, accurate, cheap IDR 30,800/test.

Contact:
Anton Fitrianto. HP 022-91214547 *** Irfan Yanuar. HP 022-91661156 *** Tessa G. HP. 022-70296921

Wednesday, May 21, 2008

THALASSEMIA INFORMATION (in bahasa)

1. APAKAH TALASEMIA
Gangguan pembentukan sel darah merah akibat kelainan genetik yang diturunkan.

2. GEJALA TALASEMIA (CONTOH JENIS MAYOR):
* Gejala berat, terlihat dalam tahun pertama kehidupan.
* Pucat, lemah
* Pertumbuhan, perkembangan terganggu
* Limpa dan hati membesar
* Hidung pesek, tanpa pangkal hidung, jarak antar mata lebar karena gangguan perkembangan
tulang muka dan tengkorak
* Kulit pucat, kekuningan, kulit kelabu
* Memerlukan transfusi darah reguler

3. PENGELOLAAN TALASEMIA:
* Transfusi darah reguler
* Mengatasi infeksi
* Memberikan obat pengambil zat besi (iron chelating agent) akibat penimbunan zat besi di tubuh karena transfusi berulang-ulang.
* Pengangkatan limpa (spelnektomi)
* Pemberian vitamin-vitamin
* Vaksinansi
* Perawatan gigi
* Terapi hormon
* Terapi psikososial
Semua ini AMAT MAHAL, diperlukan rata-rata Rp 250 juta/penderita/tahun.

4. TALASEMIA DAPAT DICEGAH
* Ya, kelahiran bayi talasemia dapat dicegah dengan cara:
* Mencegah perkawinan antara 2 pembawa sifat (wanita pembawa sifat tidak kawin dengan pria pembawa sifat).
* Bila terjadi perkawinan antara 2 pembawa sifat maka kemungkinan anaknya:
*** 25% talasemia
*** 50% pembawa sifat
*** 25% normal
* Diagnosis saat hamil (diagnosis prenatal) pada isteri dari pasangan risiko tinggi
* Dukungan PEMERINTAH dalam kebijakan dan program.

5. BESAR MASALAH DAN BEBAN FINANSIAL TALASEMIA
* Selain beban finansial, beban psikologis-emosional juga sangat berat bagi orang tua dan keluarga pasien talasemia.
* Setiap pasien talasemia untuk kebutuhan transfusi, obat-obatan (chelating agent, dan berbagai obat lainnya), laboratorium diperlukan biaya rata-rata Rp 250.000.000/pasien.
* Masalah talasemia di Jawa Barat:
*** Jumlah penduduk (2008): 39.430.850 jiwa.
*** Pembawa sifat talasemia: 3-5% (Indonesia berada didaerah yang disebut “sabuk talasemia”, dimana jumlah pembawa sifat dan penderita talasemia sangat banyak dibanding dengan daerah lain di dunia.
*** Bila pembawa sifat kita ambil 5% dengan angka kelahiran 2% maka setiap tahun akan lahir bayi talasemia berat: 500-600 orang.
*** 15 tahun kemudian akan ada: 7.500 penderita talasemia
*** Beban biaya yang akan ditanggung: 7.500 x Rp 250 juta = Rp 1,8 trilyun. Suatu beban finansial yang maha besar bagi masyarakat maupun pemenrintah.
* Penderita talasemia di RS Hasan Sadikin, Bandung:
*** 498 pasien
*** Usia: termuda 2 bulan, tertua 51 tahun
*** 40-50 kasus baru/tahun
* Penderita di RS lain di Jawa Barat:
*** RSUD Tasikmalaya: 68
*** RSUD Ciamis: 40
*** RSUD Cianjur: 60
*** RSUD Sukabumi: 34
*** RSIA Hermina, Bandung: 10

Referensi: Seminar POGI, Bandung, 3 Mei 2008, Deteksi & Pengelolaan Talasemia. Dr. Susi Susanah, SpA(K), Dr. Nadjwa Zamalek Dalimunthe, SpPK(K), Dr. Adhi Pribadi, SpOG

Monday, May 19, 2008

THALCON - Thalassemia screening test is available in Bandung



List of doctors (as of 18 May 2008)

1. Dr. Yena M. Yuzar, SpOG. RSB Limijati, Jl. RE Martadinata No. 33-39. Tel 022-4207770; 0815 600 8771.

2. Dr. Alamsyah, SpOG. RSIA Tedja, Jl. RE Martadinata and Apotek Kasih Bunda, Komp. Ruko Harmoni, Jl. Terusan Jakarta no. 181. Tel. 022-4267700.

3. Dr. Anna A. Haris. Apotek Hikmah. Jl. Raya Cibeureum.

THALCON - thalassemia screening test at BIP Plaza, Bandung, 13-18 May 2008


Thalassemia Teens Choir at BIP Plaza, Bandung, 18 May 2008