Ayo Gabung!

AYO GABUNG: Dokter_Mandiri_Sejahtera

Powered by us.groups.yahoo.com

Friday, August 08, 2008

Renungan Menjelang HUT Kemerdekaan ke-63

Setelah Kebangkitan Nasional ke-100 terlewati kemarin-kemarin sekarang kita menjelang HUT RI ke-63. Ini sekedar renungan sekilas yang tanpa pendalaman referensi:

1. Sepotong wilayah kepulauan di khatulistiwa menarik perhatian kelompok manusia dari Yunan, Cina selatan untuk bermigrasi yang disitu sudah ada penduduk manusia purba di Sangiran. Homo erectus yang mungkin ujung evolusi dari spesies sebelumnya. Belum ada Indonesia.

2. Bercampur, kawin-mawin, beranak-pinak membangun kampung-kampung, kota-kota, kebudayaan dan di dalamnya pastri ada sistem kesehatan. Tidak mungkin tanpa sistem kesehatan yang baik Pulau Jawa menjadi pulau yang padat, fertilitas tinggi dan tingkat kematian menurun. Ada brahmana, usada, dukun, jamu, dukun patah tulang, dukun beranak cikal bakal ortopedi, obsgin.

3. Muncul kerajaan-kerjaan besar dengan teknologi tinggi, logistik, kapal besar, panah api, strategi perang, ketentaraan yang mutakhir, raja-raja kuat dan ambisius, universitas yang besar, pusat budaya, ekspedisi, kita kuat dengan berbagai imperium: Sriwijaya, Majapahit, Aceh, Ternate, Mataram dan banyak lagi. Majulah kita, bangsa paling beradab. Pasti dokternya canggih, tidak mungkin ekspedisi besar tanpa dukungan sistem pelayanan kesehatan yang luar biasa. Ini perjalanan armada besar ke Melayu, Siam, Kamboja, Papua, Pasifik, Australia bukan pergerakan tentara di sekitar Batujajar.

4. Datanglah bangsa Eropa di abad 16, Belanda, Portugis, Inggris dengan kapal yang lebih besar, teknologi dan organisasi dagang yang lebih maju, teknologi perkebunan, jalur dagang Eropa - Nusantara melalui Tanjung Harapan dikuasai. Mereka masuk lebih dalam kira-kira 1/2 bulatan dunia. Kita saat lampau sudah mencapai jantung Afrika masuk dari Madagaskar. Saat itu, kapal-kapal kita masih belum bisa masuk ke Eropa, mungkin kapalnya kurang besar.

5. Berkolaborasi dengan oknum lokal: raja, bupati, demang Belanda bisa menguasai sebagian besar pulau-pulau, walaupun setiap saat tidak pernah sepi dari perlawanan. Jadilah klaim Hindia Belanda dari Sabang - Merauke. Gap semakin besar, ketentaraan, pendidikan, perkebunan, kota, jalan kereta api, jalan Daendles, teropong bintang Boscha, pabruik kina, pasar rempah di Eropa. Belanda makin maju rakyat terjajah makin terpuruk: sekolah terbatas, semua birokrasi sistem peradilan dikuasai asing, makan cukup sebenggol sehari, tidak ada kemerdekaan. Kemudian protes Multatuli yang mendorong politik balas budi. Mulailah sebagian anak-anak kelompok kolaborator asing (ningrat) bisa sekolah, mengenyam pendidikan, pergi ke Eropa melihat dunia baru, banyak membaca, banyak belajar.

6. Sesak dada, ingin perubahan dan menyusul bangsa-bangsa Eropa, timbul kesadaran senasib, muncul kata Indonesia. Ada kebangkitan nasional yang dipelopori dokter didikan Belanda, pergolakan politik terus berjalan berkulminasi pada 17 Agustus 1945. Harapan mengatur diri sendiri, menuju masyarakat makmur, adil, beradab, menjadi pengawal perdamaian dunia, bermartabat, teknologi dan ilmu sejajar dengan bangsa lain.

7. Waktu berjalan, sekarang 2008. Mimpi itu porak poranda: penindasan, korupsi, KKN, orang miskin di simpang-simpang jalan, sekolah sulit, mutu melorot, tawuran, main hakim sendiri, angkutan parah, macet dimana-mana, sampah menggunung, beras antri, minyak tanah antri, air bersih susah, KLB diare, demam berdarah, tbc, kusta, pendapatan rendah, daya beli kurang, negera kategori miskin di dunia, anggota DPR, Menteri, Gubernur, Bupati, MA, Jaksa, Polisi, Tentara, Lurah rame-rame korupsi berjamaah, sogok menyogok, pelayanan kesehatan jauh dari memuaskan, di bidang ilmu tidak ada yang di puncak Nobel, silakan diperpanjang daftarnya.

8. Tetap ada harapan, tetap ada cahaya kita melihat tanda-tandanya. Koruptor diborgol, pake pakaian pesakitan, dihukum mati, sudah ditulis konstitusi 20% anggaran pendidikan, masih banyak anak bangsa yang berhati baik, bekerja keras ingin agar bangsa kita ada di atas roda pedati sejarah. Yang jahanam saya rasa sedikit paling juga 25 juta orang (10%), jaga kita para dokter jangan masuk ke dalam kelompok yang 25 juta itu. Tumpas habis yang 25 juta itu.Ubahlah sifat:
  • Munafik
  • Tidak bertanggungjawab
  • Feodal
  • Takhayul
  • Watak lemah
  • Mental menerabas.
Kita, anak cucu kita akan membalikan jalan sejarah, arus balik dari nusantara ke delapan penjuru dunia dengan cipta, karya, karsa yang gemilang di abad 21 ini.Selamat ulang tahun Republik Indonesia ke-63. Mengibarkan Sang Saka dalam nurani, tekad dan perbuatan yang Berani & Bersih.

No comments: